76|Story Hafidz dan Nasya

2.9K 264 30
                                    

-THE TRIO SHOLEH-

ooo0ooo

Setelah Azmi, kini giliran Hafidz yang akan melamar Nasya. Ia dan kedua orang tuanya datang menemui Nasya di rumahnya. Jujur, Hafidz merasa minder melihat latar belakang keluarga Nasya yang berbeda jauh dengannya.

Nasya keturunan anak orang kaya, rumahnya besar seperti istana. Sedangkan dirinya hanya berasal dari keluarga yang sederhana. Tapi, apa pun resikonya, Hafidz akan menerimanya jika seandainya nanti kedua orang tua Nasya tidak merestuinya. Sebab, Hafidz tahu seperti apa sifat kedua orang tua Nasya, seperti halnya sewaktu dia dekat dengan Tasya.


Hafidz dan kedua orang tuanya menginjakan kaki di depan pagar rumah Nasya, Mang Ujang membukakan pintu dan mempersilahkan kami masuk ke dalam dan kebetulan kedua orang tua Nasya juga lagi ada di rumah.

Bi Lala menghentikan pekerjaannya menyirami tanaman dan menghampiri Hafidz. "Den Naufal mau ketemu sama Non Tasya ya?" tanya Bi Lala.

"Oh, bukan Bi. Aku mau ketemu sama Nasya." jawabnya.

"Oh, iya Den. Maaf Bibi lupa, abisnya Bibi taunya Den Naufal deketnya sama Non Tasya" Bi Lala tersenyum malu, "mari silahkan masuk ke dalam."

"Makasih Bi." Hafidz dan kedua orang tuanya masuk ke dalam rumah Nasya.

"Bunda baru tau rumah Tasya segede ini." celetuk Bunda Eka.

"Iya, Abah juga baru tau. Apa mungkin orang tua Tasya..." ucap Abah Rama.

"Nasya, Abah. Nasya, bukan Tasya." Hafidz meralat ucapan Ayahnya.

"Iya, Nasya maksudnya, apa mereka mau menerima kita yang dari kalangan orang biasa?" ujar Abah Rama.

"Kita coba dulu ya Abah. Kalo pun di tolak, ya itu udah takdir." ucap Hafidz.

"Sabar banget sih kamu Nak." Bunda Eka mengelus rambut Hafidz.

"Kan belajar dari masa lalu Bun, waktu sama..."

"Iya-iya. Bunda tau kok." Bunda Eka pun tersenyum.

Mereka di persilahkan duduk oleh Bi Lala. Tak berapa lama, Nasya dan keluarganya menemui mereka di ruang tamu.

"Hafidz ada apa?" tanya Nasya terkejut. Karena memang Hafidz tidak memberitahu kedatangannya.

"Iya, Naufal ada apa? Kayaknya ada hal yang penting ya?" tanya Bokapnya Nasya.

Hafidz pun menyampaikan maksud tujuan kedatangannya yang ingin melamar Nasya.

"Ceilah, si Naufal melamar Nasya kembaran ku." celetuk Tasya.

"Kalau Om sih terserah Nasya saja, kan Nasya yang kelak akan menjalani kehidupan rumah tangga kedepannya. Kalau dia suka ya Om sama Tante mendukungnya, karena Om hanya ingin melihat Nasya bahagia." jelas Bokapnya.

"Jadi, Om sama Tante memperbolehkan saya melamar Nasya? Walau pun saya dari keluarga yang sederhana?" ucap Hafidz meminta kepastian.

Kedua orang tua Nasya mengangguk.

"Tante juga sama. Apa pun pilihan Nasya, kalau itu yang terbaik untuknya, tidak ada alasan bagi Tante untuk melarangnya" Nyokapnya tersenyum. "sudah cukup Tante kehilangan canda tawa dia selama 5 tahun. Dan Tante tidak mau mengulangi kesalahan yang sama lagi. Tante sangat sayang sama Nasya." Nyokapnya memeluk Nasya yang duduk di sampingnya.

"Bagaimana dengan kamu Nasya, apa kamu mau nenerima lamaran ku?" tanya Hafidz padanya.

"Hmm" Nasya mulai berpikir, "maaf aku nggak bisa."

THE TRIO SHOLEH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang