Chapter 25

274 25 0
                                    

"Selamat pagi anak- anak!" sapa seorang guru saat memasuki kelas

"Untuk merayakan hari ulang tahun sekolah, kita sudah sepakat akan mengadakan Prom Night."

Suara sorak ria pun mulai terdengar jelas di tempat itu.

"Wah ternyata bener yang diucapin sama dia." gumamnya

"Bener apanya? Dia siapa?"

"Iye bener bakal ada prom night. Ehm diaaa-" belum sempat Ressa melanjutkan perkataannya, guru itu sudah memotongnya

"Tak hanya itu, dari pagi sampai siang hari kita juga menyelenggarakan banyak perlombaan dan untuk hiburan akan mengundang DJ."

"DJ nya siapa bu?"

"DJ Snake?"

"Sarap lu masa iya DJ Snake mesti jauh jauh ke sini."

"Ada usulan?" tanya guru itu

"DJ Soda!"

"Sableng lu, dia udah internasional nyett!"

"Young Lex aja bu, secara kan Wellington High School itu sekolah paling elit, gak akan ada yang ngelak lagi sama keunggulan disini. Lagian banyak selebriti alumni sini.

"Kagak mau Young Lex elah!"

"Dipha Barus aja!"

"Angger Dimas mendingan!"

"Udah Fahria Yasmin aja, body nya anjirrrrr."

"Berisik kalian, udah deh mending Ari Irham aja, secara kan dia itu artis muda yang multitalent dan digemari di kalangan muda." saran Rena

"Nyanyi bisa, nge- DJ bisa, maen drum bisa, dance bisa, maen piano bisa, akting bisa, kissing bisa, bikin anak bisa, naklukin hati saya juga bisa bu." lanjutnya

Sontak seisi kelas menyuraki tingkah Rena yang di atas kata normal.

"Apaan si Ren kumat lagi penyakit lu." sindir Ressa

"Sudah anak anak jangan ribut, nanti saya usulkan se-"

"Ari Irham ya bu? Bebev iammmm." sekat Rena

"Saya usahakan."

"Gak bisa gitu bu, mending DJ nya cewek aja lah biar bisa cuci mata, apalagi kalo pake baju yang serba mini gitu wuahhhh saya betah harus disini terus."

"Huuuu dasar Nizar cowok mesum!"

"Udah, sekarang kalian kerjakan tugas fisika di buku paket halaman 71 - 83."

"Yahhhhhh ibu gak asik!" ucap mereka bersamaan

===

"Ress gue pengen banget DJ nya Ari irham, plis lah lo bantuin gue!" rengek Rena

"Bantuin gimana caranya? Gue tuh osis bukan, MPK bukan, jadi gak ada hak lah."

"Ah lu gak asik!"

Yaa begitulah sikap Rena yang sangat tergila gila dengan idolanya yang satu itu.
Ingat juga waktu kelas 9 dulu, Ari Irham mengadakan M&G di kota Bandung, dengan semangat 45 Rena mati matian menghalalkan segala cara agar bisa bertemu dengannya, dan apa kalian tahu? Lagi lagi yang menjadi korbannya Ressa.

Ia dipaksa harus ikut menemani Rena, katanya Rena takut jika pulang tinggal nama saja, secara kan Rena berniat ikut Ari Irham dan akan melamarnya. Sudahlah Rena memang sudah sangat edan.

"Hei Res!"

"Hei Ren!"

Merasa namanya dipanggil, Ressa dan Rena pun mendongak melihat siapa orang itu. Tak salah lagi, itu adalah Nathan andthechik.

"Ressa." sapa Nathan dengan penuh percaya diri karena ia menganggap bahwa Ressa sudah bersikap biasa kepadanya

"Res?" tanyanya kembali

Mengerti situasi akhirnya member Nathan andthechik segera melenggang masuk ke dalam kantin, kecuali Lexi. Ia mengajak Rena ke taman belakang sekolah.

"Ren gue mau ngomong sama lo." ucap Lexi

"Ya ngomong aja kali."

"Tapi gak disini."

"Terus di mana?"

"Taman belakang."

Akhirnya di meja itu hanya tersisa Nathan dan Ressa saja. Mereka bingung harus memulainya darimana. Pikiran Nathan melayang sampai ke alam barzah, mengapa Ressa kembali dingin kepadanya bukankah kemarin dia bersikap biasa saja. Apa yang terjadi?

"Ressa."

"..."

"Ressa."

"..."

"Res!"

"..."

"Ressa gue lagi ngomong sama lo!" ucapnya dengan nada sedikit tinggi

"Ngomong sama gue? Dikirain mau pidato lagi kek waktu itu. Hahaha."

Ressa pun beranjak dari duduknya hendak meninggalkan Nathan, tapi tangannya dicekal oleh lelaki itu.

"Apasih lepasin!"

"Gak mau!"

"Gue bilang lepasin ya lepasin!"

"Gue bilang nggak ya nggak!" ucapnya tak kalah emosi

"Lepasin gue!"

"Gak!"

"Mau lo apasih Than? Lo belum puas bikin hidup gue hancur hah? Apalagi yang belum lo rebut dari gue? Kebahagiaan? Ketenangan? Nama baik gue? Kesempatan? Lo udah rebut semuanya Than. Gue cuma minta lo jangan pernah hadir lagi di hidup gue, udah itu aja. Lo belum puas bikin gue menderita hah? Lo belum puas lihat gue disiksa abis abisan sama semua fans lo?"

Ternyata teriakan Ressa menarik perhatian pasang mata yang ada di kantin itu.

Mendengar pengutaraan hati Ressa, Nathan semakin merasa bersalah. Benar saja hidup Ressa sudah hancur gara gara dirinya, bahkan nama baiknya sudah tercoreng. Dia benar benar merasa bersalah.

Tanpa menunggu waktu lama, Nathan menarik tubuh Ressa ke pelukannya. Mendekapnya dengan penuh kasih dan rasa penyesalan.

"Gue sayang sama lo Ressa."

===

The Cogans Maniac [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang