49|Karena Cinta

3.6K 257 19
                                    

Siang itu awan gelap membentang di atas langit. Hawa dingin mulai merasuk ke dalam kulit dan gerimis kecil pun jatuh menetes turun ke bumi.

Hafidz dan kedua sahabatnya segera beranjak pulang ke Ponpes karena takut hujan akan menyusul setelah gerimis muncul.

"Sial gak bawa jaket. Dingin banget!" badan Azmi mulai menggigil.

"Iya Mi. Udah gerimis lagi, mana gak bawa payung." keluh Aban menambahi.

"Udah yuk cepetan pulang. Keburu hujan nih!" ucap Hafidz yang melangkah dengan cepat menuju keluar halaman Unniv NJ.

Namun, langkahnya terhenti kala melihat seorang gadis tengah berdiri di depan pagar sembari mengenakan payung.

"Ngapain dia kesini?" ucap Hafidz lirih. Ia melangkah semakin dekat menuju gadis itu.

Gadis itu tersenyum. Namun, Hafidz mengabaikannya. Lantas Hafidz segera pergi melewati gadis itu.

"Naufal tunggu!" cegah gadis itu.

"Ada apa lagi sih?" Hafidz tetap melangkahkan kaki di sebelah kedua sahabatnya.

"Ada yang harus kita bicarakan."

"Maaf aku buru-buru. Bentar lagi hujan!"

"Sebentar aja. Aku mohon." pintanya memelas.

"Gak bisa Tasya." tolaknya.

"Hanya disini aku bisa menemui kamu."

"Untuk apa Tasya? Lebih baik kamu pulang, bahaya kalo kedua ortu kamu liat. Aku bisa kena masalah!" Hafidz mengingatkannya.

"Apa ortu ku mengancam kamu?" tanya Tasya.

"Ya!"

"Kapan?"

"Kemarin mereka datang ke Ponpes!"

"Tapi kamu gak di apa-apain kan?" Tasya nampak khawatir.

Hafidz menggeleng. Hafidz tidak ingin membicarakan kejelekaan orang tuanya Tasya di depan anaknya.

Tasya menunduk. "Maafkan kedua ortuku."

"Aku udah memaafkannya."

"Terimakasih kamu memang baik Fal" Tasya tersenyum. "terimakasih juga ya untuk..." ucapan Tasya terhenti.

"Untuk apa?" tanyanya.

"Karena mu, aku bisa berubah menjadi lebih baik lagi." ujarnya.

"Jangan berterimakasih padaku, berterimakasih pada Allah, karena dia telah memberikan hidayah padamu." ujarnya.

"Naufal, bisakah kamu berhenti sebentar?" pintanya.

"Gak bisa!"

"Plis, Fal sebentar aja."

Hafidz melirik ke atas langit. "Kamu gak liat ini udah gerimis?"

"Iya aku tau. Tapi tolong berhenti sebentar." pinta Tasya sedikit memaksa.

"Lebih baik kamu pulang aja!" usirnya.

"Sebentar saja Fal, please!"

"Gak bisa!"

"Naufal, please!"

Hafidz pun diam, kakinya tetap melangkah tanpa memperdulikannya. Dia bingung harus dengan cara apa Tasya berhenti mengikutinya.

Tasya terus mengejarnya. Hingga ia tersandung lalu terjatuh. "Please, Fal sebentar aja. Setelah ini aku tak akan lagi ganggu kamu." ucapnya berjanji.

Langkah kaki Hafidz terhenti setelah mendengar ucapan Tasya.

"Udah Kak, beri dia kesempatan, siapa tau dia mau ngomong penting." ujar Azmi merasa kasihan melihat Tasya.

THE TRIO SHOLEH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang