Chapter 17

278 25 1
                                    

"Ikut gue!"

Ressa pun mengikuti Nathan, ia menghampiri kantin yang sangat dipenuhi oleh banyak orang.

Beberapa saat kemudian Nathan mengeluarkan ponselnya, dan berteriak layaknya orang sedang berpidato.

"Kak Nathan.."

Suara yang menyerupai sebuah teriakan itu menyita perhatian orang banyak yang ada di kantin.

"Kak Nathan.."

"Aku kangen sama kak Nathan."

"Haah? Ada apaan nih?" teriak seseorang yang langsung ikut mengumpul di area antara Nathan dan Ressa

"Kakak kenapa tiba tiba berubah kayak gini?"

"Aku bikin salah ya? Maafin aku kaak.."

"Walaupun aku gak tahu dimana letak kesalahannya, tapi aku bener bener gak ada maksud kayak gitu. Aku minta maaf."

"Gak papa kakak gak bales chat dari aku juga, seenggaknya nanti kakak bisa baca ini. Maafin aku.."

"Siapa yaa yang bilang itu????" suara nyaring itu semakin banyak terdengar oleh telinga Ressa

"Aku sayang sama kak Nathan."

"Yaampun siapa yang berani beraninya bilang sayang sama pangeran gue!"

"Anjir tu orang punya nyali segede apa sih!"

"Nyari perkara aja tu cewek!"

"Dan dia ngasih emoticon cium di akhir kalimatnya!" lanjut Nathan sambil menatap Ressa

"Shit! Apa maksud semua ini? Kenapa dia ngumumin isi chat gue pas malem? Apa iya dia pengen bikin gue malu di depan umum?" batin Ressa geram

Nathan berjalan menghampiri Ressa yang daritadi diam tak berkutik.

"Lo mau tahu apa jawaban gue?" tanyanya sambil menunjuk wajah Ressa

Suara suara gaduh pun kembali terdengar di telinganya.

"Ohh ini yang udah bilang sayang sama si Nathan!"

"Gila ni cewek gak punya harga diri banget!"

"Loh ini kan cewek yang waktu itu sering jalan sama kak Nathan!"

"Bukannya mereka berdua udah pacaran ya?"

"Gila lu, mereka belum jadian setan!"

"Lihat aja gue bakal ngasih pelajaran sama ni cewek!"

"Jawaban gue, lo itu gak lebih dari sekedar cewek murahan yang selalu godain semua cowok!" Nathan menarik wajah Ressa dengan kerasnya, sungguh pipi Ressa terasa sangat sakit, rahangnya ia tekan dengan kuat

"Lo itu cuma sekedar jalang yang haus akan belaian cowok!" lanjutnya kemudian sambil menatap dalam mata Ressa

Saat kalimat itu terlontar, cairan bening pun langsung keluar dan menetes dari mata Ressa. Sakit. Kata kata yang menusuk dan tak akan pernah ia lupakan.

"Kenapa lo nangis hah?" ia melepaskan tangannya dan membuang wajah Ressa ke udara

"Cewek jalang gak pantes buat deket deket sama gue!"

"Dan satu lagi, jangan karena ucapan manis yang sering gue lontarin lo jadi baper dan nganggap gue suka sama lo. Mustahil! Itu gak akan pernah terjadi! Jangan ngarep ketinggian bisa jadi pacar seorang most wanted di sekolah ini!" lanjutnya

"Cewek jalang kek lo itu sama sekali bukan tipe gue!"

Hati Ressa pun semakin bergemuruh dan tak dapat menahan amarah yang sudah menguasai dirinya. Saat itu juga Ressa memberanikan diri menatap Nathan -ralat menatap matanya, lalu satu tamparan keras mendarat di pipi kanan Nathan, sungguh ini pertama kalinya ia menampar seseorang.

Bukan hanya Nathan, tapi semua orang yang ada disana pun dibuat terkejut bukan main.

"Jaga ucapan lo! Jangan pernah sekali kali bilang gue jalang atau apapun itu! Oke jujur gue emang suka sama lo dari lama, gue puja lo bagaikan seorang raja, gue anggap diri lo sebagai orang yang patut gue contoh, gue buat lo jadi penyemangat di setiap hari gue, lo yang udah rubah perasaan hampa yang ada di diri gue, lo alasan gue bisa bangkit dari kejadian pahitnya masa lalu yang bikin gue rapuh serapuh rapuhnya." tuturnya panjang lebar sambil terus meneteskan air mata

"Dan saat gue bisa deket sama lo, harapan cinta yang dulu terkubur dalam dalam perlahan muncul lagi. Cuma lo alasan gue bisa sekuat ini. Tapi saat ini, detik ini juga lo hancurin semua mimpi dan harapan yang udah gue bangun dengan susah payah."

"Gak nyangka ternyata sosok pangeran yang udah gue anggap sebagai pemimpin malah lakuin hal seanjing ini. Gue salah udah anggap lo sebagai cowok yang gak ada kekurangannya sedikit pun. Ternyata sayang dan cinta sama cowok kayak lo itu adalah kesalahan terbesar dalam hidup gue." ucapnya tersenyum getir sambil mengusap air matanya

"Plak!" satu tamparan keras mengenai pipi Ressa, yaa Nathan menamparnya sampai membuat bekas merah di sana, tak lama kemudian darah segar mengalir dari hidungnya.

Ressa kembali tersenyum, "Apa masih kurang? Silahkan tampar lagi sesuka hati lo!"

Tangan Nathan kembali terangkat hendak menampar gadis di depannya ini, tapi Veno dan Kennard menahannya.

"Woy anjing lo gak sadar, dia itu cewek bukan cowok!" ucap Lexi penuh emosi

"Gue benci sama lo Nathaniel Alfonzo Salvatore , sampai kapanpun gue gak akan pernah maafin cowok sebajingan lo, dan gue gak akan pernah numbuhin rasa sayang sekecil apapun lagi sama lo! Gue harap lo gak nyesel pernah lakuin ini semua!" Ressa mengucapkan dengan penuh penekanan di tiap kalimatnya, sambil berusaha membersihkan darah yang terus mengalir keluar dari hidungnya

"Sekali lagi, GUE BENCI SAMA LO!"

Ressa pun berlari keluar kantin dengan air mata dan darah yang terus mengalir, lalu Rena yang daritadi hanya bisa berdiam diri langsung mengejarnya.

Keadaan kantin pun mulai normal seperti biasa. Hanya saja masih terdengar suara yang membahas kejadian beberapa saat lalu.

***


~Satu kata buat Nathan "JAHAT!"

The Cogans Maniac [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang