23|Dapur Rekaman

3.6K 199 0
                                    

-THE TRIO SHOLEH-

ooo0ooo

Sekitar pukul 6 pagi. Robbi mengetuk pintu kamar Trio Sholeh. Karena hari ini ia akan mengajak trio Sholeh untuk rekaman membuat mini album.

Azmi pun membukakan pintu. "Eh, ada Kak Robbi." sapa Azmi padanya.

"Hafidz mana Mi?" tanya Robbi.

"Ada tuh lagi nyetrika baju, masuk aja Kak." ujarnya.

"Suruh keluar aja Mi." pintanya.

Azmi membuka pintu kamar dengan lebar. "Kak Hafidz di cari Kak Robbi." seru Azmi dari luar.

Hafidz menunda pekerjaannya dan menemui mereka. "Ada apa Kak?"

"Udah sembuh Fidz?" tanya Robbi.

"Alhamdulillah Kak."

"Rajin bener pagi-pagi udah nyetrika baju." pujinya. Hafidz hanya tertawa.

"Nanti jam 9 ke ruang multimedia ya." Ucapnya memberitahu.

"Ngapain Kak?" Tanya Hafidz.

"Kan aku mau ajak kamu rekaman."

"Sekarang?"

"Iya, sekarang. Eh, maksudnya nanti jam 9."

"Iya, itu yang aku maksud." ucap Hafidz dengan senang.

"Terus aku kapan?" Tanya Azmi.

"Nanti, abis Hafidz. Gantian ya." ujar Robbi.

"Oke, Kak." ucap Azmi seraya mengacungkan jempolnya.

"Ya udah sampai ketemu ya Fidz." pamit Robbi seraya memberikan selembar kertas bertuliskan lirik lagu.

"Iya Kak." jawab Hafidz.

"Aku juga pamit Kak, mau berangkat sekolah." pamit Azmi.

"Yang rajin ya Nak. Jangan bandel." ujar Hafidz.

"Iya Abah, siap 45!" ucap Azmi seraya hormat dan mencium tangan Hafidz.

"Ih, apaan sih. Udah sana Mi berangkat. Cium tangan segala kayak aku bapak kamu aja." Hafidz terkekeh.

"Iya, kamu kan Pahmudnya aku." Azmi sok bergaya manja.

Hafidz menaikan alisnya. "Pahmud-pahmud apaan tuh?"

"Papah muda." Azmi pun tertawa dan lantas beranjak pergi.

Hafidz hanya menggelengkan kepala, dan masuk kembali ke dalam kamarnya untuk berkemas.

Selesai mandi dan membereskan kamarnya, Hafidz membaca lirik lagu itu dan mulai menghafalnya.

oo0oo

Waktu kini menunjukan pukul 9 pagi. Hafidz segera beranjak menuju ruang multimedia. Ia di sambut oleh Robbi dan rekan-rekan tim multimedia yang lain.

Perasaan gugup menghampirinya. Walaupun ia seorang vokalis yang terbiasa bernyanyi, tapi baru kali ini ia masuk ke dapur rekaman dan itu membuatnya sedikit nerves.

"Santai Fidz, anggap aja kamu lagi cek vokal bareng tim SM." ucap Robbi menenangkan Hafidz.

"Apa kamu sudah siap Fidz?" Tanya Bayu yang bertugas mengatur nada.

"InsyaAllah saya siap. Bismillahirohmanirrrohim." tak lupa Hafidz berdoa agar Allah melancarkan semua urusannya.

Hafidz pun menyanyikan lagu itu dengan penuh penghayatan dan pas sesuai nadanya. Lagu itu berjudul, Lopot Nyareh Kancah.

Satu jam sudah Hafidz berada di ruang MM. Ia pun telah selesai menyelesaikan rekaman itu. Sorak-sorai dan tepuk tangan meriah pun menyelimuti ruangan itu.

"Magic Fidz!" puji Robbi.

"Amazing, pas sekali nyanyian dan nadanya." Bayu dan yang lain pun memuji.

"Terimakasih Kak." Hafidz hanya bisa tersenyum malu.

"Minum dulu Fidz, kamu pasti haus." Robbi memberikan sebotol air mineral.

Hafidz meneguk air itu. "Kak, aku pamit ya."

"Oh, iya silahkan. Tinggal bikin video clip nya ya Fidz." ucap Robbi.

"Iya, Kak atur aja. Assalamu'alaikum." pamit Hafidz.

"Wa'alaikumussalam."

oo0oo

Hafidz bertemu dengan Aban. "Ban! Aban!" namun Aban tak menjawab ataupun menengok.

Hafidz menepuk pundak Syaban. Barulah Aban menghentikan langkah kakinya. "Eh, Kak Hafidz ngagetin aja." kening Aban mengkirut.

"Lagian aku panggil dari tadi nggak nyaut. Sok sibuk banget sih." ledek Hafidz.

"Emang lagi sibuk Kak."

"Sibuk apa?"

"Sibuk hafalan materi khutbah buat hari jum'at nanti Kak."

"Emang ada tugas ya?"

"Ada Kak. Ini juga mau di seleksi sama Abuyah di Masjid."

"Aku ikut ya."

"Ayok, Kak." mereka berdua pun beranjak ke Masjid.

oo0oo

THE TRIO SHOLEH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang