13|Awal Sebuah Masalah

4.4K 244 4
                                    

-THE TRIO SHOLEH-

"Setiap kali ada masalah yang menghampiri hidup mu, itu pertanda bahwa Allah menginginkan agar kamu menjadi hambanya yang lebih kuat dan dewasa."

——————


"Syaban!" panggil ustad Musa saat melihat Aban lewat di depan ruang kantor.

"Ya, ustad" sahutnya.

"Saya boleh minta tolong?" pintanya.

"Minta tolong apa, ustad?" tanya Aban.

"Tolong belikan obat demam di warung ya"

"Memangnya ada yang sakit ya, ustad?" tanyanya lagi.

"Gak ada sih, cuma di UKS obatnya habis, jadi buat jaga-jaga aja" jelasnya.

"Oh, baik, ustad, akan aku belikan" Aban menerima uang dari beliau. "aku pergi sekarang ya, ustad" pamitnya dan bergegas ke warung.

"Makasih, Ban. Hati-hati"

Aban beranjak pergi menuju warung Pak Bejo seorang diri. Ia memilih untuk berjalan kaki, karena jaraknya tidak terlalu jauh dari pesantren. Sesampainya disana, ia bertemu dengan Mila yang juga sedang membeli sesuatu.

Mila terkejut dengan kedatangannya, "Aban?" sapanya. Tapi, Aban hanya tersenyum membalas sapaannya.

"Kamu sendirian?" tanya Mila.

Aban mengangguk. "Kamu juga sendirian?" tanyanya balik.

Mila menggeleng, "Kan ada kamu" ucapnya lirih.

"Kenapa, Mil?" tanya Aban tak mendengar ucapannya.

"Eh, gak. Maksudnya sama, aku juga sendirian" Mila mendadak salah tingkah.

"Hm, kamu beli apa?" tanya Mila lagi mencairkan suasana.

"Beli obat, di suruh ustad Musa" ujarnya.

"Kalo aku beli kebutuhan dapur, Ban" ucap Mila memberitahu meski Aban tidak bertanya.

"Oh..." Aban hanya ber-Oh ria.

"Ini, neng" Pak Bejo memberikan barang belanjaan Mila.

"Makasih, Pak" Ucap Mila.

Pak Bejo mengangguk, "Beli apa, Den?" tanya Pak Bejo pada Aban.

"Obat demam 10 pcs, sama Tolak anginnya 10 pcs juga, Pak" ujarnya.

"Terus apa lagi?"

"Udah, Pak. Itu aja"

Setelah membeli, Aban beranjak pulang. Ia terkejut karena Mila ternyata masih ada disini.

"Kamu gak pulang?" tanya Aban, heran.

Mila tersenyum. "Ini mau pulang kok, biar bareng"

Aban menaikan satu alisnya. "Bareng?"

Mila mengangguk. "Gak papa kan? Biar ada temennya gitu"

"I-iya udah deh" Aban pun terpaksa mengiyakan.

Mereka berdua pulang ke pondok bersama. Aban meminta Mila untuk berjalan di depannya.

"Kamu jalan duluan aja, Mil" pinta Aban.

"Kamu aja yang duluan" pintanya balik.

"Kamu aja"

"Kamu aja, Ban, kan imam harus di depan"

Aban sedikit nge-lag, "Ya, gak papa sih, kan ini bukan mau sholat" jawabnya dengan polos.

Mila menghela nafasnya. "Udah gak papa, kamu aja. Biar aku jadi makmumnya di belakang" jelas Mila terdengar ambigu bagi Aban.

THE TRIO SHOLEH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang