'꩖͜͡⚘࿆ํ Little Hybrid Child

LHC 28 : Inspirasi

Entah, Jimin tidak tau bagaimana dia bisa seperti sekarang.

Duduk diatas pangkuan Seokjin sambil menggesek-gesekkan bokongnya. Sedangkan Seokjin mendanga nikmat sambil memegang pinggang adik kecilnya itu.

"Hyunghhh, aangh" Sedari tadi pun Jimin tak berhenti melenguh. Kebanggaan kakak tertuanya sangat besar. Bokong Jimin gatal, pikirnya. Ada rasa gatal tapi geli dan juga nikmat. Apalagi saat kakak tertuanya meremas pinggangnya.

"Terus, hnghhh iya terus Jimin" Seokjin memeluk leher Jimin dengan tangan kanan, sedang tangan lainnya melepas kancing piyama Tayo Jimin satu per satu.

"Hyunghh geliih, hmphh ahhh" Jimin mendesah lumayan keras saat Seokjin memainkan puting Jimin dengan telunjuknya. "Jimin suka?" Seokjin bertanya pelan sambil mengecupi bahu dan leher Jimin.

Jimin mengangguk cepat dengan kepala bersandar pada bahu lebar kakaknya. "Jimin mau pipis tidak?"

"Mauuuhhh, unghhh aah J-Jiminh mau pi-akh!" Jimin tidak menyelesaikan kata-katanya saat Seokjin memberikan sebuah kissmark di sisi lain leher Jimin.

"Yasudah. Sini hyung bantu" puas dengan puting Jimin, tangan besar Seokjin mulai turun menuju ke arah kebanggaan Jimin dan mulai mengocoknya pelan. Lama kelamaan kocokannya semakin kencang.

"Hyunghh!! Shhhh aaah" Jimin lupa dengan gerakan gesek-menggeseknya. Tangan kecilnya memegangi pegangan kursi kerja Seokjin dengan kuat. "Oh mau keluar? Cepat juga adikku ini" ujar Seokjin santai sambil menjilat pipi Jimin.

"Hyunghhh, J-Jiminhh hmmmh"

"Keluarkan sayangku" tak lama cairan putih keluar memenuhi tangan Seokjin, seiring dengan tubuh Jimin yang menggelinjang pelan. Nafasnya terengah dengan peluh membasahi seluruh tubuhnya.

"Hyung cape" lirihnya. Seokjin mengambil tisu dan membersihkan tangannya. "Bobo dikamar hyung dulu ya?" Jimin mengangguk. Seokjin menggendongnya ala bridal dan menidurkannya diranjangnya.

"Yosh! Inspirasiku sudah dapat. Saatnya kembali menulis"