Chapter 2

502 43 9
                                    

"Bruk!!"

"Aduh maaf maa-" Ressa melihat siapa orang di hadapannya yang sudah dia tabrak

"Ma- maaf kak a- aku gak sengaja." ucapnya dengan kalimat terbata- terbata, namun matanya tak berhenti menatap orang itu

Yang ditabrak hanya ikut menatap datar terhadap Ressa. Bukanya menjawab permintaan maaf dari Ressa, dia malah menaikkan sebelah alisnya ke atas.

"Eh i- iya maaf kak aku ngalangin jalannya."

Tanpa sepatah kata pun lelaki langsung nyelonong pergi meninggalkan Ressa dan Rena yang masih diam terpaku bisu.

"Yaampun itu cowok hatinya terbuat dari apa sih kok dingin banget."

"Oh iya parfum si Veno harum banget, tadi gue kena dadanya loh." Ressa mengelus pipinya sambil cengengesan

"Lo menang banyak, gue juga pengen."

"Rejeki anak sholeh. Udahlah gak usah sirik!"

"Huuu dasarrr. Ressa tu kakak kelas lihatin kita berdua ya?"

"Hah siapa? Dimana?"

Rena memajukan dagunya ke arah kakak kelas yang sedang memperhatikan mereka daritadi. Benar saja tiga kakak kelas perempuan sedang melihat Ressa dan Rena dengan tatapan tajam, kayak dendam gitu loh.

"Ngapain tuh ciwi ciwi pelakor lihatin kita, nge fans kali ya. Hahaha."

"Jangan ge-er dulu, kali aja di rambut lu ada 'ee burung. Hahaha." tanpa disangka, tawa mereka pun akhirnya pecah padahal hanya karena hal sepele

Tiga kakak kelas itu merasa risih karena Ressa dan Rena malah tertawa, lalu mereka bertiga menghampiri Ressa dan Rena.

"Heh lo!" mereka datang dengan songong dan body aduhai nya

"Jadi cewek gak usah kecentilan!" ucap salah satu dari mereka bertiga, panggil saja namanya Kathy

"Siapa? Gue?" jawab Ressa karena tak terima dirinya ditunjuk seperti itu

"Lo berdua, bego! Terutama lo Ressa!"

"Heh kak jangan seenak hati manggil bego dong, kita tuh punya nama kali!" bela Rena tak terima di sebut bego

"Iya nih apaan sih lo dateng dateng maen ngemeng make otot, gak punya adab banget."

"Anjirrrrrr gila nih ade kelas berani banget ngomong gitu. Gak tahu lo siapa kita hah?"

"Tahu kok! Kalian itu cewek cewek ganjen yang kerjaaan nya deketin sama godain cowok ganteng. Oiya masih lanjut gak kerja jadi pelakor nya? Upps maaf keceplosan kakakk, hahaha." celetuk Ressa dan pura pura menutup mulut

"Heh lo punya mulut dijaga ya! Diajarin sopan santun gak sih!"

"Hilih sok sok an ngomong tentang sopan santun, mbak ngaca dulu dong, mbak nya sopan apa nggak?"

"Maksudnya apaan lo ngomong gitu hah?" Kathy mendorong badan Ressa sampai ia tersungkur ke bawah.

***

"Cas oper bolanya sini!" seorang cowok berteriak agar Lucas mengoper bolanya

"Anjir gak masuk!" timpalnya

"Stop deh udahan dulu gue capek!"

Akhirnya mereka berempat berhenti bermain basket dan istirahat di pinggir lapangan, ya mereka adalah Lucas, Kennard, Venno dan Lexi.

"Cas lu kenapa sih maen kek gak fokus gitu. Ada masalah?" tanya Kennard

"Iya nih lu gak madep banget dah Cas ah!" sambung Lexi

"Gak papa kok. Gue balik duluan ya, kalo misal mau nginep lagi dateng aja ke apartemen gue." Lucas pergi meninggalkan mereka dengan terburu buru

"Etdah tu bocah kenapa sii, lagi dateng bulan kali ya. Wkkk." canda Lexi

"Tumben banget tu bocah gitu."

"Si Lucas balik, gue juga cabut duluan ya." Veno pun bergegas pulang

"Haduh gak si Lucas gak si Veno sama aja. Terus sekarang kita gimana?" tanya Lexi

"Ya balik lah bego, ogah banget gue diem di sini berdua sama lo, entar disangka lagi pacaran. Ih jijik anjir!" Kennard menyeringai jijik

***

"Udahlah Ress lo masih dendam sama si tante pelakor?" tanya Rena

"Yaiyalah gimana gue gak dendam coba, lo tahu kan gimana rasanya cowok yang udah bertahun-tahun pacaran terus direbut gitu aja sama cewek lain? Lo tahu kan si Andrew mutusin gue di depan umum gara-gara siapa? Gara gara si Kathy Ren gara-gara dia!"

"Udahlah gak usah dipikirin lagi, lupain aja. Ulet bulu sama cewek yang gatel emang cocok. Hahahaa."

"Gimana bisa dilupain, lo tahu kan cara si Andrew mutusin gue kayak gimana hah? Emangnya lo pikir enak pas anniv. 2 tahun terus di kasih kejutan kayak gitu? Lo pikir enak hah!!!!"

"Eh iya iya sorry Res gue gak maksud ngungkit itu lagi, maafin gue." ucap Rena tampak menyesal dengan perkataannya

"Sorry gue gak maksud bentak lo, tadi cuma kebawa emosi aja."

"Hahaha iya gapapa kali, udah biasa gue disemprot gitu sama lo. Sini peluk!"

"Gak mau ah entar disangka lgbt, kan gak lucu."

"Dih yaudasih kalo gak mau."

Tiba tiba Ressa langsung memeluk Renna sahabatnya itu.

"Huuu katanya gak mau dipeluk, dasarrr."

"Nyet oppai lo kerasa nih, gede juga ya, suntik dimana?" tanya Ressa sambil menahan tawanya agar tak meledak

"Anjir sarap lu Ressa monyet. Di kasih ati malah minta jantung, dikasih pelukan malah nyosor ke oppai!" Rena langsung melepaskan pelukannya dan agak menjauh dari Ressa yang otaknya mesum

***

~hmm chapter 2 baru kelar nih. Maaf ya kalo ceritanya gaje aduh. Jangan bosen ya manteman😅 alapyuu:*

The Cogans Maniac [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang