Rena mencari ke sekeliling tempat, namun ia tak berhasil menemukan Lexi.
"Gue harus nyari kemana lagi, Lexi kok gak ketemu terus." gumamnya
"Ah gue tahu, ada satu tempat yang belum gue datengin. Pasti dia ada di sana!"
Rena berlari menuju tempat itu, dan ternyata dugaannya benar, Lexi ada di taman belakang. Ada apa dengan dirinya? Mengapa ia melamun seperti itu.
"Lexi lo -eh kamu ke mana aja sih aku cari-cari gak ketemu terus, aku telepon gak diangkat!"
Lexi hanya memandangnya tanpa berniat menjawab ucapan Rena.
"Lexi ih jawab dong malah diem gitu. Kamu kenapa?"
"Gak papa."
"Itu jawaban buat cewek bukan buat cowok."
"Terus?"
"Ya nggak sih, hehee."
"Ke kantin yu aku laper!" ajaknya merangkul lengan Lexi, namun sayang Lexi enggan untuk bergerak sedikit pun
"Ih Lexi ayoooo malah diem!"
"Gak laper. Duluan aja!"
"Kamu tega gitu biarin aku ke kantin sendirian?"
"Kamu juga tega biarin aku berangkat sekolah sendirian, padahal udah bela-belain jemput!" ucapnya lalu pergi meninggalkan Rena sendiri
"Lebih parahnya, cewek gue sendiri lebih milih jalan sama cowok lain! Hahaha lucu yah! Gue emang udah gak dianggap lagi." lanjutnya
"Eh anjir tu cowok kenapa? Aneh banget. Oke lo marah, gue juga bisa lebih marah kali!" gumamnya
===
"Ven, si Lexi kenapa sih manyun mulu daritadi?" tanya Raymond
"Orangnya ada di depan lo, tanya aja sendiri!" jawabnya
"Nyebelin anjir lo jadi orang!"
"Lex, lu kenapa?"
"Emang gue kenapa?" tanyanya balik
"Yang kek gini nih namanya orang sarap!"
"Terus?"
"Serah lu dah tong!" timpal Kennard
"Lex gue mau jujur sama lo, sebenernya gue suka sama si Rena dari lama. Tapi sayangnya keburu lo tembak. Gak papa kan kalo gue tikung?" ucap Raymond diiringi cengiran lebar
"Tikung aja gue gak peduli!"
"Serius lu?"
"Iya, tapi sebelumnya lo harus adu jotos sama gue, berani?"
"Hahahaa ya berani lah. Tapi sorry sorry maaf nih, gue bukan tipe orang yang suka nikung apalagi sama sahabat sendiri. Makannya tadi gue bilang gitu, biar lo gak salah paham kalo gue genitin cewek lo. Cuma genitin doang kok gak akan sampe direbut."
"Serah lu dah. Gue cabut dulu!" Lexi pergi meninggalkan mereka
"Lu sih Rai, udah tahu tu anak pikirannya lagi kacau balau, malah ngemeng gitu!"
"Lah gue kan niatnya baik mau jujur, daripada entar dia salah paham!"
"Iyee si Rarai mah bener kagak salah!" bela Lucas
"Si Rarai emang gak salah, cuma dia ngomong di waktu yang gak tepat." ucap Veno
"Nah iya bener tuh."
"Berarti lu yang salah Ken!"
"Lah kok jadi gue?"
"Udahlah sabar aja, lu emang selalu salah di mata orang."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cogans Maniac [COMPLETED]
Teen FictionMAAF INI CERITA YANG DIBIKIN PAS DULUUUU BANGETTTT JADI MASIH BANYAK KATA RANCU JUGA KEGAJEAN, MOHON DIMAKLUM. MAAF ❤❤ #4 in primadona (07-04-2019) Berawal dari dua remaja cantik yang selalu terobsesi ketika melihat laki-laki tampan. Entah itu diman...