Chapter 1

813 51 10
                                    

"Aku mempunyai seorang mantan, mantan yang sangat sulit untuk dilupakan. Terlalu banyak kenangan indah yang sudah kita buat, terlalu banyak janji janji manis yang sudah dia umbar namun tak satu pun yang menjadi kenyataan. Dia adalah pacar pertamaku, lelaki yang sudah mengisi hari hariku menjadi lebih berwarna, mengubah hariku seakan akan dunia hanya milik kita berdua, dan dari dia juga aku tahu apa itu artinya cinta, kasih sayang, perhatian, ketulusan, kekhawatiran, kesetiaan, kebohongan, bahkan rasa pedih saat kehilangan." batinnya sedih

"Woy ngelamun aja, kesambet si tante baru tahu rasa!" seseorang datang mengagetkan perempuan yang sedang melamun keras

"Ngagetin aja lu kebo jarian! Untung gue gak punya riwayat penyakit jantung!"

Yaa mereka adalah Theressa dan Serena, dua sejoli bagai pinang dibelah dua. Mereka bersahabat sejak masih Sekolah Dasar. Diantara keduanya memang sudah tak kenal rasa malu, tak kenal jaim, mereka selalu menunjukkan sifat aslinya, entah itu sikap bego, pecicilan, belegug, idiot, bahkan aib nya sekalipun, urat kemaluannya memang sudah pada putus deh mereka.

"Ress masih mikirin si Andrew mantan lo yang kurang ajar itu?"

"Iya, kabar dia gimana ya gue kangen banget. Setaun lost kontak, apa iya dia masih mikirin gue, apa iya dia masih jomblo gegara mau ngajak balikan sama gue lagi, apa iya dia masih ngarepin gue jadi istrinya, apa iya dia masih inget kalo kita mau bikin baby yang pertama itu cowok?"

"Plak!" kedua tangan Rena memegang dahi dan kepala Ressa kencang, seakan akan sedang menangani korban kesurupan.

"Babah liyong Babah liyong Babah liyong sadarkan lah temen gue yang satu ini.
Hom bali hom hom saha maneh saha maneh, kaluarr! Kaluarrr!!!"

"Gue gak kerasukan sama setan ganteng. Singkirin tangan lu bau terasi!"

"Tangan harum minyak kasturi gini disebut bau terasi. Ternyata bukan hati sama otak aja yang rusak, idung lu juga ikutan rusak. Miris nyett."

"Bacot! Gak usah berisik kalo lu gak mau gue cium!"

"Jijik anjir!"

15 menit tak ada percakapan diantara mereka, Rena sibuk dengan gadget nya dan Ressa sibuk dengan pikiran kosongnya.

"Heh monyet hangru gue gak suka di diemin gini. Kapan lu mau bacot lagi, nunggu babon nikah sama kuda nil?" Rena membuka pembicaraan

"Ihh gue lagi nanya dan butuh jawaban, cukup doi aja yang gak ngasih jawaban lu mah jangan entar gue depresi." Rena uring uringan karena tak dapat jawaban sekata pun dari Ressa

"Anjir baru inget. Tadi gue lihat si Nathan jalan sama cewek!" Rena berteriak di samping telinga Ressa

"Fuck! Demi apa lo????"

"Demi cinta gue sama bebev Nathan."

"Apaan sii Nathan punya gue!"

"Yaudah gue yayang Lucas aja."

"Enak aja itu juga punya gue!"

"Yaudah gue sama oppa Lexi aja."

"Gak bisa lah itu juga sama punya gue!"

"Serah lu!"

"Kantin yu laper, cacing gue demo semua anjir."

"Busung lapar!"

Mereka pergi ke kantin di lantai 2. Kenapa milih kesini karena biasanya suka banyak kakel yang nongkrong, lumayan kan bisa tepetepe manja.

"Kata gue juga apa lihat noh cowok semua anjir."

"Anjirr malaikat gue lewat." gumam Rena saat melihat punggung Nathan yang sudah mulai menjauh dari penglihatannya

"Malaikat dedek ituu." sambung Ressa sambil memegang kedua pipinya

Akhirnya mereka sibuk ke dalam khayalannya masing masing, seakan tak sadar mereka jalan namun pikiran ntah kemana sampai Ressa tak sengaja menabrak seseorang.

"Bruk!!"

"Aduh maaf maa- "

***

~Yeyy chapter pertama udah kelar. Gimana ceritanya? Kira kira Ressa nabrak siapa yaa sampe bilang maaf aja harus digantung gitu. Hmmm baca terus ceritanya ya manteman. Jangan lupa kasih voment juga yaa :* alapyuuuu

The Cogans Maniac [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang