~Ressa POV
Whoaaaa akhirnya weekend tlah tiba weekend tlah tibaaaa.
Hari minggu sekarang niatnya gue mau jogging ke taman kota, tapi naas cuma sendirian. Gila kelihatan banget jonesnya ye gak?
Sebenernya gue udah ngajak si Rena tapi katanya dia ada janji sama si Lexi. Hmmm mereka makin deket, keknya gue bakal cepet nerima sumbangan p-e-j-e nih.
===
~Author's POV
Pagi itu di taman kota sungguh ramai sekali. Kebanyakan yang memenuhi tempat itu adalah sepasang kekasih, sepasang suami istri, sepasang ade kaka, sepasang lelaki, sepasang wanita, dan juga sepasang kucing yang sedang saling kejar.
"Gila semuanya saling sepasang, lah gue? Sendirian ae, kalah sama kucing. Ngenes amat anjir!" gerutu Ressa
Entah mengapa mood Ressa hancur saat itu juga.
"Hei cewek, sendirian aja nih!" ucap seorang lelaki ganjen menggodanya
"Kayaknya dia jomblo bro, mangsa bagus!" lanjut orang di sampingnya
"Kita temenin ya?"
"NAJIS SETAN! Siapa elo hah? Jijik gue, jangan deket- deket nying!" balas Ressa ketus dengan tatapan menukik tajam
"Anjir galak amat, pantes aja jomblo gak ada yang mau sih!"
"Jangan ganggu dia! Gue pacarnya!" tiba- tiba seseorang datang dengan langkah santai ke arahnya, namun tatapan tajam bak mata elangnya tak pernah luput dari pandangan orang yang mengganggu Ressa tadi.
===
"Wah apaan nih? Buat gue?" tanya Rena sambil mengocok kotak di tangannya"Jangan dikocok entar meledak!"
"Emang isinya apa?"
"Itu bom!"
"Bom?"
"Bom cinta gue sama lo, jangan digantung mulu makannya entar hati gue panas, terus meleleh dan berubah jadi abu." ucapnya dengan tawa renyah
"Apaan sih gaje! Buka sekarang gak papa kan?"
"Kalo gue sih pengennya di buka malem aja, biar langsung dan gak ada yang ganggu."
"Langsung apanya?"
"Langsung masuk nya lah Renaaaa!"
"Maksudnya? Gue masih gak ngerti." ucapnya mengernyit
"Hahahaa nggak ko nggak, skip aja." cengirnya kikuk
"Buka sekarang aja ya gue gak sabar aahhhhh."
"Jangan mendesah di sini Renaaaaa."
"Lah siapa yang mendesah emangnya?"
"Itu tadi apaan ah- ah- han." Jawabnya dengan mengedipkan sebelah matanya. G.E.N.I.T
"Amit amit!"
Akhirnya Rena membuka kotak pemberian lelaki itu. Ia sungguh tak sanggup lagi menghadapi ucapan ngelantur dari orang yang sedang duduk di sampingnya. Dia adalah Lexi. Yaa Lexi si oppa yang tampannya tiada tara, dengan -ekhem kemampuan otaknya yang selalu saja membahas segala hal berbau kemesuman.
Entahlah Rena bingung menghadapi satu kakak kelasnya ini, bisa bisa otak polos Rena dengan cepat terkontaminasi hal- hal usia "duasatuplusplus"
"Hah apaan nih maksudnya???" tanya Rena sangat terkejut dengan isi kotaknya
"Itu buat lo. Pasti cocok. Ukurannya kayaknya juga pas, punya lo kan lumayan rada gede. Hehee jangan lupa pake tiap lagi jalan sama gue yaa." ucapnya dengan wajah polos tanpa dosa sedikitpun
"Sarap, ogah gue make barang ginian dari lo! Gak punya sopan santun! Ngerendahin harga diri aja sih lu!" teriak Rena dengan wajah yang sudah sangat memerah, marah kesal malu bercampur menjadi satu
"Ini tuh cocoknya dipake di mata lo nyet!" lanjutnya dengan mengaitkan benda itu di kepalanya, menutupi kedua mata yang indah itu, lalu Rena pun pergi dengan emosi yang masih meluap luap
Wajar saja Rena marah, apa maksud lelaki itu memberi barang yang sangat tak pantas kepada dirinya. Apa kalian tahu dia memberi apa? Yaaa dalam kotak itu terdapat sebuah bra berwarna pink berenda . Gila saja dia menyuruh Rena untuk memakai itu, terlebih lagi tiap jalan bersamanya. Dasar sableng, lelaki itu sangat gila, otaknya tak ada yang normal sedikit pun.
"Cowok sarap, gak punya sopan santun!" gerutunya
"Rena tungguuuuuuu!" teriaknya, namun Rena tak mempedulikan, ia terus berjalan tanpa henti.===
~Maapmaap di sensor ya gambarnya, wkkkk humor aja koooo jan marahhhh😹😹🙈 alapyuuu sayang kaliannnnn ❤😘😘😽😽😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cogans Maniac [COMPLETED]
Teen FictionMAAF INI CERITA YANG DIBIKIN PAS DULUUUU BANGETTTT JADI MASIH BANYAK KATA RANCU JUGA KEGAJEAN, MOHON DIMAKLUM. MAAF ❤❤ #4 in primadona (07-04-2019) Berawal dari dua remaja cantik yang selalu terobsesi ketika melihat laki-laki tampan. Entah itu diman...