"Jimin ayo kemari~" Seokjin berusaha membujuk Jimin, si hybrid kucing lucu itu. Jimin nampak bersembunyi dibalik tubuh tinggi Mingyu. "Tadi dia dekat denganku. Sekarang kenapa tidak mau?" herannya.
"Mungkin dia tidak bisa meninggalkan tempat ini. Jihoon dulu juga begitu" jelas Sandeul. Mingyu mengusap dagu bawah Jimin pelan. "Jiminnie, itu kakakmu. Jangan takut" jelasnya. Jimin menggeleng dan makin bersembunyi.
"Ini! Jiminnie lihat!" Jimin mengintip. Ada si manis! Pikirnya. Matanya berbinar. "Hyung ada banyak dirumah. Ayo ikut hyung" Sandeul tertawa mendengar perkataan Seokjin. Dia mirip om-om pedofil yang hendak menculik balita lucu.
Jimin berjalan pelan mendekati Seokjin. Dia mengambil permennya dan Seokjin memeluknya. "Kami pulang dulu Mingyu. Terima kasih~"
"Sama-sama! Kalau ada keluhan bisa datang kemarin ok?" Mingyu melambai. Sandeul mengacungkan ibu jarinya. Dan Seokjin sibuk menggiring Jimin ke mobilnya.
Di dalam mobil, Jimin duduk di belakang dengan Sandeul. Saat menjilat permen itu, Jimin menautkan alisnya. Dia menjilat lagi permen itu. Dia tidak manis! Pikirnya. Sandeul yang melihat Jimin sedari tadi tertawa.
"Kau belum membuka bungkusnya. Jadi tidak akan manis" Sandeul mengambil permen Jimin untuk membukakan bungkusnya. Jimin sempat mengerang tidak terima, tapi saat Sandeul memberikannya lagi Jimin mengambilnya dan menjilatnya lagi.
Si manis! Pikirnya lagi. Ekornya bergerak senang akibat euforia permen lolipop itu. "Turunkan aku disini" ujar Sandeul mendadak. "Loh? Kenapa? Dua blok lagi sampai rumahmu nih" heran Seokjin. Tapi dia tetap berhenti di bahu jalan. Sandeul keluar dari mobil. Dia mendekati Seokjin di kursi kemudi. "Aku mau ke Supermarket. Persediaan susu Jihoon habis"
Seokjin mengangguk. Sandeul melambaikan tangannya dan menyebrang jalan. Seokjin pun meneruskan perjalanannya.
#Mansion
Ceklek!
"Selamat datang dirumah baru Jimin!" sambut Seokjin. Jimin nampak sedikit takut. Mungkin banyaknya lukisan bergambar aneh dan juga nampak asing untuknya. Seokjin menggiring Jimin duduk di sofa.
"Hey manis. Dengar," Seokjin menjeda sebentar omongannya, "Namamu sekarang Jimin ok? Ji-Min. Jimin. Jiminnie" ulangnya. Jimin memiringkan kepalanya. "Ung?" dengungnya bingung.
"Ikuti aku. Ji~Min" Jimin masih diam, tapi mata birunya melihat gerak bibir Seokjin. "Ji~Min~nie~" ujarnya. Apa itu? Pikir Jimin bingung.
"Min?"
"Nah iya Bagus! Coba ulangi!"
"Min!" Jimin berseru senang. Seokjin memeluknya. "Nah karena kau berhasil menyebutkan satu silabel namamu, ini hadiah untukmu" Seokjin memberikan permen bungkus berwarna Ungu. Otak Jimin mulai berspekulasi bermacam-macam.
Dia si manis? Kenapa beda? Mana si manis tadi? Pikirnya sedih. Hingga tanpa sadar telinganya menekuk ke samping. Seokjin membuka bungkusnya dan menyuapi Jimin. "Ayo aaaa. Ini permen juga kok!" Jimin menatap permen. Lalu menatap Seokjin. Terus bergantian seperti itu sampai tiga kali mengulang.
Jimin tidak membuka mulutnya. Hanya menjilatnya saja. Sepersekian detik setelah menjilat permen itu, Jimin mengejutkan wajahnya. Seokjin yang penasaran menjilat permen itu. "Hm... Ini rasa anggur. Dan sedikit asam" gumamnya. Akhirnya, Seokjin sendiri yang memakan permen itu.
Jimin menguap. Sebelah matanya dia kucek pelan dengan kepalan tangan mininya. "Jiminie sini hyung gendong" Jimin tidak mengerti apa maksudnya. Dia hanya diam saja. Bahkan saat Seokjin menggendongnya ala koala dia hanya terkulai lemas di bahu lebar pemuda itu.
Dalam sekejap mata, Jimin sudah tertidur pulas. Seokjin membawanya ke kasurnya dan membaringkannya disana. "Aw lucunya dirimu" monolog Seokjin sambil mencubit pipi gembil si bayi 3 bulan itu.
Ponselnya berdering, Seokjin buru-buru keluar agar tidak mengganggu tidur Jimin. Disana terpampang foto pemuda dengan nama kontak 'Jungkook kelinci berotot' dengan akses video call.
Pip
"Hai hyuuuung!!! Besok kami pulang loooh. Rindu tidak? Rindu tidak?" Seokjin mengecilkan volume ponselnya.
"Ya jangan berisik kalian aish" Seokjin mengurut pangkal hidungnya. "Kalau kalian pulang besok, kenapa lapor padaku?" tanyanya malas.
"Minta jemput hyung pastinya!" itu Taehyung. Si bocah 4Dimensi dengan semua pemikiran Abnormalnya. "Minta jemput Namjoon sana. Dia juga pulang besok karena ada projek tugas dari dosennya"
"Oh ya. Hoseok hyung juga bilang dia akan pulang besok dari Daegu bersama Yoongi" ujar Taehyung. Kamera disebrang sana nampak bergerak tak beraturan akibat Taehyung yang sedang memukul Jungkook brutal karena keisengannya.
"Ya kalian," mereka terdiam. Seokjin menghela nafas dan memperlihatkan wajah malasnya, "Bisakah kalian tidak ribut? Sebentar saja. Aku pusing melihatnya"
"Dia duluan hyung. Aish! Benar-benar dia ini. Kututup. Dadah hyung!"
Pip
Seokjin menghela nafas. Kurang sabar apa dia dengan manusia-manusia itu.
ヽ('▽`)/
Mansion Bangtan masih tenang. Sangat tenang dan damai. Seokjin masih tertidur lelap bersama Jimin. Mereka berdua tidur berhadapan dengan Jimin yang tidur dengan posisi meringkuk hingga dirinya membentuk bola.
Tapi keheningan pagi itu tidak berlangsung lama, karena pintu kamar Seokjin mendadak dibuka dengan keras. Juga teriakan heboh penghuni yang baru pulang.
"KAMI PULANG SEOKJIN SAYANG~"
Jimin yang terkejut langsung duduk. Matanya bergerak takut mengamati satu-satu wajah asing. Bibirnya bergetar, mata penuh binarnya itu berkaca-kaca. Dan...
"Hiks"
Seokjin bangun setengah sadar. Dia melirik kelima pemuda yang tengah menatap kosong Jimin. Jimin menunduk dan menutup matanya dengan kepalan tangannya. Telinga orangenya menukuk sedih.
Tak!
"KELUAR SANA DASAR BRENGSEK!" Seokjin baru saja melemparkan gelas plastik yang ada di nakasnya. Dan Namjoon sebagai korban mendapatkan benjol di keningnya. Mereka berlima lari kocar-kacir setelah menutup pintu kamar Seokjin.
"Jiminnie sudah. Jangan takut ok? Lihat! Ada hyung dan lolipop merah ini!"
"Ung!" Jimin menggeleng, lalu kembali menangis. "Hiksss... Hiksss"
Tolong ingatkan Seokjin untuk memukul bokong mereka satu per satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
'꩖͜͡⚘࿆ํ Little Hybrid Child
FantasiaA KOOKMIN FANFIC [ COMPLETED ] ✩༘͜͡🌻ᰰ۪۪ Cerita bagaimana pemuda penghuni mansion Bangtan mengasuh adik angkat mereka. Seorang Hybrid kucing menggemaskan yang diberi nama Jimin. [ Start : 11 Mei 2018 ] [ End : 28 September 2018 ]