36|Oh ternyata

3.8K 261 8
                                    

Waktu berjalan dengan begitu cepat. Kini hari-hari Azmi di sibukan dengan menghadapi Ujian Nasional yang membuat otaknya terasa penat. Sudah hampir 2 minggu Azmi tidak mengikuti latihan maupun perfom bersama SM. Karena ia tengah fokus dengan belajarnya, agar bisa mengerjakan soal ujian nasional itu.

Ini adalah hari terkahir Azmi mengerjakan soal UN. Ia pun bernafas lega, sembari terus berdoa agar ia bisa lulus dan mendapatkan nilai yang baik.

*KRING!!!!!!

Terdengar Bel pulang berbunyi. Semua santri segera pergi keluar kelas, dengan meninggalkan soal UN dan kertas jawaban mereka di meja masing-masing.

Azmi segera pulang ke ponpes, dan menemui kedua sahabatnya di kamar.

"Assalamu'alaikum." Azmi masuk ke dalam kamar, sembari mengucapkan salam.

"Wa'alaikumussalam." jawab keduanya.

"Gimana Mi?" tanya Syaban.

"Alhamdulillah lancar." jawab Azmi.

"Tinggal nunggu pengumuman ya?" tanya Hafidz.

"Iya Kak. Akhirnya sekarang bebas juga." ucap Azmi senang.

"Syukurlah." jawab Hafidz yang nampak mager di kasur.

"Latian yuk!" ajak Azmi.

"Gak lah Mi. Males." tolak Syaban.

"Ayok lah Kak. Aku rindu latian vokal." Azmi merengek.

"Cape Azmi. Semalem kita pulang perfom jam tiga!" ujar Hafidz.

"Iya Mi. Besok aja ya." ucap Syaban.

Melihat kedua temannya yang terlihat kelelahan, Azmi memutuskan untuk pergi sendiri ke ruang latihan.

Azmi berpapasan dengan Aisyah. "Eh, ada Bidadari."

"Kebetulan kita ketemu, aku mau ngomong." ucap Aisyah yang membuat Azmi sedikit GR.

"Ngomong apa Bidadari? Ayok ngomong aja, aku pasti dengerin kok." jantung Azmi berdetak kencang.

"Aku denger Hafidz semalem kakinya terkilir ya?"

"Iya bener."

"Bagaimana kondisinya? Udah baikan?" tanya Aisyah nampak khawatir.

"Masih sedikit sakit sih." jawabnya sedikit cemburu.

"Coba kasih minyak ini ke kaki Hafidz, siapa tau bisa sembuh dengan cepat." Aisyah memberikan sebotol minyak kecil pada Azmi.

Azmi yang tadinya melayang kini terhempas jatuh, "Kok Aisyah perhatian banget ya sama Kak Hafidz." celetuk Azmi dalam hati.

"Ya udah, aku permisi dulu. Assalamu'alaikum." pamit Aisyah.

Azmi kembali lagi ke kamar menemui Hafidz. "Kak Hafidz bangun."

"Apa Mi?" sahut Hafidz, sembari menguap lebar.

"Ini ada titipan dari Aisyah."

Mendengar nama Aisyah, Hafidz langsung bangun dari tidurnya. "Titipan? Emang apa?"

"Nih." Azmi memberikan minyak itu padanya. "katanya Kak Hafidz suruh olesin minyak itu di kaki yang terkilir, siapa tau bisa sembuh dengan cepat."

"Dari mana dia tau kaki ku terkilir ya?"

Azmi mengangkat bahu, "Aku gak sempet tanya, dia langsung pergi."

"Terus muka kamu kenapa sepet gitu?" Hafidz melirik ke arah Azmi.

"Bagaimana gak sepet, Aisyah perhatian banget sama Kakak." ucapnya kesal.

"Cemburu ya?" ledeknya.

THE TRIO SHOLEH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang