Instagram : unianhar
Arum berjongkok mengulurkan tangannya menyentuh putri malu didepannya, sesekali Arum tersenyum saat ia menyentuhnya dengan perlahan putri malu itu mengatupkan daunnya. Tak heran, namanya sangat cocok dengannya.
"Kenapa kamu suka sekali menjahilinya?" Arum menoleh kebelakang tanpa menghilangkan senyumnya"Bukankah dia lucu?" Tanyanya membuat Vido duduk dibawah pohon tak jauh dimana Arum berada. Vido menyandarkan punggungnya dibatang pohon lalu sebelah lututnya ia tekuk untuk meletakkan sebelah tangannya disana dan sebelah kakinya ia luruskan kedepan. Matanya tak lepas menatap Arum menikmati kejahilannya menyentuh satu persatu putri malu didepannya.
"Kak Vido nggak mau coba?"
"Nggak, kamu aja. Kasian putri malunya kalau banyak yang ganggu."
Iya kasihan, pikir Arum berhenti menyentuh putri malu didepannya.
"Arum, kalau ada apapa jangan sungkan telfon aku ya!" Arum menoleh melihat Vido menatapnya lembut. 3 tahun lalu saat oma Putri memintanya membeli martabak Vido mengulurkan tangan membantunya, semenjak saat itu Arum dan Vido menjalin pertemanan. Mereka semakin akrab saat Arum masuk kesekolah menengah atas di ASHS dimana Vido juga bersekolah. Selain sahabatnya yang selalu ada untuk Arum, Vido juga melakukannya. Vido menjaga Arum sepenuh hati. Arum mengangguk, satu hal yang Arum syukuri jika ia memiliki Vido yang selalu bersedia dan menyempatkan waktu luangnya disaat ia sibuk kuliah. Arum kembali memperhatikan putri malu didepannya."Jangan sering menyentuhnya nanti tanganmu tertusuk durinya!" Baru saja Vido mengatakannya Arum meringis saat tangannya tak sengaja menyentuh duri putri malu didepannya. Darah? Arum mengibaskan tangannya namun tangannya langsung ditahan oleh Vido.
"Kamu ini ceroboh banget sih?! Udah dibilangin juga!" Bentak Vido memasukkan jari telunjuk Arum diujung bibirnya. Arum memperhatikan yang dilakukan Vido. Selama mengenal Vido Arum tidak tau sudah berapa kali Vido membentaknya. Bukan asal membentak, Arum tau jika Vido mengkhawatirkannya maka ia melakukan itu jika Arum tidak mendengarnya. Mengingat pertama kali mereka bertemu, Vido membentaknya dan itu membuat Arum ketakutan. Arum sungguh takut jika seseorang membentaknya, dengan bentakan seperti itu akan membawa Arum untuk mengingat masa lalunya.
"Kamu nangis?" Tanya Vido melihat mata bulat Arum berkaca-kaca. Arum menggeleng lalu menunduk. Vido mengelus kepalanya lalu turun kepipi kanannya membuat Arum menatapnya.
"Aku cuma khawatir sama kamu. Aku nggak mau kamu terluka, ini semua demi kebaikan kamu juga." Ucap Vido mengungkapkan isi hatinya. Vido menyingkirkan anak rambut Arum lalu tersenyum "Kekhawatiran terbesarku adalah dirimu. Jadi please, jangan membuat sesuatu yang memicu rasa khawatirku lebih dari ini." Sambung Vido menarik Arum untuk berdiri "Kamu tau Arum, setiap makhluk hidup memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Sama halnya dengan putri malu itu. Dia memiliki sisi lembut seperti mengatupkan daunnya saat disentuh tapi bukan berarti ia pasrah diperlakukan seperti itu. Dia juga memiliki duri yang sewaktu-waktu bisa mencelekai sekitarnya." Vido berjongkok meraih tali sepatu Arum yang terlepas. Arum menunduk menatap apa yang dilakukan Vido.
"Kak Elang" cicit Arum berhasil membuat tangan Vido berhenti mengikat simpul tali sepatu Arum. Vido mendongak tersenyum kecut mendengarnya. Tidak bisakah sehari saja Arum tidak menyebut nama Elang didepannya?
"Aku Vido, Arum. Bukan Elang."
Vido melanjutkan aktivitasnya lalu berdiri."Haiiiiiii!!!"
Vido dan Arum menoleh melihat Ruth menghampiri mereka dengan seragam SMAnya."Kak Vido disini juga? Mirah sama Megan mana?" Tanya Ruth tak melihat kedua sahabatnya itu. Arum menjawab jika Megan tidak bisa ikut karena dia sudah membuat janji dengan Yayat sedangkan Mirah masih di kantor guru karena tadi ia membuat masalah jadi harus diberi sanksi. Karena Ruth sudah datang Vido memutuskan untuk pergi sekarang karena ia harus kembali ke kampusnya.
"Kok kak Vido kesini?" Tanya Ruth setelah melihat punggung Vido menjauh. Saat Arum menunggu Mirah, Vido menelfonnya. Vido tau jika Arum sendirian makanya ia datang menemani Arum menunggu Mirah.
![](https://img.wattpad.com/cover/157998515-288-k760264.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Complex
Novela Juvenil(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Elang Trinarenra Abraham ingin seorang adik. Bukan adik kandung tapi adik angkat, Elang tau jika mamanya sudah tidak bisa mengandung lagi makanya ia meminta adik angkat pada kedua orang tuanya. Elang tidak memikirkan sama s...