27|Wanita Idaman

4.1K 238 3
                                    

-THE TRIO SHOLEH-

"jadilah wanita idaman yang sulit di dapatkan, namun beruntung jika di miliki."

—————

Azmi sibuk dengan hafalannya. Dimana pun ia berada, ia tak pernah lupa membawa alqur'an yang berukuran kecil. Karena besok, ia harus menyetorkan hafalannya pada Ustad Musa.

Jika tidak, Azmi pasti akan di hukum. Bukan hukuman berat sih, hanya saja hukumannya itu berupa tambahan hafalan surah. Ribet juga kalau hafalannya dobel. Belum lagi mikirin Ujian akhir semester yang sebentar lagi akan di laksanakan.

Memasuki masa-masa kelas dua belas SMK. Hari-hari Azmi semakin sibuk. Ia pun berfikiran untuk berhenti dulu sementara dari SM, sampai Ujiannya kelar atau sampai dia lulus. Karena Azmi ingin fokus dulu sama sekolahnya.

Otaknya kini bercabang-cabang, bagaikan ranting pohon yang harus siap menopang daun-daun yang menempel pada dirinya. Azmi begitu merasa penat, dan ia pun berharap semoga saja liburan kelulusan nanti keluarganya akan mengajaknya pergi refresing ke luar kota.

"Ke Masjid ah, kayaknya lebih nyaman hafalan disana." ia beranjak keluar kamar menuju Masjid. Ia berjalan sembari terus menghadap ke arah alqur'an, sehingga ia tidak memperhatikan lingkungan sekitar.

"Eh, stop-stop!" teriak seorang santriwati yang berdiri tepat di hadapan Azmi.

Azmi melirik ke arahnya, rupanya itu Mila, Naila, dan di sampingnya berdiri santriwati yang memakai cadar.

"Eh, kalo jalan tuh jangan sambil baca! Hampir saja tadi kamu nabrak kita!" ujar Mila.

"Idih, kamu ngarep aku tabrak?" sela Azmi.

Mila memutar bola matanya dengan malas. "Ya nggak lah! Males banget!"

"Udah deh bilang aja. Sok malu-malu kucing." Azmi terkekeh.

"Dih, PD banget! Mending di tabrak Aban, dari pada di tabrak santri tengil kaya kamu!" timpalnya.

"Ngarep banget. Kamu yang mau, tapi Abannya yang nggak!" Azmi tertawa jahat.

"Dasar ya bener-bener santri tengil!" Mila merasa kesal.

"Hai, Azmi." sapa Naila.

"Hai." Azmi membalasnya.

"Dari pada nabrak Mila, mending nabrak aku aja Mi. Aku siap kok." Cicit Naila.

"Dih, apaan sih kamu Nai!" Mila menyenggol bahu Naila.

"Oh ya, Azmi kamu mirip Oppa korea deh." ujar Naila tanpa rasa malu.

Azmi mengerutkan kening, bingung. "Dih, aku setua itu? Aku kan masih muda, di samain lagi sama Oppah" cicit Azmi polos.

"Duh, Oppa itu artinya Kakak. Kamu mirip artis korea." jelas Naila.

"Masa? Apa iya?" Azmi mulai GR tingkat tinggi.

"Aku minta tanda tangannya dong." Naila menyodorkan bukunya pada Azmi.

"Ya Allah. Aku bukan artis, Nai." Azmi menolak permintaan Naila.

"Dih, Nai. Apaan sih kamu. Puji-puji dia terus, nanti yang ada dia GR tingkat pucuk monas!" celoteh Mila.

THE TRIO SHOLEH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang