Chapter 6

359 28 0
                                    

"Eh lo gak papa?"

Rena segera bangkit secepat kilat "Ehehh iya gak papa kak. Tadi tali sepatunya nackal sih maen lepas aja mentang-mentang lihat cowok ganteng, beliin anak sembarangan."

"Hahahaa bukannya itu iklan loli milkita ya?" Danial tersenyum polos, dan itu berhasil membuat jantung Rena bergemuruh dengan kecepatan di atas rata-rata

"Hei?" tanya Danial yang sempat sadar bahwa Rena terus memperhatikannya tanpa berkedip sedikit pun

"Eh iya kak iya ada apa? Kakak mau nembak aku gitu maksudnya? Iya aku mau kok." ucap Rena sekenanya tanpa sadar

"Anjir ni mulut lemes banget, gak bisa diajak kompromi!" batinnya mendengus kesal

"Hah maksudnya apa?"

"Hehee maaf kak aku lagi acting buat latihan drama." katanya sambil nyengir

"Oh lo ikutan teater ternyata. Baru masuk? Soalnya gue gak pernah lihat lo, gue juga kan mantan wakil ketua teater."

"Anjir gue harus ngomong apa, baru tahu kalo ni cowok pernah jadi bagian teater juga." batinnya lagi

"Eh kenalin nama gue Rena." Rena mengulurkan tangannya

"Gue Danial." ia menjabat tangan mulus Rena yang tanpa luka sedikit pun itu

Bagai kesetrum listrik berkali-kali, badan Rena serasa mau meledak. Oh tuhan Rena sangat sangat gemetar saat tangannya bersentuhan dengan tangan lelaki itu. Cukup lama ia memandangi wajah Danial sampai Danial sendiri merasa heran terhadap tingkah aneh cewek ini.

"Tuhan, adakah makhluk yang lebih indah dari ciptaan mu di depanku ini?" ucap Rena spontan dan berhasil membuat Danial kebingungan

"Hah?" Danial menyatukan kedua alisnya

"Woy bukan muhrim jangan lama-lama pegangannya, dosa!" tiba tiba Ressa datang mengagetkan keduanya

"Ah anjir ni monyet hangru ngerusak momen indah sama pangeran gue!" gerutu batinnya

"Eh kak Danial ya? Kenalin nama gue Ressa. Oiya kak jangan nanggepin ucapan si Rena ini ya, dia mah orangnya gitu kalo telat dikasih obat, suka rada ngelantur."

"Ih enak aja lu ngemeng. Gue sehat gini kenapa harus minum obat coba." sewot Rena

"Iye badan lu emang sehat, tapi jiwa lu yang gak sehat."

Akhirnya mereka berdebat, dan Danial hanya tertawa saja melihatnya cewek yang baru ia temui saat ini. Sampai akhirnya dia pamit karena ada urusan.

"Tuh kan, gara-gara lo sih pangeran gue jadi minggat. Dasar perusak momen indah orang lain!"

"Apaan sih gaje lu. Oiya nih barang-barang lo bawa sendiri, tangan gue pegel tahu!" Ressa memberikan belanjaan milik Rena sekenanya saja, tanpa memperdulikan ia yang kaget dan kesusahan

∆∆∆

"Ren, kalo misalnya salah satu cogans kita dateng ke sini terus mau makan dan gak kebagian tempat gimana?" tanya Ressa saat ia sedang menyeruput spaghetti nya itu

Rena melihat sekeliling, benar saja jika weekend, food curt di sini memang sangat penuh. "Kita ajak mereka gabung makan di sini!"

Ressa pun mengangguk antusias, tanda bahwa ia setuju.

The Cogans Maniac [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang