Chapter 27

285 18 4
                                    

Malam puncak acara ini yang sudah ditunggu daritadi akhirnya tiba. Malam dimana semua siswa siswi Wellington High School berdatangan menggunakan baju mewah dan riasan yang sangat indah.

Saat sampai di gerbang utama, anggota osis memerintahkan siswa agar masuk dengan memakai topeng.

"Eh nyett katanya ntar itu ada pemilihan King and Queen ter favorit kan?" tanya Rena sambil meminum minuman yang berada di tangannya

"Wah iya? Kata siapa?"

"Kan waktu itu ada pengumumannya iihhhh!"

"Lu udah tau tapi masih nanya, dasar bege 'oon!"

"Nyebelin lo Ressa monyet!"

"Nyebelin juga gue mah ngangenin!"

"Serah lu dah! Entar lu mau ikutan K&Q kagak?"

"Gak tahu lah, cowok aja gak punya gue mah. Mau gaet cogans juga apalah daya pada make topeng, yang kelihatnya cuma bibir sama idung doang."

"Tap-"

"Selamat malam semuanya. Saya sebagai perwakilan meminta maaf atas terlambatnya acara ini. Langsung saja agar tak menunggu lama lagi, kita buka acara dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun Wellington High School!" ucap host yang sama dengan host siang tadi

Host itu membuka acara dan menyampaikan beeberapa kalimat. Lalu mempersilahkan kepada sang kepala sekolah dan guru lainnya untuk memberi sambutan.

"Nyir lama amat!"

"Boring gue boring!"

"Leper nyir laper!"

"Ah balik aja hayo!"

"Suka pengen ngompol kalo udah gini tuh!"

Akhirnya host itu menyebutkan susunan acara, dan ternyata benar saja ada adegan dansa. Sementara yang paling cocok akan menjadi pemenang di King and Queen ter favorit. Waaaaa menakjubkan.

"Hei. Mau jadi pasangan gue?" tanyanya dengan senyum manis

"Lo- lo siapa?" jawab Rena

"Gue aja gak tahu siapa lo, nanti kalo udah waktunya, kita saling tahu. Gitu kan peraturannya?"

"Mau gak?" tanyanya lagi sambil mengulurkan tangan

"Gimana? Boleh gak?" bisiknya

Ressa hanya menjawabnya dengan anggukan dan senyuman.

Kini Ressa ditinggal seorang diri. Ia bingung harus bagaimana dan melakukan apa. Andai saja ada lelaki yang mengajaknya sekedar mengobrol atau bahkan mengajak dansa, pasti Ressa akan sangat bahagia.

"Hei."

"Eh ya?"

"Ganggu gak?"

"Nggak ko."

"Lo mau jadi pasangan gue dansa buat nanti?"

"Emm.." Ia berpikir sejenak, ia tak tahu siapa lelaki ini bahkan untuk mendengar suaranya pun samar samar, " i- iya."

"Iya apa?"

"Iya mau iya."

"Hahaha. That's so beautiful!" lelaki itu melipat tangan kiri di samping pinggangnya, guna agar Ressa langsung menganndeng tangan itu, dan benar saja. Mereka jalan bergandengan dan menjadi pusat perhatian semua orang.

•••

"Ih tapi gue gak bisa dansa."

"Lo ikutin aja kemana arah badan sama kaki gue, pelan pelan aja."

The Cogans Maniac [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang