1|Siapa Trio Sholeh itu?

18.1K 575 22
                                    

Assalamu'alaikum

Cerita ini di buat khusus untuk penggemar syubban lovers.

Meski ini bukan cerita nyata mereka, semoga kalian suka.

✨Happy Reading✨

😊


<><><>


Shollatullah..

Salamullah..

'alaa thoha rosulillah..

Shollatullah..

Salamullah..

'alaa yasiin habibillah.. 🎶

Lantunan sholawat dari ketiga vokalis hadroh menggema di Pesantren. Mereka bertiga adalah Santri yang sedang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Nurul Qolby (NQ).

Suara mereka sangat merdu, wajahnya pun juga tampan. Tapi, bukan hanya itu, sikap sopan dan kesholihannya mampu membuat kaum hawa menjadi terpesona.

Persahabatan mereka begitu erat dan melekat bagai perangko, kemana pun mereka selalu bersama. Oleh karena itu teman-temannya menjulukinya sebagai, trio Sholeh.

Muhammad Naufal Al-Hafidz (Hafidz).

Dia menjadi vokalis utama di grup hadrohnya. Sebab, memiliki suara khas yang lembut dan merdu. Sikapnya terbilang dewasa membuatnya di sukai oleh banyak santri. Khususnya para sahabatnya di grup hadroh yang terbentuk menjadi, Syubbanul Muslimin (SM).

Begitu pula, Muhammad Syaban Firdaussy (Aban).

Suaranya tak jauh beda dengan Hafidz. Dia juga memiliki sifat yang kalem, bijak, serta cinta damai. Baginya bermusuhan itu sifatnya Syaiton dan bukan sifat santri NQ!

Lain halnya dengan vokalis yang satu ini, Azmi Fakhri Alifian Asshidiqie (Azmi).

Umurnya lebih muda diantara kedua sahabatnya. Tingkahnya yang lucu, membuat teman-temannya merasa gemas. Wajahnya pun tampan dan imut menjadi idola para kaum hawa.

Meski Azmi cucu dari seorang kyai terpandang, tapi dia tidak suka jika di beda bedakan. Dia selalu mengatakan, jika semua manusia itu sama di mata Allah.

<><><>

Di pagi hari yang cerah ini, mereka berusaha latihan hadroh semaksimal mungkin. Sebab, nanti malam mereka akan mengisi acara pengajian di kampung sebelah yang turut mengundang hadroh SM.

"Raqqat 'aina ya shawqan. Wa li thaibata tharafat....🎶"

Suara Hafidz mendadak terhenti, semua personil SM pun menghentikan aktifitasnya. Mereka kompak menatap ke arah Hafidz dengan tatapan bingung dan penuh tanya.

"Woi, kak!" tegur Aban. "kenapa berhenti? Ada apa?" tanyanya penasaran.

"Ada bidadari syurga" Sahut Hafidz dengan pandangan menghadap pintu.

Aban mengikuti pandangan mata Hafidz. "Kak, bidadari syurga itu bukannya ada di syurga? Mana ada di dunia" Beonya dengan polos.

Hafidz menghela nafasnya. "Yaelah, bidadari dunia deh!" sahutnya pasrah, tak ada habisnya jika berdebat dengan Aban.

Tak berapa lama, Azmi masuk ke ruang latihan dengan raut wajah yang terlihat sangat bahagia.

Aif si ketua tim menggelengkan kepala, "Ini anak udah telat, malah senyam senyum lagi. Abis dari mana sih?" tanyanya mulai mengintrogasi.

Azmi meringis. "Maaf, Kakak-kakak ku sayang. Soalnya tadi abis ketemu sama bidadari" jelasnya.

"Kalian bertiga ngomongin siapa sih? Bidadari? Emangnya ada?" Deril pun penasaran.

"Itu loh yang tadi lewat sama romo kyai" Hafidz memperjelas.

Azmi mengangguk membenarkan, "Iya, betul!"

"Maksud kalian itu Ning Aisyah?" tebak Rizal sembari meletakan rebananya.

"Jadi, bidadari itu namanya Aisyah?" ucap Hafidz dan Azmi bersamaan.

Rizal mengangguk. "Iya, dia putrinya Romo kyai, santriwati baru disini" jelasnya, seolah tahu semuanya.

Aban mengerutkan keningnya. "Dari mana kamu tau, Zal?"

"Itu karena..." ucapan Rizal terhenti saat Ustad Muklis datang dan menyuruh mereka untuk kembali melanjutkan latihannya.

<><><>

Selesai latihan, trio sholeh duduk di kursi rotan yang tersedia didepan kamarnya.

"Oh, jadi namanya Aisyah" gumam Hafidz.

"Nama yang cantik" sambung Azmi dengan senyuman khasnya yang manis bikin diabetes.

Azmi melirik Aban yang beranjak bangun. "mau kemana Kak Aban?" tanyanya ingin tahu.

"Kamar mandi" sahut Aban dan melenggang pergi.

"Oh..." Azmi hanya membulatkan bibirnya.

"Buleh mireng informasi, mangken benyak berita e tv. Kasus narkoba e tangkep polisi, putus cinta cari lagi... 🎶" Hafidz bernyanyi.

"Bunuh diri woi! Bunuh diri!" Azmi membetulkan lirik lagunya.

"Siapa yang bunuh diri?" tanya Hafidz sok polos.

"Itu lagunya!" Azmi mulai gemas pada sahabatnya itu, rasanya ingin mencubit ginjalnya.

Hafidz tertawa, "Terserah aku lah, aku maunya cari lagi, gak mau bunuh diri, dosa tau!" Ujarnya.

Azmi menaikan alisnya, "Terserah!"

"Suara kamu merdu banget ya, Fidz" puji Robbi yang merupakan ketua tim Multimedia SM. Ia baru saja menghampiri mereka.

"Eh, iya kak, makasih. Suara aku kan emang merdu" ucapnya dengan bangga.

"Sombong!" gertak Azmi.

Hafidz terkekeh. "Bercanda doang kok, sensi amat"

"Kamu mau gak kalau aku ajak rekaman?" Robbi menawarkan Hafidz untuk rekaman membuat album single.

Mata Hafidz berbinar. "Serius Kak?" di jawab dengan anggukan Robbi. "mau dong" lanjutnya antusias.

"Aku juga mau dong kak Robbi. Ajak aku rekaman juga ya" pinta Azmi penuh harap.

"Iya, tenang. Nanti trio sholeh, aku ajak rekaman semua" ujarnya.

"Yes, asik!" sahut keduanya dengan senang.

"Iya udah aku balik dulu ya" Robbi beranjak pergi. Keduanya pun mengangguk.

"Eh, kak Aban ke kamar mandi kok lama ya? Jangan-jangan dia pingsan? Atau..." ucap Azmi cemas.

Hafidz menampol lengannya. "Husst! Kamu jangan ngomong gitu, Mi. Sana mendingan kamu susul aja, barang kali Aban butuh sesuatu" suruhnya pada Azmi.

"Oke, bos!" Azmi bergegas menyusul Aban.

<><><>

Gimana dengan ceritanya? Apa kalian suka? Maaf, kalau belum dapet feelnya.

Kalian mengagumi siapa di antara mereka bertiga?

Kalau aku sih, Hafidz^.^

Salam sayang dari,
Syubban Lovers Jateng.

THE TRIO SHOLEH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang