34|Katanya Dilan

4K 228 7
                                    

-THE TRIO SHOLEH-

ooo0oo

Malam itu ponpes NQ mengadakan pengajian dan sholawatan bersama para santri dan para jama'ah majelis SM. Suasana malam itu begitu ramai, semuanya pun nampak bersemangat mengikuti pengajian di ponpes NQ.

Tim hadroh SM segera duduk diatas panggung, begitu pula dengan ustad dan para ulama lainnya. Sholawat pembuka acara, mereka bawakan dengan judul, 'Astaghfirullah.

Dan di lanjut dengan lagu sholawat terbaru mereka, yaitu 'Katanya Dilan.

"Karena lagi musimnya Dilan, maka hari ini kita akan membawakan lagu sholawat terbaru tentang Dilan." ucap Ustad Muklis, kepada para hadirin.

"Semoga kalian suka dengan lagu sholawat ini." ucap Azmi, bersiap untuk menyanyi.

"Katanya Dilan jangan rindu, itu berat kamu gak kan kuat...🎶" Ustad Muklies.

"Katanya Syubband boleh Rindu, asal rindu nabi Muhammad...🎶" Azmi.

Mendengar lirik lagu pertama, semua santri dan para jama'ah berteriak histeris. Mereka sepertinya menyukai lagu sholawat itu.

"Bilang sama Dilan yang berat bukan rindu, tapi istiqomah berjama'ah 5 waktu...🎶" Hafidz.

"Bilang sama Dilan yang berat bukan rindu, tapi sholat tahajud tiap malam jam satu...🎶" Syaban.

"Bilang sama Dilan yang berat bukan rindu, tapi berbuat dosa pada ayah dan Ibu...🎶" Azmi.

"Bilang sama Dilan bukan rindu yang berat, tapi berbuat zina turuti hawa nafsu...🎶" Ustad Muklies.

"Maulaya solli wassallim daa iman abadaa, 'ala habibika khoiril kholqi kullihimi, ya robbi bilmusthofa balikmaqo sidana, waghfirlana mamadho ya wasi'al karomi...🎶" semua vokal SM.

"Bagus ya Syah lirik lagunya." ucap Naila.

"Iya aku juga suka sama lagu sholawat itu, pas banget buat Azmi yang lagi demam Dilan." jawab Aisyah. Kini ia tahu siapa itu Dilan. Karena Naila si ratu update, sudah menjelaskannya pada Aisyah.

"Ekhem." Naila pura-pura batuk. "cie..." ledeknya.

Beberapa lagu sholawat telah mereka bawakan, kini berganti dengan mendengarkan tausiyah dari Ustad Musa. Tema yang di bawakan Ustad Musa kali ini tentang Dilan. Ya semuanya karena Dilan.

"Apakah disini ada yang lagi kena demam Dilan?" tanya Ustad Musa kepada para hadirin. Lantas beliau melirik ke arah tim SM. "kalo dari tim SM ada nggak?"

Semua personil kompak menunjuk Azmi. "Oh, si Azmi AsDahlan rupanya. Ayok sini berdiri." suruh Ustad Musa.

"Namaku Azmi Asshidiqie, Ustad." ralatnya.

"Iya, Dahlan Asshidiqie."

"Azmi Asshidiqie, Ustad." Ralatnya lagi.

"Iya-iya deh. Sini ayok berdiri." Ustad Musa menyuruh Azmi berdiri di sampingnya.

"Ada apa Ustad?" Tanya Azmi.

"Ini dia Dahlan kita, eh maksudnya Dilan." Ustad Musa tersenyum.

Semua hadirin tertawa mendengarnya. "Mileanya mana?" celetuk salah satu hadirin.

"Tuh, di tanya Milenahnya mana?" ucap Ustad Musa pada Azmi.

"Ada Ustad namanya Aisyah." bisik Azmi di telinga Ustad Musa.

"Kata si Dahlan, Milenahnya namanya Aisyah. Ada disini yang namanya Aisyah?" ujar beliau.

Azmi menepuk keningnya. Ia tak percaya Ustad Musa akan mengatakan itu pada semua orang. Azmi pun hanya memperlihatkan gigi putihnya, karena malu.

THE TRIO SHOLEH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang