19|Puncak Dari Masalah

3.7K 207 1
                                    

"Aku tidak pernah takut pada masalah, selama masih ada sahabat disisiku."


<The Trio Sholeh>

<><><>

Sehari setelah acara isro miroj. Hafidz di panggil lagi ke ndalem untuk menemui Romo Kyai. Ia pun hanya bisa pasrah jika seandainya harus di keluarkan dari pondok pesantren NQ.

"Kak Hafidz, aku ikut ya" ucap Azmi.

"Aku juga, Kak" sambung Aban.

"Gak perlu. Mungkin ini memang takdirnya, kalo aku harus keluar dari pondok ini. Aku minta maaf kalo ada salah, Mi, Ban" ucap Hafidz dengan nada sedih.

"Kak Hafidz jangan ngomong gitu! semua itu gak akan terjadi! Kakak akan tetap disini!" ujar Azmi.

"Gak, Kak. Pokoknya apa pun yang terjadi, kita akan selalu ada di samping kakak!" ujar Aban.

Mereka bertiga pun melangkahkan kaki menuju ndalem. Mereka mengetuk pintu sembari mengucapkan salam. "Assalamu'alaikum"

"Waalaikumussalam" jawab Romo Kyai dan beberapa orang lainnya.

"Loh, kok ada Azmi sama Syaban?" tanya Abuyah Hakim.

"Iya, Abuyah kami ingin menemani Kak Hafidz. Karena kami tau Kak Hafidz gak salah" ucap Azmi.

"Iya sudah, silakan duduk" titah Romo Kyai.

"Hafidz, Abuyah mau tanya kenapa tadi malam tiba tiba kamu meninggalkan panggung? Padahal kan acaranya belum selesai" tanya beliau.

Hafidz menunduk lesu, "Maafkan aku Abuyah, ada masalah yang membuat beban di pikiran ku. Jadi, aku gak konsen" jelasnya.

"Masalah apa? Apa benar kamu lagi ada masalah dengan keluarga Romo Kyai? Terutama Ning Aisyah?" tanya Abuyah lagi.

Hafidz mengangguk, sembari memberikan secarik surat kepada Abuyah Hakim. "Kenapa kamu melakukan semua ini? Abuyah gak percaya kalo kamu yang melakukan perbuatan ini"

"Itu memang bukan surat milik ku, dan aku gak pernah melakukan itu" ujar Hafidz.

"Iya, kita percaya Kak Hafidz gak mungkin melakukan itu Abuyah" celetuk Azmi.

"Apa kamu sudah mempunyai bukti kalau itu bukan surat milik kamu?" tanya Romo Kyai pada Hafidz.

"Tulisan itu jelas beda sekali dengan tulisan Kak Hafidz, Romo" ucap Azmi lagi.

"Tulisan terkadang bisa saja berubah" ujar Bu Nyai.

"Tapi, surat itu memang bukan punya Kak Hafidz, Bu Nyai" Azmi terus membela Hafidz.

"Lalu, kalo bukan punya Hafidz, punya siapa? sudah jelas disitu tertulis nama dia"

"Bisa aja ada orang yang sengaja ingin menjatuhkan nama baik kak Hafidz"

"Tapi, siapa? bahkan Hafidz juga belum ada buktinya"

"Tapi, Bu..."

"Sudah Azmi. Biarkan Hafidz yang bertanggung jawab atas semua ini" ucap Abuyah Hakim memotong perkataan Azmi.

"Maafkan saya Romo, saya belum bisa membuktikannya" ucap Hafidz pasrah.

"Sebelumnya Romo minta maaf. Sesuai dengan kesepakatan, kamu tidak bisa lagi mondok di pesantren ini. Mulai hari ini kamu di persilahkan untuk pulang ke rumah" ucap Romo Kyai dengan sedikit berat hati.

"Apa tidak ada cara lain Romo? Seperti memberi hukuman sebagai gantinya?" Pinta Abuyah yang menyayangkan keputusan itu.

"Ini sudah konsekuensinya yang harus di terima oleh Hafidz, dan sebagai contoh agar para santri tidak ada yang mengikuti jejaknya" jelas Romo Kyai.

THE TRIO SHOLEH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang