7|Akibat UTS

5.4K 256 0
                                    

-THE TRIO SHOLEH-

Sahabat, ingatlah aku dimana pun kamu berada. :)

———————

Hari Senin pun tiba. Azmi segera mengenakan seragam identitas Sekolahnya. Ia menjadwal ulang mata pelajaran yang akan di bawa hari ini.

"Sibuk banget ini yang mau berangkat ke Sekolah" cicit Hafidz yang tengah bersantai di kasur.

"Iya nih. Kak Hafidz dan Kak Aban enak dong udah bebas" ucap Azmi.

"Tapi, kita masih belajar kitab kitab kok, Mi" sahut Aban.

"Ya, kan sama aja. Intinya udah gak belajar mengenai mapel umum" sela Azmi. "aku berangkat dulu ya, Kakak-kakak ku sayang" pamitnya.

"Yang rajin ya adek ku yang nyebelin" sahut Hafidz. Azmi pun segera beranjak menuju MA Nurul Qolby.

<><><>

Azmi masuk ke dalam kelas dan bertemu dengan Irsyad. Teman sebangkunya Azmi.

"Assalamu'alaikum, Cad" Azmi memanggil Irsyad dengan nama kecilnya, yaitu Icad.

"Wa'alaikumussalam" jawab Irsyad.

"Cad, kamu udah ngajuin diri belum, untuk gabung ke SM?"

"Gimana ya, Mi. Pengen sih. Tapi suara aku nggak semerdu kalian bertiga" ucapnya merendah.

"Kalo di latih vokal terus, kan lama lama jadi bagus suaranya"

"Iya, sih Mi. Tapi..."

Obrolan mereka terhenti saat Ustad Samsul masuk ke ruang kelas mereka.

"Assalamu'alaikum. Selamat pagi semuanya" sapa beliau.

"Wa'alaikumussalam. Selamat pagi juga Ustad" jawab semua santri bersamaan.

"Sesuai dengan rencana, minggu depan kita akan mengadakan Ulangan Tengah Semester" ujarnya.

"Apa? Minggu depan UTS?" Azmi terkejut, karena minggu depan bertepatan dengan perfom SM ke luar kota.

"Hari ini Ustad akan menjelaskan rumus Matematika yang belum sempat Ustad terangkan" Ustad Samsul segera menulis di papan tulis.

Selesai menerangkan, Ustad Samsul memberikan tugas Matematika kepada muridnya.

"Ustad, saya mau ijin ke toilet" Azmi meminta ijin pada beliau.

"Silakan"

Selesai dari toilet. Azmi melihat Aisyah beserta kedua temannya sedang berada di luar Masjid.

"Assalamu'alaikum, Ning Aisyah" sapa Azmi.

"Wa'alaikumsalam" jawab ketiga santriwati itu.

"Hai, Azmi" Naila melambaikan tangan ke arah Azmi.

Azmi membalas sapaannya. "Hai"

"Aisyah doang nih yang di sapa?" Mila protes.

"Iya lah. Kamu ngarep ya aku sapa?" beo Azmi.

"Ih, nggak banget!" jawab Mila.

Azmi tertawa, "Ya udah oh. Terus kenapa marah coba aku nyapanya cuma Ning Aisyah?"

"Ih, kamu nyebelin ya! Nggak kayak Aban orangnya kalem!" cicit Mila.

"Ciye, penyihir suka sama Kak Aban ya? Aku bilangin ah sama Kak Aban" ledek Azmi.

"Ih, dasar santri nyebelin! Namaku Mila, bukan penyihir! Pergi sana!" usir Mila pada Azmi.

"Sampai ketemu lagi Bidadari" pamit Azmi pada Aisyah, dan bergegas balik ke ruang kelas.

Aisyah dan Naila pun tertawa melihat tingkah Azmi dan Mila, seperti kucing dan tikus.

Mila melirik kedua temannya. "Loh, kok kalian malah ketawa sih?"

"Abisnya kamu sama dia lucu, kaya tom and jerry" ucap Aisyah. Mila hanya mengerutkan keningnya.

<><><>


Sepulang sekolah. Azmi segera mencari keberadaan kedua sahabatnya itu. Namun, ia tidak menemukan mereka di kamar. Azmi pun mengganti seragam sekolahnya dengan baju koko, dan mencari kedua sahabatnya.

"Kak Aban, Kak Hafidz!" Azmi mulai heboh, saat melihat kedua sahabatnya itu tengah duduk di depan ruang latihan SM.

"Ada apa sih Mi? Heboh banget" tanya Aban.

"Iya, nih berisik tau" Ucap Hafidz.

"Ada kabar penting!" ucap Azmi.

"Apa emang?" tanya Hafidz dan Aban.

Azmi tersenyum ke arah Aban. "Mila ternyata suka sama Kak Aban!" serunya dengan lantang.

"Serius?" Hafidz terkejut. Azmi mengangguk.

"Gak!" Aban menggeleng. "gak mungkin!"

"Beneran kok. Orang tadi aku ketemu dan ngobrol sama mereka di Masjid" ujar Azmi.

"Mereka? Maksudnya?" sela Hafidz.

"Ning Aisyah, Mila dan Naila" Azmi menyebutkan nama mereka.

Hafidz melirik tajam ke arah Azmi. "Keduluan deh"

Azmi nyengir. "Ciye.. Kak Aban" ledeknya lagi.

"Udah lah, paling hanya kagum bukan suka! Udah ah, jangan bahas itu males!" Ucap Aban sedikit kesal.

"Ciye, ngambek" goda Azmi.

"Nah, loh, Mi. Aban mulai marah" Hafidz menakut-nakuti Azmi.

"Maaf deh, kak. Tapi, ada berita menyedihkan lagi" Azmi menunduk lesu.

"Apa lagi?" tanya Aban.

"Aku gak bisa ikut perfom ke luar kota" Azmi memasang muka kecewa.

"Kok bisa? Kenapa?" Aban dan Hafidz terkejut.

"Iya, soalnya minggu depan aku ada UTS" keluh Azmi.

"Yah, gak seru dong!" ucap Hafidz merasa kecewa.

"Padahal aku harap, kita bertiga bisa perfom bersama. Apa lagi itu di luar kota pasti kita bisa seru seruan bareng" Aban pun ikutan kecewa.

"Aku pengennya gitu, kak. Seandainya aku udah lulus kayak kalian"

"Ya, udah, Mi. Gak papa. Saat ini kamu harus fokus dulu sama UTS nya. Biar kamu cepet lulus" Hafidz mencoba untuk menyemangati.

"Iya, kak. Aku harap pengganti aku bukan Danis lagi. Soalnya aku kurang suka, dia itu sombong, padahal dia itu bukan personil tetap di SM" Ujar Azmi.

"Aamiin" jawab keduanya.

<><><>

THE TRIO SHOLEH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang