Chapter 56

60 7 0
                                    

Pagi yang telah lama ditunggu pun akhirnya tiba. Dengan langkah tergesa-gesa Ressa berlari ke luar rumah hendak menyelesaikan semua perkara yang membuat hatinya selalu gelisah. Ya, hari ini semuanya akan berakhir, tak akan ada lagi hati yang perlahan selalu tersakiti.

Namun, saat membuka pintu matanya terkunci pada sebuah teddy bear over size. Ia mengerutkan kening hendak mengambil boneka tersebut, tapi ia urungkan niatnya karena ponsel di saku seragamnya berdering terus-menerus.

"..."

"Iya gue berangkat sekarang, tunggu dan awasin dia jangan sampe lepas!"

"..."

Ressa segera berlari masuk ke dalam mobil dan meninggalkan teddy bear itu tanpa menyentuhnya sedikit pun.

-o0o-

Langkah Ressa tercekat saat Rena menghadangnya. Mukanya terlihat begitu marah, dan dengan gerakan tiba-tiba Rena menampar pipi kanan Ressa. Ia shock melihat sahabatnya melakukan hal seperti itu, sebenarnya ada apa ini?

"Dasar lo cewek bangsat!" teriak Rena dengan napas terengah-engah. Matanya berkaca-kaca bahkan jika dengan satu kedipan saja air matanya bisa turun tanpa dicegah.

"Lo penghianat! Lo dukung gue di depan tapi nusuk di belakang! Sahabat macam apa lo anjing!"

Ressa mengerutkan kening sambil tetap memegang pipinya yang makin memanas, sungguh ia tak mengerti dengan ucapan yang dilontarkan Rena kepadanya.

"Maksud lo apa? Gue bener-bener gak ngerti."

Dengan seringaian tajam ia mengeluarkan beberarapa lembar foto dan melemparnya tepat di wajah Ressa. "Cewek munafik, semua cowok aja lo deketin bahkan pacar sahabat sendiri juga lo rebut! Sumpah gue gak nyangka, gue bener-bener kecewa sama lo!"

Rena langsung berlari sambil menabrak siapa pun yang menghalanginya, sedangkan Ressa masih memandangi lembar foto dengan raut tak percaya.

"Udah rusak persahabatan most wanted, udah maenin hati mereka, terus sekarang pacar sahabat sendiri aja direbut!"

"Maruk banget sih lo!"

"Cewek gak tahu di untung!"

"Udah gak suci lo!

"Out aja dari sini, malu-maluin sekolah tahu gak!"

Ressa tak menghiraukan kalimat yang tanpa henti memenuhi gendang telinganya. Ia sibuk menatap foto yang menampilkan dua orang sedang beradegan di ranjang. Dan orang itu ialah Lexi dengan dirinya.

Ressa kaget, mengapa ada poto dirinya? Darimana mereka mendapatkan poto itu? Mengapa bisa? Padahal ia sama sekali tak melakukan hal seaib itu. Sungguh, orang yang berada di poto itu bukan dirinya dan Lexi. Sepertinya memang ada orang yang sengaja merekayasa poto itu.

"Pluk!" Satu timpukan kertas mengenai kepalanya. Saat ia menoleh tiba-tiba saja lemparan kertas yang semakin banyak mengenainya.

"Yang ada di poto ini bukan gue dan Lexi! Sumpah demi apapun gue gak pernah ngelakuin hal semacam itu!"

Berbagai kalimat pembelaan telah Ressa keluarkan, namun tetap saja tak ada yang mempercayainya, malah semakin banyak kertas dan kerikil yang membuat tubuhnya terasa sakit. Air mata pun tak bisa ia hentikan lagi.

"Tolong percaya sama gue tolongggg!"

Di sisi lain sebuah senyum merekah terbit dari bibir seseorang. Ia sangat bahagia bisa membuat Ressa diperlakukan seperti itu. Namun rasa sakit hatinya masih belum bisa terobati, ini adalah awal mula dari permainan yang ia rencanakan.

The Cogans Maniac [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang