Gue tahu ada yang lo berdua sembunyiin. Bukan maksud nuduh, tapi gue curiga sama kalian.
Theressa Arvie
------
"Nyett lu kenapa?" tanya Rena memastikan keadaan sahabatnya yang sekarang bagaikan monster
"Jangan nangis mulu lihat noh mata lo udah gede kek monyet pluto."
Ressa lalu menatap tajam ke arah Rena. Wah wahh kayaknya ni macan bakal ngamuk lagi pikirnya.
***
Bel istirahat pun berbunyi, menyelamatkan kelas Ressa dari pelajaran mautnya sang guru killer.
Akhirnya semua orang berhamburan keluar kelas menuju suatu tempat yang sedari tadi ditunggu jiwa jiwa yang sudah berubah layaknya zombie, mereka bilang tempat itu adalah surganya, 'kantin'.
Ressa dan Rena duduk di meja yang kosong. Mereka memesan makanan lalu sibuk terhadap pikirannya masing masing.
Tiba tiba Nathan andthechik datang ke area kantin, sontak seluruh ciwi ciwi berteriak dengan nada tertahan.
"Mamaaaa suami gue dateng anjir, awas pada minggir!"
"Masya Alloh mengapa engkau menciptakan makhluk seindah ini."
"Calon suami gue anjir!"
"Naon euy eta mah kabogoh urang ai sia!"
"Apaan sih kalian berisik banget, gue yang pacarnya aja slow ae."
"Mimpi lu ketinggian monyet!"
"Kak Nathan sama cewek yang waktu itu jadian ya? Siapa sih gue lupa namanya."
"Namanya Ressa bray, cewek kelas XI dari ipa 2."
Yaa itulah suara suara gaduh yang Ressa dan Rena dengar saat itu. Mendengar dua kalimat terakhir yang dilontarkan orang itu, Ressa mendadak melting, masa iya dia dibilang pacarnya Nathan. Ahhhh itu sih kepengen dia.
"Heii ka Nathan." sapa Ressa saat mereka melewati meja nya
Namun yang menjawab bukan Nathan, siapa lagi kalo bukan Lexi.
"Kak Nathan sama yang lainnya mau makan ya? Duduk di sini aja sama kita soalnya meja udah penuh semua." tawar Ressa dengan harapan mereka menjawab 'iya', terutama Nathan.
Namun anehnya Nathan malah melirik ke arah Rena, menatapnya dalam dalam. Sedangkan Rena menyibukkan diri dengan makanannya dan melirik ke arah lain seperti menghindari tatapan itu.
"Bener juga, ternyata penuh. Yaud-"
"Sorry kita gak mau!" sekat Nathan dan langsung pergi dari hadapannya
"Sorry ya, si Nathan lagi dateng bulan makanya gitu." tutur Kennard diiringi kekehan
Mereka pun langsung mengikuti Nathan, kecuali Veno. Ia malah menatap Ressa, entah apa arti dari tatapan itu.
"Gue gak ikut ya, kebelet pengen boker!" teriak Veno
Gila ni cogans cempreng gak ada malunya teriak gitu.
"Nyet, si kak Nathan kenapa jadi cuek ya sama gue?" tanya Ressa
Namun bukannya menjawab Rena malah diam dengan tatapan kosong.
"Woy setan ngelamun aja lu!" teriak Ressa di depan mukanya
"Anjir gue kaget!"
"Makanya kalo orang lagi ngomong dengerin ngapaaa."
"Ishhh daritadi gue dengerin lo ngomong kali sampe kuping gue sakit gini!"
"Masa sih? Yaudah jawab dong pertanyaan gue."
"Pertanyaan apaan?" tanyanya dengan menautkan alis
"Katanya tadi lu dengerin ah dasar."
"Jadi lu nanya apa?"
"Kenapa si kak Nathan tiba tiba cuek sama gue?"
"Ya bagus lah kalo dia cuek!" jawabnya enteng
Namun tiba tiba ia membelakkan matanya, terkaget dengan ucapannya sendiri.
"Maksudnya bagus apaan?" herannya
"Hah? Nggak kok gakpapa gak papa, hehee."
"Jangan boong deh nyett."
"Siapa yang bohong nggak ih gue gak bohong sama lo! Bentar lagi masuk, gue ke kamar mandi dulu ya, kebelet."
Tanpa menunggu jawaban Ressa, ia pun segera berlari ke arah kamar mandi.
"Gue tahu ada yang lo sembunyiin dari gue Ren." batinnya
Saat ini Ressa benar benar bingung dengan semua yang terjadi, mulai dari berubahnya Nathan, dan sahabat nya yang ia curigai menyembunyikan sesuatu. Ada apa ini sebenarnya???
***
Alapyuu, maapkan cerita yang gaje inii 😹😹😽
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cogans Maniac [COMPLETED]
Teen FictionMAAF INI CERITA YANG DIBIKIN PAS DULUUUU BANGETTTT JADI MASIH BANYAK KATA RANCU JUGA KEGAJEAN, MOHON DIMAKLUM. MAAF ❤❤ #4 in primadona (07-04-2019) Berawal dari dua remaja cantik yang selalu terobsesi ketika melihat laki-laki tampan. Entah itu diman...