Chapter 36

238 17 0
                                    

Lexi berinisiatif menjemput Rena ke rumahnya, yaa walaupun ia tak memintanya. Sebagai pacar yang baik, Lexi harus siap siaga dan harus selalu peka terhadap pasangannya.

"Pagi Rena sayang." sapanya

"Loh Lexi? Kenapa ke sini?"

"Ya mau jemput pacar aku lahhh."

"Tapi kan gue gak minta."

"Ishhh udah di bilangin jangan nyebut lo-gue!"

"Iya maksudnya kan aku gak minta kamu buat jemput."

"Sebagai pacar yang baik aku harus siap siaga. Pokoknya tiap hari aku yang antar jemput kamu oke."

"Tapi Lex-"

"Gak terima penolakan!"

"Iya deh, tapi sorry nih sekarang aku mau bareng sama temen soalnya sekalian mau ngambil tugas buat nanti, kasihan berat."

"Yaudah bareng aku aja ke rumahnya."

"Dia mau ke sini Lex, sekarang juga lagi di jalan."

"Tapi kan bis-"

"Tinn... Tinn..." mobil lamborghini merah memasuki pekarangan rumah Rena

"Nah itu mobil temen aku!" ucapnya antusias

Alangkah terkejutnya Rena ternyata yang ada di dalam mobil itu bukanlah Shelly temannya, tapi seorang laki-laki bertubuh gagah dan atletis. Bahkan Rena sempat menelan salivanya saat memandangi makhluk di depannya ini.

"Lo Rena kan? Gue kakaknya Shelly. Dia nyuruh gue jemput lo ke sini!"

"Kenapa mesti lo yang jemput?" sarkas Lexi

"Ade gue yang minta, kalo dia yang ke sini jalannya mesti muter balik, katanya males. Jadi dia nunggu di rumah."

"Yaudah Rena bareng aja sama gue!"

"Kenapa? Gue udah cape-cape dateng ke sini tapi mesti balik lagi dengan tangan kosong? Hargain dikit lah!"

"Tapi dia cewek gue! Lo gak usah seenak hati ngambil cewek orang dong!"

"Gue gak ngambil cewek lo! Bocah SMA aja belagu banget sih, tahu apa lo tentang cinta hah? Masih ingusan juga!"

Lexi yang tak terima mendapat perkataan seperti itu langsung naik pitam. Rahangnya mengeras hendak memukul lelaki di hadapannya, namun Rena menahannya.

"Udah Lex tenang, aku bareng sama kakaknya Shelly aja, kamu duluan ke sekolah aku ke rumah Shelly dulu ngambil barang buat tugas, soalnya banyak mana berat lagi." ucap Rena

"Jadi kamu lebih milih bareng sama cowok ini?"

"Gak usah nunjuk-nunjuk bisa kan?" ucapnya

"Bukan maksud gitu Lex, aku kan cuma hargain dia aja yang udah jauh-jauh ke sini."

"Terus kamu gak hargain aku yang udah bela-belain jemput ke sini?"

"Kan aku gak nyuruh kamu buat jemput."

"Udahlah gak usah kelamaan drama, ayo Ren masuk!" titahnya sambil menuntun tangan Rena

Lagi-lagi Lexi yang melihatnya semakin naik pitam, "Gak usah sambil megang-megang juga anjing!"

Bagas -kakak Shelly- tak menghiraukan ucapan Lexi, ia langsung menancap gas dan melenggang pergi meninggalkannya, begitu pun dengan Rena pikirannya sedang di bawah alam sadar, jadi ia tak bisa melakukan bahkan berkata apa pun.

***

"Woy anjing jangan nyalip!" teriak Nathan saat motornya tersenggol dan hampir membuatnya jatuh

Nathan semakin menambah kecepatan motornya, Ressa yang di bonceng pun merasa ketakutan.

"Than jangan kenceng-kenceng aku takut!"

"Nathan!" teriaknya lagi menarik jaket yang Nathan kenakan

"Gak bisa Res, tadi dia mau bikin kita celaka!"

Bukan Nathan namanya jika ia tak keras kepala mendapatkan apa yang diinginkan. Ressa hanya bisa berdoa dan pasrah jika sesuatu terjadi terhadap dirinya.

Nathan mengernyit ternyata motor yang menyalipnya itu sekolah di Wellington High School. Siapa dia? Berani beraninya membuat masalah dengan dirinya.

Saat sampai di parkiran Nathan dan Ressa langsung turun, mereka menghampiri orang yang hampir saja mencelakainya.

"Woy anjing siapa lu berani-beraninya nyenggol motor gue!" teriak Nathan dan berhasil menyita perhatian orang orang

Orang itu membuka helm full face nya, bukan hanya Nathan tapi Ressa juga sama terkejutnya saat tahu siapa lelaki itu.

"Loh?"

"Iya ini gue! Apa lo? Mau marah? Terserah, mending lo tonjok gue Than, gue lagi pengen berantem nih!'

"Lo kenapa Lex?"

"Lo mau nonjok gue kagak?"

"Ya nggak lah bego!"

"Tadi gue nyalip sama nyenggol motor lo, bahkan bikin kalian sempet celaka. Cepet tonjok gue!"

"Apaan sih! Lo kenapa?"

"Gak papa! Gue ke kelas duluan, soal barusan sorry gue gak sengaja!" ucapnya lalu melenggang pergi

***

"Siang pacar!" sapa Nathan saat sampai di kelas Ressa

"Eh Nathan?"

"Cieeee gila nih pasangan baru! Yaudah gue ke kantin duluan deh, kali aja ada suami gue!" ucap Rena

"Eh Ren tadi pagi si Lexi kayak orang sarap, frustasi gitu, kenapa sih dia?" tanya Nathan

"Lah gue juga gak tahu kenapa."

"Yaudah lo susul gih, kali aja dia lagi ada masalah." saran Ressa

"Iye, yaudah gue pergi dulu deh. Bilang aja pada gak mau diganggu berduannya."

"Apa sih lo!" Ressa menoyor kepala Rena

Mereka pun segera pergi ke kantin, namun tidak dengan Rena, ia menghubungi Lexi terlebih dulu. Sudah lima panggilan namun Lexi tak mengangkat satu pun, ada apa dengan dia?

***

The Cogans Maniac [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang