LHC 19 : Luka Pertama

6.9K 957 64
                                    

"Cyung! Cyung! Dor! Dor! Jimin panggilkan polisi!"

"Ayah kapten! Lapor lapor. Jiminie panggil polisi. Wiu~ wiu~ wiu~"

Halaman depan rumah Sandeul mendadak berantakan oleh mainan Jihoon. Karena tugas kuliah kelompok dan mansion sepi, Seokjin memutuskan untuk membawa Jimin sembari dia mengerjakan tugasnya.

Jimin menirukan suara sirine mobil polisi sampai bibirnya mengerucut lucu. "Polisi datang hyung" ucap Jimin.

"Hajar mereka Ji-"

Brak

"Aduh!" Jimin mengaduh. Dia memegangi kepalanya yang baru saja kena timpuk bola tenis.

"Oh maaf ya- loh? Makhluk jadi-jadian lagi? Kali ini kucing? Hey kawan! Lihat! Beruang jadi-jadian ini punya teman sebangsanya!"

Jihoon mulai berdiri membelakangi Jimin yang sedang berdiri sambil memegangi keningnya yang memerah.

"Jangan ganggu Jihoon, Kazuya jelek!"

Kiryuu Kazuya. Bocah Jepang dari komplek sebelah. Musuh Jihoon sedari awal bertemu dengannya.

"Walaupun aku jelek tapi aku tidak jadi-jadian sepertimu!" Kazuya berucap sambil menunjuk Jihoon.

"Ini bukan jadi-jadian, tapi namanya hybrid kata Seokjin hyung tau" Jimin seolah membela dirinya dan Jihoon. Dia berucap sambil mengusap keningnya dan mengerucutkan bibirnya.

"Hey ini sakit tau" Jimin kembali berucap.

"Pulang sana Kazuya! Jihoon malas lihat Kazuya"

"Siapa juga yang mau melihatmu makhluk abstrak!" Kazuya mengambil batu di pinggiran halaman Sandeul. Dan melemparnya ke arah Jihoon.

Tapi lemparannya meleset dan mengenai pelipis Jimin. Setelah itu, Kazuya lari terbirit-birit bersama kawan-kawannya.

"Hiks, Jihoon ini sakit sekali" Jimin sudah menangis tertahan. Jihoon buru-buru lari dan memberitahukan Seokjin soal ini.

Tak lama, Seokjin sudah melihat Jimin yang memejamkan matanya sambil menangis. Tangannya sudah berhiaskan noda darah. "Astaga Jimin sayang"

"Hyung sakit 😭 kepala Jimin ada darahnya 😭" Jimin meringkuk di pelukan Seokjin. "Jinah bawa kedalam. Kita obati. Jihoon ada yang sakit tidak?"

"Tidak hyung"

"Bagus"

.

.

.

Jimin mengedipkan matanya. "Nah, tidak sakit lagi kan?"

Jimin mengangguk, "Iya. Rasanya tadi dingiiin. Jihoon hyung juga harus coba!" ucapnya semangat. Sandeul tertawa gemas, "Itu alkohol namanya. Digunakan kalau Jimin berdarah"

Jimin menganggukan kepalanya paham. Jihoon menundukkan kepalanya, "Jimin, maaf. Gara-gara Jihoon, Jimin jadi berdarah"

Jimin menggeleng. Dia berdiri lalu menggenggam tangan Jihoon. "Ini bukan salah Jihoon hyung. Ini salah si Jepang itu! Uhm... Siapa namanya?"

"Kazuya"

"Nah iya. Kazuya itu. Ayo main lagi! Kita main didalam rumah saja" ucap Jimin yang berusaha menghibur Jihoon. Jihoon mengangguk antusias.

"Jimin tunggu sini. Jihoon mau pindahin mainannya"

"Jangan, biar hyung sama Seokjin hyung yang pindahin mainannya"

Akhirnya, Jihoon dan Jimin kembali bermain hingga larut malam. Dan saat kembali ke Mansion, Namjoon dan Yoongi terkejut melihat pelipis Jimin terbalut perban.

'꩖͜͡⚘࿆ํ Little Hybrid ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang