"Lexi bangunnnnn!" teriak Rena sambil tetap memeluknya
"Katanya gak akan khawatir, tapi kok?" gumam Lexi
"Hah? Lex kamu gak papa?"
"Aku gak akan khawatir sama kamu, padahal tadi bilangnya aku khawatir sama kamu, bangun dong bangun. Hahahaaaa!" ejeknya
"Ih kamu boongin aku?"
"Heheh viis." ia mengangkat jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf 'V'
"Nyebelin dasar!" ketusnya sambil menghapus air mata di pipinya
"Uuuu sayangnya aku khawatir ya, nangis gitu, sini biar aku hapus." Lexi menarik Rena di hadapannya, lalu ia menghapus air mata Rena dan memeluknya penuh kelembutan
"Maaf, tadi aku cuma tes aja seberapa peduli kamu sama aku Ren. Heheh aku kira kamu gak akan peduli."
"Gila ya kamu! Aku ini pacar kamu Lex, kamu orang yang spesial di hidup aku, masa iya aku gak peduli sama kamu!"
"Hei udah jangan nangis lagi, iya iya maafin aku yaa sayang." ucapnya mengusap puncak kepala Rena, lalu mengecupnya dalam
"Maafin aku juga."
"Gak pake sayang?"
"Iya pake sayang."
"Jadi gimana kalimatnya?"
Rena berdecak kesal, Lexi tetaplah Lexi yang menyebalkan, "Iya maafin aku juga Lexi, sayang."
Cup.. Lexi mengecup pipi Rena kilas.
"Ihh Lexi lo nakal!"
"Ciee blushing cieeee!" godanya menoel-noel pipi Rena yang sudah memerah
"Apasih lo! Udah ayo makan dulu, noh aku udah bikinin kamu spaghetti, jadi dingin kan. Dasar!"
"Gak papa spaghetti nya dingin, asal jangan sikap kamu aja yang dingin."
"Ngegembel mulu! Ayo makan!"
"Suapin dong sayangggggggg."
"Gak ah kamu kan masih punya tangan, makan aja sendiri!"
"Hmm yaudah deh." pasrahnya
"Jangan cuma di lihatin, makan dong!"
"Gak mau, aku pengen di suapin."
"Ihhhhh nyebelin dasar!"
"Yaudah kalo gak mau nyuapin ya aku gak akan makan." ia menjauhkan piring nya
Rena menarik napas dalam dalam, lalu ia pun mengalah untuk Lexi, "Iya iya sini biar aku yang suapin, kamu makan oke nanti sakit."
"Yeayyyy makasih Rena sayang, nih piringnya. Cepet suapin dong aku laper banget!"
Akhirnya mereka pun makan bersama, dengan cara saling menyuapi. Bahkan spaghetti di piring Lexi sengaja ia tumpahkan ke piring Rena. Dasar Lexi Lexi.
***
"Cas lu gak mau nyusul kek si Nathan sama si Lexi?" tanya Kennard
"Nyusul apaan?"
"Lu belet kalo lagi galau!"
"Lu sih gaje pertanyaannya!"
"Maksud gue lu gak mau punya cewek kayak si Nathan sama si Lexi?"
"Bukannya gak mau, tapi gue masih mau nyari temen masa kecil gue. Dulu gue pernah janji bakal jadi pacar dia." lirihnya
"Tapi kan sampai sekarang lo belum ketemu sama dia Cas." ucap Veno
"Tapi gue yakin bakal ketemu sama dia. Bahkan feeling gue bilang kalo dia ada di sekitar sini."
"Percaya sama feeling, feeling lu sesat Cas elah!" timpal Raymond
"Lu sendiri Ray kagak mau nyari cewek di sini?"
"Hmm sebenernya gue udah ada gebetan di sini, tapi dia udah taken bro!"
"Lah siapa emangnya?"
"Si Rena. Lo tahu kan dia udah taken sama si Lexi."
"Hahahaaaa ohhhh jadi lo suka sama si Rena? Saingan dong sama si Lexi."
"Saingan apaan, sorry ya gue bukan tukang tikung apalagi sama sahabat sendiri!"
"Iye deh gue percaya sama lu!" ucap Kennard sambil merangkul bahu Raymond
"Cas, Ray lu berdua kalo lagi galau mukanya makin jelek, sumpah deh!" ucap Veno yang membuat keduanya menatap tajam, sedangkan Kennard tertawa dengan puas
***
"Res entar malem kita nonton yu!"
"Nonton apaan? Besok aku ulangan loh!"
"Yah sekali aja deh ya plisss ada film rame, kamu ma gak usah ngapalin orang udah pinter!"
"Pinter-pinter pala lu bocor Than! Aku belum ngapalin rumus, banyak yang rumit tahu ishhh!"
"Jadi gak akan mau nih?"
"Emm gak tahu."
"Res, ayolah sekali aja yaa pliss."
"Gak tahu Nathan gimana nanti aja."
"Ressa ayo dong."
"Gak tahu Than."
"Plisssss sayang mau yah."
"Gimana nanti aja."
"Ayo dong mau ya mau ya mauuuuu."
"Ihhhh Nath-"
"Plisssss." rengeknya dengan wajah memelas
"Iya deh iyaa, aku gak tega lihat wajah memelas kamu, kek kucing kelaperan tahu gak!"
"Asikkk makasih sayang! Yaudah kamu ngapalin dulu sekarang, jam 7 aku jemput oke!"
"Iy-"
Cupp.. Nathan mengecup pipi Ressa tiba tiba, dan jelas membuat Ressa mematung
"Aku pulang dulu ya, semangat ngapalinnya. Nanti aku jemput! Dah sayang."
"Satu lagi, jangan matung kayak gitu Res, sadar sadar. I Love You Honey." ucapnya sebelum Nathan keluar dari apartemen Ressa
Dirasa sudah aman dan tak ada Nathan, Ressa langsung berteriak dan meloncat loncat kegirangan bak cacing kepanasan, sungguh ia tak menyangka dengan perlakuan Nathan yang sangat manis.
"Waaaaaa Nathannnnnnnnn alapyuuuuuuu." teriaknya sambil terus jingkrak- jingkrak
"Lululululuuuu yeyeye lalalalalaa, kimiay kimiay kimiay yuhuuuuuuuuuuuuu." teriakannya semakin tak jelas diiringi dengan jogetan ngasal
Tiba-tiba saja pintu kembali terbuka, dan ternyata itu Nathan.
"Ressa, kamu gak papa?" tanyanya sedikit ragu
"Eh? Nat- han? Ke- kenapa balik lagi?"
"Tadi aku denger kamu teriak nama aku, makanya balik lagi. Ka- kamu gak papa kan?" ucapnya menahan tawa
"Nggak aku gak papa! Udah sana pergi ah aku mau molor!" Ressa langsung masuk ke dalam selimut super duper tebalnya itu, sungguh ia sangat malu, Nathan melihat kegilaan dirinya
Di luar sana Nathan kembali menyunggingkan senyumannya, lalu ia keluar meninggalkan Ressa.
"Pacar gue abnormal." ucapnya sedikit berteriak agar Ressa dapat mendengar
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cogans Maniac [COMPLETED]
Teen FictionMAAF INI CERITA YANG DIBIKIN PAS DULUUUU BANGETTTT JADI MASIH BANYAK KATA RANCU JUGA KEGAJEAN, MOHON DIMAKLUM. MAAF ❤❤ #4 in primadona (07-04-2019) Berawal dari dua remaja cantik yang selalu terobsesi ketika melihat laki-laki tampan. Entah itu diman...