41|Perseteruan

3.7K 285 5
                                    

✨Happy Reading✨

<><><>

Saat makan malam bersama keluarga. Sedari tadi ponsel milik Hafidz terus berdering, dan itu cukup menganggu suasana di meja makan. Tapi, Hafidz tidak memperdulikannya. Ia hanya melirik sekilas ponselnya yang ia letakan di meja.

"Siapa sih Nak? Diangkat lah siapa tau penting." ucap Bundanya.

"Nggak kok Bunda. Nggak penting. Biasa nomor nyasar, " sahutnya. "Aku mau ke belakang dulu." ucap Hafidz selesai menghabiskan makan malamnya.

Ponselnya kembali berdering. Bunda Hafidz yang penasaran segera mengambil ponsel milik putra sulungnya, dan melihat siapa yang yang telah menelfon putranya.

Terlihat nama Natasya di notifikasi. Bundanya segera membaca isi pesan yang gadis itu kirim.

———

Natasya.

Hai, fal:)

Lagi ngapain lo?

Lo masih di rumah gak?

Nanti besok main yuk bareng Rendra sama Zaka. Mereka ngajakin kumpul di basecamp.

Lo masih ingat kan sama caffe 77? Basecamp favorit kita dulu buat ngumpul.

Oh, ya lo gak kangen touring lagi, fal?
Kapan-kapan touring berempat yuk?

Fal? Kok gak bales chat gue sih?

Angkat woi telfon gue!

Naufal Al-hafidz! Lo udah tidur ya?

———

Seperti itu lah kira kira isi pesan whatsapp nya.

"Natasya?" ucap Bundanya mencoba mengingat nama itu.

"Ada apa Bun?" tanya Haris, suaminya.

"Bunda, Ayah. Rafi mau ke kamar dulu ya, mau belajar." ijinnya. Padahal ia ingin memberitahu abangnya.

"Iya, Nak." jawab kedua orang tuanya.

"Jadi, dari tadi Natasya yang menghubungi Hafidz." ujarnya memberitahu Haris.

"Maksud kamu, Tasya teman SMP nya dulu?" Ucap Haris, di jawab dengan anggukan Eka. "Ada apa dia hubungin Hafidz lagi?" Terlihat jelas Haris nampak tidak menyukai kedekatan mereka berdua.

Eka mengangkat bahunya, "Biar nanti Bunda yang tanya ke Hafidz." Eka segera meletakan kembali ponsel milik Hafidz di meja.

Haris beranjak duduk di karpet yang berada tak jauh dari meja makan, sembari menonton siaran televisi.

Hafidz kembali ke meja makan dan mengambil ponselnya setelah Rafi memberitahunya. "Hafidz izin ke kamar dulu ya Bun," Pamitnya.

"Sebentar Nak, ada yang ingin bunda tanyakan." Ucap Eka.

Hafidz sudah tahu kemana arah pembicaraan bundanya itu. Pasti akan membahas masalah Tasya.

"Ada apa Bun?" Tanya Hafidz gugup. Ia takut bundanya akan marah jika melihatnya berhubungan lagi dengan Tasya, meski hanya sebatas teman.

Ia tahu bagaimana sikap kedua orang tuanya yang sangat tidak menyukai Tasya karena suatu masalah yang pernah menimpanya.

"Sejak kapan kamu berhubungan lagi sama Tasya?" Tanya bundanya mulai mengintrogasi.

"Hm, nggak kok Bun. Bunda jangan marah ya, Hafidz sekarang udah nggak ada hubungan apa apa lagi sama Tasya. Beneran deh, sumpah. Hafidz nggak bohong." Ucap Hafidz gugup.

THE TRIO SHOLEH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang