50|Santriwati Baru!

3.6K 244 4
                                    

Pagi itu para santriwan maupun santriwati tengah melakukan kerja bakti di area Ponpes NQ. Mereka bekerja dengan giat dan penuh semangat. Karena selepas kerja bakti itu akan ada pembagian susu dan roti gratis.

Pak Satpam membuka pintu pagar Ponpes dengan lebar. Sebuah mobil Ayla bewarna hitam memasuki halaman Ponpes dan berhenti tepat di depan ruang kantor.

Semua mata para santri menatap mobil itu. Rasa penasaran pun menyelimuti hati mereka. Siapa pemilik mobil itu? Itulah kira-kira yang ada di benak mereka.

Pintu mobil depan itu terbuka, dan seorang pria paruh baya keluar dari dalam mobil dengan memakai jubah putih, beserta kopiah, lengkap dengan sorbannya. Di pintu belakang, keluar 2 orang wanita, yang satu paruh baya dan yang satunya lagi seorang gadis yang masih remaja.

Gadis itu sangat cantik, dia memakai gamis putih dan jilbab syar'i. Gadis itu menoleh ke arah para santriwan dan santriwati yang tengah kerja bakti. Ia tersenyum, melihat mereka. Setelah itu, dia dan kedua orang tuanya masuk ke dalam ruang kantor.

"Masya Allah, Bidadari dunia muncul lagi." celetuk santri yang bernama Haikal.

"Iya siapa ya dia? Semoga dia santriwati baru." celoteh Amir tak mau kalah.

"Ada apa sih Kak? Kok para santri pada ngerumpi?" tanya Azmi pada kedua sahabatnya.

"Gak tau." jawab Hafidz cuek.

"Eh, ada apa? Ngerumpi kaya cewek!" ledek Aban kepada salah satu santriwan.

"Ada Bidadari dunia!" jawabnya.

"Dimana Fan?" tanya Aban.

"Di ruang kantor." jawab Affan.

"Bidadadi Dunia muncul lagi?" Azmi teringat dulu saat pertama Aisyah datang ke Ponpes.

"Kak Hafidz tumben gak kepo?" goda Aban.

"Males!" jawabnya jutek sembari terus menyapu halaman.

"Baru kali ini aku merasa kegagalan cinta...🎶" Azmi menyanyi seolah meledek Hafidz.

"Rese kamu Mi!" hampir aja Hafidz melempar sapu ke arah Azmi.

Azmi hanya tertawa ngakak dan bersembunyi di balik punggung Aban.

Seorang gadis dan kedua orang tuanya keluar dari ruang kantor. Gadis itu berdiri di samping Ustadzah Nia.

"Abah dan Umik, pulang dulu. Jaga diri kamu baik-baik disini. Patuhi aturan guru kamu." Abahnya memberi nasihat.

"Iya, hati-hati kamu disini ya Put. Fokus sama belajarnya. Doa Umik dan Abah menyertaimu." Umiknya menambahkan.

"Iya Umik, Abah." ia mencium kedua tangan orang tuanya dan memeluknya.

Kedua orang tuanya masuk ke dalam mobil, dan ia menatap mobil kedua ortunya yang mulai meninggalkan halaman Ponpes NQ.

"Mereka lagi kerja bakti ya Ustadzah?" gadis itu bertanya pada Ustadzah Nia.

"Iya."

"Apa aku boleh ikut gabung sama mereka?"

"Boleh, tapi sebaiknya kamu istirahat aja dulu. Mari Ustadzah antar ke kamar kamu Put."

"Baiklah Ustadzah." ia mengikuti Ustadzah Nia.

****

Acara kerja bakti itu pun selesai. Semua santriwan dan santriwati menyerbu ke ruang pembagian susu dan roti gratis. Mereka berbaris rapi menunggu giliran.

Selesai mendapat bagian, trio sholeh duduk di depan ruang kantin. Sembari memakan roti dan susu itu.

"Alhamdulillah rejeki anak sholeh." ucap Azmi.

THE TRIO SHOLEH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang