Chapter 50

141 14 5
                                    

Setelah menghabiskan dua bungkus rokok, Nathan segera memejamkan matanya kembali, membiarkan terik matahari membakar tubuhnya, ia juga berharap bahwa terik matahari itu bisa membakar semua masalahnya.

Tak lama kemudian ia membuka kembali surat yang tadi diberikan Lucas.

Gue minta maaf Than..
Ini semua terjadi karena keegoisan gue, gue gak pernah tahu kalo alesan lo mutusin Ressa karena mau lihat penantian panjang gue bisa terbalas. Dan gue malah dengan senang hati narik Ressa kembali setelah kalian putus. Gue egois, gue gak mikirin perasaan lo. Pasti lo sakit kan, lo benci, lo kecewa saat lihat cewek yang lo sayangin jadi pacar gue. Maka dari itu, sikap lo berubah drastis kayak gini. Setelah gue tahu penjelasan dari mulut lo, gue bener-bener bakal ikhlasin Cia, gue bakal hilangin semua perasaan yang gue punya sama dia dengan cara pergi dari kehidupan kalian. Dia yang minta sendiri buat gue pergi, makanya gue nulis surat ini. Jujur gue terlalu pengecut buat bilang langsung ini sama lo, gue malu sama lo, gue udah berkhianat sama lo juga sahabat yang lain. Gue juga yakin kalian gak akan sudi nganggap gue sebagai sahabat lagi. Gue pamit, gue mau tinggal di Kanada sama orang tua gue. Sekali lagi maafin mantan sahabat lo yang penghianat ini dan makasih juga karena lo, Veno, Lexi, Kennard, dan Raymond pernah jadi sahabat gue.

-Lucas S.E

-o0o-

~Flashback on

Setelah Lucas meninggalkan Ressa di taman, ia segera berlari ke kelasnya untuk mengambil tas, tak ia hiraukan seorang guru yang tengah mengajar di sana. Bodo amat mau dihukum juga, toh emang dia mau pindah dari sini.

Saat di koridor kelas, Lucas tak sengaja berpapasan dengan Lexi, Raymond, dan Kennard.

"Woy Cas lo mau kemana?" tanya Kennard

Lexi pun ikut menimpali "Si anjir ni anak mau balik kagak ngajak-ngajak kita!"

"Gue pamit, maaf kalo gue sering bikin salah sama kalian, dan makasih juga pernah mau sahabatan sama gue. Sukses terus bro." ucap Lucas memberi senyum tipis, lalu berlari kembali saat mereka masih mencerna ucapannya.

"Si Lucas kek mau koit aja pake pamit gitu." ucap Raymond yang belum mengerti ucapannya

"Tu anak belum makan obat kali, makanya mau balik juga mesti melankolis gitu. Hahaha."

Mereka melanjutkan kembali langkahnya menuju kantin. Sedangkan Lucas ia berjalan ke arah kelas yang si empunya sedang berolahraga. Dia menulis sebuah surat, entah surat apa.

Setelah selesai menulis ia berjalan kembali menuju rooftop mencari seseorang. Dan pemandangan yang pertama dilihat adalah berserakannya puntung-puntung rokok.

"Than."

Orang yang dipanggil pun menoleh tanpa melepaskan rokok dari tangannya.

"Gue minta maaf sama lo."

Nathan menatapnya dengan datar, "Buat?"

Bukannya menjawab, Lucas malah berjalan mendekat ke arahnya lalu memeluk Nathan ala cowok.

"Gue pamit. Jaga dia baik-baik. Maafin gue." ucapnya lalu berbalik badan dan dengan sengaja menjatuhkan sebuah surat di hadapan Nathan.

The Cogans Maniac [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang