'꩖͜͡⚘࿆ํ Little Hybrid Child

LHC 20 : Yoongi Hyung

Hari ini Jimin bosan. Sangat. Bosan. Amat. Sangat. Teramat.

Seokjin tengah belanja bulanan bersama Jungkook. Sisa dia dan Yoongi di mansion. Tapi, Yoongi masih tidur. Daritadi. Jadi Jmin berbaring disofa.

Kedua tangannya melipat didepan dan dagunya bertumpu disana. Ekornya bergerak seirama sedangkan bibirnya mengerucut lucu.

"Jimin, bosaaaaaan~" rengeknya. Sebelah telinganya menekuk kedepan. "Kenapa Yoongi hyung bobo terus?" tanyanya.

Pada akhirnya, dia pergi ke kamar Yoongi daaaan mendapati pemuda pucat itu tertidur pulas dengan penutup mata kumamonnya.

Bruk!

"Hyung bangun~" Jimin tau-tau duduk di atas kasur tepat disisi Yoongi.

Jilat~

Jilat~

Jilat~

"Hyuuung bangun" Jimin nampak makin kesal saat jilatan dipipi Yoongi tidak berefek apapun padanya.

Grep!

"Yoongi hyung kalau tidak bangun Jimin peluk erat nih!" ancamnya lucu. Tapi matanya membulat saat Yoongi membalas pelukannya.

"Peluk saja. Nanti hyung peluk lebih erat sampai Jimin sesak nafas"

"Hyuuung!" Jimin berontak. Tapi Yoongi sudah memeluknya erat. Jimin mengerucutkan bibirnya. "Kenapa hyung tidak bangun? Jimin kesepian"

"Yasudah. Temani hyung bobo sebentar disini mau? Sampai Jin hyung pulang"

Jimin nampak berpikir. Lalu kepala orangenya mengangguk. "Nah, Jiminie bobo lagi ya~" ucap Yoongi pelan. Tangan beruratnya mulai mengelus pelan kepala Jimin.

"Selamat bobo Yoongi hyung"

"Iya. Jiminie juga. Tapi Jiminie, apa pelipismu masih sakit?"

"Tidak hyung. Tadi Seokjin hyung ganti perban pakai alkohol dingin. Rasanya seru~"

"Iyalah sesukamu. Ayo bobo"

"Ayo~"

.

.

.

"Aku pulang"

Krik~

Seokjin menautkan alisnya. Buru-buru dia melepas sepatunya dengan sendal rumah dan meletakkan belanjaannya di counter dapur.

"Jiminie~" panggilnya. Tapi sang empu namanya tidak menyahut. "Yoongi?" Seokjin memanggil nama lain. Tapi hasilnya sama.

"Bocah pucat itu. Apa yang dia lakukan?!" kesalnya. Maka dengan langkah terburu-buru dia pergi ke kamar Yoongi.

Ceklek!

"Yoongi kau-" Seokjin langsung terdiam. Dia lalu tersenyum hangat. Matanya melihat Yoongi dan Jimin tertidur bersama.

Lengan Yoongi dijadikan bantal dan Jimin nampak nyaman dengan wajah yang menghadap ke dada Yoongi hingga hidungnya menempel di dada Yoongi.

"Lanjutkan tidur kalian~ selamat tidur~"