72|Ketika Cinta Terbalaskan

3K 270 35
                                    

-THE TRIO SHOLEH-

ooo0ooo

Langit mendung menyapa suasana pagi ini. Di kamarnya masing-masing, semua personil SM tengah bersiap-siap mengenakan kemeja putih yang di balut dengan jas hitam. Kali ini mereka mendapat undangan untuk tampil di acara pernikahan.

Fyi, hari ini adalah momen dimana Zaka akan menikah dengan Tasya. Setelah mendapatkan restu dari kedua orang tuanya, dan melaksakan sholat istikhoroh, Zaka semakin mantap dengan niatnya itu.

Acara lamaran sudah di gelar dua minggu yang lalu, dan itu pun hanya di hadiri oleh keluarga besar mereka saja.

Masing-masing dari pihak keluarga berasal dari orang yang berada, maka acara resepsinya di gelar semeriah mungkin, dan di selenggarakan di rumah mempelai putri.

Sesampainya di rumah Tasya, mereka di persilahkan untuk duduk di tempat yang telah di sediakan, dan melantunkan sholawat sembari menunggu sang mempelai pria datang.

Kedua mata Hafidz tak berhenti menatap ke arah seorang gadis yang mengenakan kebaya dan berilbab. Wajahnya begitu cantik dengan polesan make up tipis di wajahnya.

Gadis itu adalah Nasya. Ia tengah membantu Asisten rumah tangganya menata makanan dan minuman di meja untuk para tamu. Sungguh rajin dan kriteria calon idaman.

"Hayo, natapnya biasa aja kali!" celetuk Azmi memergoki Hafidz yang tak berhenti menatapnya.

"Astaghfirullahaladzim." Hafidz tersadar dan mengalihkan pandangannya.

"Ketauhan kan TP-TP. Awas zina mata loh!" serunya memperingatkan.

"Untung kamu menyadarkan aku Mi!"

"Natap aku aja Kak, biar nggak zina." canda Aban.

Hafidz terkekeh, "Bisa aja."

Nasya menghampiri kami, "Kalian siap-siap ya. Soalnya mempelai pria sebentar lagi datang." ucapnya memberitahu kami.

Kami semua bangun dan beranjak keluar rumah untuk menyambut kedatangan Zaka, serta keluarga besarnya.

Trio sholeh pun melantunkan sholawat, saat rombongan Mobil keluarga Zaka memasuki halaman rumah Tasya yang begitu luas.

Setelah ijab qobul selesai di ucapkan, akhirnya Zaka dan Tasya resmi menjadi sepasang suami-istri. Acara itu di lanjut dengan melemparkan bunga mawar ke arah para tamu undangan, seperti pernikahan jaman now, yang katanya, 'jika ada salah satu laki-laki maupun perempuan yang masih single dan berhasil meraih bunga itu, maka ia akan segera menemukan jodohnya dan menikah'.

Tapi, entahlah itu fakta atau cuma mitos. Karena sejatinya jodoh itu berada di tangan Allah. Namun, semua itu mereka lakukan semata-mata agar suasana semakin bertambah meriah saja.

Semua tamu berkumpul di depan Zaka dah Tasya. Begitu pula dengan personil hadrah SM. Sebenarnya Hafidz malas untuk ikut memperebutkan bunga itu. Tapi berhubung Zaka terus memaksa, ya sudah Hafidz akhirnya ikut bergabung dengan mereka. Namun pada barisan paling belakang.

Tasya dan Zaka mulai memutar badan membelakangi kami. "Satu... Dua... Ti... Tiga...!"

Bunga mawar itu melayang ke arah Hafidz. Dengan sigap ia berhasil menangkapnya. Tapi ada yang aneh kenapa mereka semua menyoraki Hafidz sembari berkata, 'ciye-ciye?

Ternyata Hafidz dan Nasya menangkap bunga itu bersamaan. Beruntung tangan mereka tidak saling bersentuhan. Karena Nasya memegang bunga itu di bagian atas, sedangkan Hafidz memegang di bagian bawah.

"Ciye, barengan nangkapnya. Kayaknya jodoh deh." celetuk Zaka kepada mereka berdua.

Kedua pipi Nasya terlihat merah. Bahkan lebih merah dari blush on. Ia hanya menunduk malu dan melepaskan genggaman tangannya dari bunga mawar yang Hafidz pegang. Ia memutuskan untuk beranjak pergi.

THE TRIO SHOLEH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang