Instagram : unianhar
"Ayo!"
Sampai di mall Mirah tak pernah sekalipun melepas tangan Arum lama, Mirah terus menggenggamnya dan membawa Arum kemanapun ia pergi. Dibandingkan ketiga temannya, Arum lah yang membuat Mirah khawatir. Entah kenapa Mirah merasa Arum ada masalah.
"Kita ke timezone aja ya?!" Usul Diana yang diangguki Megan
"Ayo, aku juga mau main trampolin" ujar Ruth yang diangguki antusias "Kalian gimana?" Lanjut Ruth pada Arum dan Mirah. Keduanya mengangguk mengikuti pilihan ketiga teman-temannya. Setelah sampai di timezone mereka langsung bermain trampolin, puas bermain mereka memutuskan untuk makan disalah satu restoran pilihan Diana.
Sambil menunggu pesanannya, mereka diam mendengarkan cerita Megan waktu liburan kemarin di Bandung.
Setelah Megan bercerita Ruth juga menceritakan liburannya di Singapura begitupun dengan Diana."Ehhh kak Marcel udah balik ya?" Tanya Diana melihat postingan instagram Marcel
"Tadi pagi dia balik" ucap Mirah.
"Tambah ganteng ya"
Mirah bersikap mau muntah mendengar pujian Diana pada abangnya. Ganteng apaan? Gantengan juga monyet dikebun binatang."Arum kok diam aja?" Arum terperanjat merasa seseorang memegang bahunya. Arum langsung tersenyum melihat siapa yang melakukannya, Diana. Diana kembali bertanya kenapa Arum cuma diam saja padahal mereka bertanya padanya. Arum meminta maaf jika ia tidak fokus karena memikirkan sesuatu. Mereka menanyakan apa yang Arum pikirkan dan Arum bilang jika suatu hari nanti ia akan membuat toko kue.
"Tapi kok wajahmu sedih gitu?" Tanya Ruth tak yakin dengan jawaban Arum
"Nggak kok. Aku cuma berpikir kalau keinginan aku nggak tercapai gimana? Aku bakal sedih banget"
"Tenang aja, Arum. Nanti aku bakal bantu kok" ucap Megan yang disetujui semuanya. Arum tersenyum menatap satu persatu teman-temannya, tidak, mereka sahabatnya.
"Ayo makan!"
Mirah memberikan sendok pada Arum dan menarik pesanan Arum kedepannya "Kita nggak akan kenyang kalau ngobrol terus" lanjutnya sambil mengambil sendok yang lain didepannya."Ehhh itu bukannya si Yayat sama Vido?"
Tunjuk Ruth kearah pintu masuk restoran. Diana membenarkan jika mereka memang Yayat dan Vido. Ruth langsung melambaikan tangannya kearah mereka, Megan langsung menegur Ruth tapi tak dihiraukan."Wahh kalian disini juga?"
Ucap Yayat setelah sampai didepan mereka."Iya, kalian mau makan juga?" Tanya Ruth yang diangguki Vido
"Yaudah! Duduk sama kita aja, gimana?" Tawar Ruth yang langsung dipelototi oleh Megan. Yayat langsung terkekeh, ia tau jika Megan tak nyaman jika dia ada, jadi ia menolak tawaran Ruth."Kalian duduk aja disini, lagian udah nggak ada meja yang kosong" ujar Mirah membuat yang lain mengedarkan matanya. Benar, restorannya cukup ramai jadi tidak ada meja kosong.
"Nggak apapakan aku duduk disini?" Arum menengadahkan kepalanya melihat orang yang memegang kursi disampingnya. Arum langsung menelan makanannya meski belum hancur semua.
"Iya bisa kak" jawab Arum memegang tenggerokannya yang agak sakit. Mirah meraih segelas air didepannya namun didahului oleh Vido. Mirah langsung mengomeli Arum, harusnya Arum mengangguk saja tidak perlu menjawabnya jika sedang makan. Untung Arum tidak apapa, kalau makanan itu tertahan tenggorakannya bagaimana?
"Maaf" cicit Arum
"Jangan minta maaf!" Sembur Mirah agak kesal dengan sikap Arum yang suka meminta maaf.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Complex
Novela Juvenil(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Elang Trinarenra Abraham ingin seorang adik. Bukan adik kandung tapi adik angkat, Elang tau jika mamanya sudah tidak bisa mengandung lagi makanya ia meminta adik angkat pada kedua orang tuanya. Elang tidak memikirkan sama s...