66|Story Nasya

3.4K 300 13
                                    

*Nama Putri berubah menjadi Nasya*

***

Langkah kaki Nasya sampai di kantin. Ia menatap ke arah Hafidz dari kejauhan. Tanpa di duga, Azmi memergoki Nasya yang tengah memperhatikan mereka berdua.

Azmi pura-pura batuk, "Uhuk.. Uhuk.."

"Batuk? Minum OBH!" celetuk Hafidz.

Azmi memberi isyarat. "Noh, pujaan hati."

"Siapa?" Hafidz menaikan alisnya.

"Liat aja sendiri."

Hafidz pun menengok ke arah yang di tunjuk oleh Azmi. Pandangan matanya tertuju ke arah Nasya.

Nasya yang menyadari Hafidz balik menatapnya, ia pun pura-pura membeli sesuatu di kantin. Untuk menutupi rasa tensinya.

"Hai, Putri." sapa Azmi padanya.

Nasya pun tersenyum. "Panggil aja aku Nasya."

"Oh iya Putri Nasya." ucap Azmi.

"Aku udah kenyang, balik yuk Mi!" ajak Hafidz.

"Serius nih balik? Ciye, ada yang lagi berdebar-debar nih hatinya." ledek Azmi.

"Yaelah, sok tau kamu Mi! Udah ah aku mau balik!"

"Eh, bentar Kak. Aku mau ke toilet sebentar. Kakak disini aja, jangan ninggalin aku. Awas loh kalo Kakak pergi!" Azmi pun pura-pura ke toilet.

"Jangan lama-lama!!" ketusnya.

"Iya, bentar doang kok." Azmi pun segera bersembunyi di balik tembok.

Melihat Azmi pergi. Nasya mencoba untuk menyapa Hafidz. "Hem.. Hafidz."

"Iya kenapa?" tanya Hafidz dingin.

"Maafkan aku ya, bukan maksud aku..."

"Bukannya kamu gak ingin deket-deket sama aku lagi? Ya udah ngapain kamu ngajak ngobrol aku?!" sela Hafidz dengan ketus.

"Aduh, kok malah gitu sih." Azmi merasa geregetan melihatnya.

"Maaf Fidz, aku terpaksa ngejauhin kamu. Walau sebenarnya aku gak bisa, tapi ini semua demi Tasya. Aku gak mau menyakiti perasaannya." jelas Nasya.

"Berarti kamu gak mikirin perasaan aku dong? Tolong jangan egois! Gak semuanya tentang Tasya harus selalu berkaitan dengan aku!" Hafidz mulai jengkel.

"Iya udah, aku minta maaf." Nasya pun menyerah.

"Aku ingin bersikap baik sama kamu. Karena kamu itu Nasya bukan Tasya. Jadi, jangan buat aku jadi benci sama kamu karena sikap kamu ini!" ujarnya.

"Iya, aku minta maaf." Nasya menunduk takut.

"Maaf, kalau tadi aku ketus sama kamu."

"Iya gapapa. Aku tau kok kamu sensi kalo di sangkut pautin sama Tasya."

"Nah, itu tau!"

"Ya udah. Aku minta maaf. Kamu gak marah kan sama aku?"

Hafidz menggeleng, "Gak kok. Dan aku dah maafin kamu." ucap Hafidz sembari tersenyum.

"Makasih."

"Iya sama-sama. Oh ya Nas, sebenarnya ada hal yang mau aku omongin sama kamu."

"Apa?"

"Maaf ya bukan maksud aku kepo. Tapi sebenarnya kamu kenapa? Kok bisa hilang ingatan? Dan kenapa kamu gak tinggal di rumah Tasya?" tanya Hafidz kepo.

THE TRIO SHOLEH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang