Instagram : unianhar
Perlahan Arum membuka mata melihat jendela besar didepannya masih tertutup dengan terai berwarna silver. Setelah merasa lebih baik, Arum bangun melihat jam dinding menunjukkan pukul 8 malam. Buru-buru Arum turun dari ranjang dan keluar dari kamarnya, Arum menghela napas lega melihat Mirah dan Ben duduk menonton TV disofa, Arum kira mereka meninggalkannya sendirian. Tapi dimana kakaknya?
"Mirah!"
Mirah dan Ben menoleh padanya sembari tersenyum. Arum membalas senyum mereka dengan menghampirinya.
"Udah baikan?" Tanya Ben setelah Arum duduk disampingnya
Arum meringis mendengar pertanyaan Ben? Arum merasa tidak enak karena membuat mereka khawatir.
"Maaf""Loh? Kok minta maaf?" Tanya Mirah tak tau kesalahan apa yang Arum perbuat hingga ia minta maaf
"Karena aku, itu, aku,"
"Udah bangun?"
Arum menoleh kebelakang dimana Elang keluar dari kamar sebelah kamarnya. Mereka memesan 2 kamar yang berada dalam satu ruangan dengan alasan agar Elang lebih mudah memperhatikan Arum jika mereka bersama. Elang tidur bersama Ben dan Arum bersama Mirah.
Elang keluar dengan wajah fresh, baju lengan panjang berwarna abu-abu serta celana jeans berwarna hitam."Kakak mau kemana?"
"Mau keluar" jawab Elang setelah duduk didepan Arum.
Tak mendengar suara Arum, Elang melihat Arum yang fokus pada TV didepannya.
Program TVnya menggunakan bahasa Jepang, apa Arum mengerti?
Kalau Mirah dan Ben tidak perlu diragukan lagi karena Mirah memang fasih berbahasa Jepang dikarenakan mamanya orang Jepang sedangkan Ben banyak belajar dari Marcel dan Mirah."Arum ngerti mereka bilang apa?" Ben dan Mirah menoleh pada Arum setelah Elang bertanya,
"Nggak" jawab Arum jujur
Ben dan Mirah saling berpandangan, bukannya mereka tidak sadar kalau Arum ada disana, mereka kira Arum mengerti bahasa Jepang karena dia tidak protes sama sekali.
Elang tersenyum sambil menggeleng. Apa Arum memang seperti ini tak pernah protes?
"Arum ganti baju! Kita keluar cari makan.""Aku ikut?"
Elang menaikkan alisnya mendengar pertanyaan Arum, apa Elang akan meninggalkan Arum sendiri? Tentu saja tidak, kemanapun Elang pergi Arum harus ikut bersamanya"Kamu nggak mau ikut?"
"Mau!"
Arum kira Elang akan meninggalkannya dihotel jadi Arum cuma diam saja"Kalau gitu kamu siap-siap! Kami tunggu sekarang" ucap Ben
Arum melihat pakaian yang Ben kenakan, sama seperti kakaknya. Ben juga terlihat sudah bersiap-siap begitupun dengan Mirah. Berarti tinggal dirinya yang belum.
Arum berlari memasuki kamarnya dan menutup pintu kamar keras-keras dan seketika pintu itu kembali terbuka dengan memperlihatkan kepala Arum."Kalau aku mandi nggak apapakan? kalian akan nunggu aku kan?"
Badan Arum terasa gerah, Arum ingin mandi tapi ia takut mereka akan meninggalkan sendirian. Arum tidak suka sendiri ditempat asing. Setelah mendengar jawaban mereka, Arum kembali memasuki kamar dan berlari kemar mandi."Kak Elang kesambet apa sih senyum-senyum sendiri?" Elang mengalihkan mata dari ponselnya kearah Mirah. Elang mengedikkan bahu tak ingin menjawab. Mirah tidak ada hubungannya kenapa ia senyum-senyum jadi dia tak perlu tau. Elang melirik pintu yang dimasuki adiknya itu, kapan ia keluar? Elang ingin melihat wajah polosnya.
"Palingan kesambet kuntilanak" celetuk Ben memasang sepatunya
"Kuntilanak ketawa kak bukan senyum" ralat Mirah. Kesambet harusnya Elang ketawa bukan senyum-senyum seperti itu

KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Complex
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Elang Trinarenra Abraham ingin seorang adik. Bukan adik kandung tapi adik angkat, Elang tau jika mamanya sudah tidak bisa mengandung lagi makanya ia meminta adik angkat pada kedua orang tuanya. Elang tidak memikirkan sama s...