43|Persaingan

4K 247 5
                                    

"Cinta itu dari mata, lanjut ke doa."

<><><>

Sesuai rasa penasarannya. Siang itu, Tasya kembali mendatangi ponpes NQ. Namun, kali ini bukan Hafidz sebagai tujuannya. Melainkan, si gadis bercadar yang di sebutnya sebagai cewek bertopeng. Ia pun tiba di depan gerbang Ponpes, seorang Satpam beranjak menghampirinya.

"Eh, neng yang kemarin ya? Mau ketemu sama den Hafidz lagi?" tebak Satpam itu.

Tasya menggeleng, "Nggak Pak."

"Terus neng kesini mau cari siapa?" Tanyanya.

"Gue mau ketemu sama cewek bertopeng Pak." Jawabnya.

"Hah? Disini nggak ada cewek bertopeng Neng." Satpam itu terlihat bingung.

Tasya menghela nafasnya. "Itu loh, cewek yang suka pake penutup wajah. Apa sih namanya, gue nggak tau. Pokoknya wajahnya tertutup, cuma keliatan matanya aja." Jelasnya.

"Oh, maksudnya cadar toh?"

"Iya kali itu namanya."

"Disini yang pake cadar cuma Ning Aisyah. Ada perlu apa kamu mau ketemu sama Ning Aisyah?" Tanya satpam itu penasaran. Karena jarang sekali Aisyah terlihat berbaur dengan orang di luar ponpes.

"Ada sesuatu yang harus gue omongin, bisa tolong panggilkan dia sebentar nggak Pak?" pintanya.

"Ya udah. Silahkan Neng masuk dan duduk dulu di pos. Biar saya panggilkan Ning Aisyah." ujarnya.

Tak berapa lama, Aisyah datang menemui Tasya. "Afwan, ada perlu apa anti mencari ana?" tanya Aisyah lembut.

Tasya beranjak berdiri mensejajarkan tubuhnya dengan Aisyah. Ia menatap kedua mata Aisyah, tidak ada yang istimewa menurutnya, selain lensa cokelat terang yang terlihat di matanya.

"Gue juga bisa pake lensa!" Cicitnya dalam hati.

"Afwan, ada perlu apa anti?" Tanya Aisyah lagi.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo."

"Tafadhol." Aisyah menjawabnya dengan Bahasa Arab yang tidak di mengerti oleh Tasya.

Melihat Tasya yang hanya diam kebingungan, Aisyah kembali mengulang kalimatnya dengan Bahasa Indonesia. "Hmm.. Silahkan."

"Lo siapa nya Naufal?" tanya Tasya to the point.

Aisyah mengerutkan kening, "Maksud anti? Naufal siapa?" Tanyanya balik. Bahkan ia tidak mengenal siapa itu Naufal.

Tasya teringat, jika sekarang Naufal mengganti nama panggilannya. "Maksud gue, lo ada hubungan apa sama Hafidz?"

"Nggak ada hubungan apa-apa." Jawabnya.

"Serius lo nggak ada hubungan apa apa sama dia?" Tanya Tasya masih belum percaya. Aisyah menjawabnya dengan menggelengkan kepala.

"Tapi, sepertinya Hafidz suka sama lo?"

"Afwan, saya tidak tahu menahu soal itu." Ucapnya. Aisyah pun tidak mengerti bagaimana perasaan Hafidz terhadapnya. Dan kenapa gadis itu menanyakan hal seperti ini padanya.

Siapa dia? Atau dia kekasihnya Hafidz? Pertanyaan itu muncul dalam benaknya.

Tasya menggeleng, "Gue nggak nyangka aja sekarang tipe cewek Naufal itu kayak lo, yang pake topeng dan tudung." tunjuknya pada cadar yang dikenakan oleh Aisyah.

"Afwan, ini namanya cadar bukan topeng. Ini namanya kerudung, bukan tudung." Aisyah memperbaiki kalimat Tasya yang kurang baik itu.

"What ever, gue nggak peduli apa itu namanya," Tasya menatap Aisyah dengan tajam. "lo nggak gerah ya pake baju kayak gitu? Gue heran aja kenapa sekarang Naufal suka sama cewek modelan kayak lo," tunjuknya.

THE TRIO SHOLEH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang