68|Cinta Untuk Trio Sholeh

4.1K 292 57
                                    

(Ceritanya di percepat yaa).

*Hafidz Pov,

3 bulan kemudian....

Setelah memutuskan untuk tinggal di rumah, sekarang aku kembali lagi ke Ponpes. Aku rindu dengan sahabat-sahabat ku di sana, dan entah mengapa tiba-tiba aku merindukan salah satu seorang santriwati di sana. Ah, gak seharusnya aku merindukannya. Tapi jujur aku memang merindukan canda tawa dan tingkahnya yang kadang membuat aku sebel.

Yah, aku rindu Putri Annisa. Eh, bukan maksud ku, Nasya Amoera. Maafkan aku ya Allah telah merindukan salah satu hambamu itu...

Beberapa hari ini aku tinggal di rumah, karena ya aku lagi sibuk belajar dan bekerja. Aku ingin fokus, demi mewujudkan keinginku untuk segera melamar calon idaman ku.

Aku berjalan ke area ponpes Putri. Aku ingin menemui seorang santriwati disini, ya siapa lagi kalau bukan Nasya. Aku menghampiri salah seorang santriwati yang hendak masuk ke dalam ponpes.

"Maaf ukhty, boleh ana minta tolong?" ucap ku ramah padanya.

Santriwati itu menoleh, dan menatap ku dengan mata berbinar. Kenapa dia?

"InsyaAllah kalau ana mampu." jawab dia tak kalah ramah.

"Bisa tolong panggilkan Nasya gak?" ucap ku lagi.

Seketika wajahnya berubah cemberut. Loh kenapa?

"Nasya?" entah kenapa santriwati itu malah bingung saat aku menyebut nama Nasya.

Mungkin dia tidak tahu nama asli Putri. "Hemm.. Maksudnya Putri Annisa." ujar ku.

"Ada apa Fidz?" tegur Mila dari arah belakang.

Aku melirik ke arah Mila, "Eh, ini Mil aku mau cari Nasya. Bisa tolong panggilkan dia gak?" pinta ku pada Mila.

"Maaf, ana mau masuk dulu." ucap Santriwati itu. Aku hanya menjawab dengan anggukan.

"Hemm. Putri udah pulang Fidz." jawab Mila.

"Maksudnya?" aku kaget mendengar jawabannya.

"Iya, Putri udah gak mondok lagi disini." jelasnya.

"Kenapa?" aku semakin kaget.

Mila mengangkat bahu. "Entahlah. Intinya dia udah pulang ke rumah."

"Rumah yang mana?" tanya ku memastikan.

"Mana aku tau Fidz, tanya aja sama sahabatnya Tiara."

"Dimana Tiara?" tanyaku cepat.

"Dia lagi di Masjid."

"Oke, makasih." tanpa pikir panjang aku segera menghampiri Tiara.

Aku pun mencoba untuk mengingat-ingat seperti apa wajah Tiara. Karena aku tidak terlalu begitu paham dengan wajah sahabatnya Putri itu.

Aku menatap ke arah seorang santriwati yang tengah memakai sandal, dan itu memang Tiara. Langsung saja aku menghampirinya. "Tiara ya?"

"Iya, ada apa?" ia melirik ke arah ku.

"Aku mau tanya soal Nasya" langsung saja aku menyampaikan maksud ku. Agar tidak berlama-lama, karena tak enak juga di lihat banyak santriwati lain.

Tiara menoleh ke kanan dan ke kiri. "Tanya apa?" ia berkata lirih.

"Kenapa Nasya pulang ke rumah? Dan dia pulang ke rumah mana? Rumah Tasya? Apa rumah orang tua angkatnya?" aku pun bertanya lirih juga.

"Nasya pulang ke rumah orang tua kandungnya. Untuk lebih jelasnya kamu tanya sendiri aja sama dia." ujar Tiara.

THE TRIO SHOLEH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang