Instagram : unianhar
Kedua sudut bibir Arum terangkat kemudian menggigit bibir bawahnya, bahkan sampai saat ini ciuman itu masih terasa. Itu bukan ciuman pertamanya tapi entah kenapa rasanya ciuman terakhir masih membekas dan terasa panas disana, bahkan dengan gilanya Arum masih merasakan bibir hangat dan penuh kakaknya masih menempel dibibirnya.
Gila memang, mungkin Arum memang sudah gila sekarang. Tanpa tau malu Arum mengikuti permainan kakaknya tanpa memikirkan konsekuensinya, yang jelas Arum taunya jika kakaknya mencintainya.
"Aku mencintaimu, Arum"
"Jangan sakit sayang"
"Aku cinta Arum"
"Sayang Arum"
Arum reflek menutup wajahnya dengan kedua tangannya, sekujur tubuhnya memanas, wajahnya memerah, napasnya terasa berat, jantungnya semakin bertalu-talu saat perkataan Elang kembali melintas dikepalanya, rasanya ribuan kupu-kupu menggelitiknya. Arum tidak tau perasaan apa yang ia rasakan, yang ia tau jika saat ini ia senang dan menikmati perlakuan manis kakaknya yang selalu membuatnya terbang.
"Arum!" Panggil Megan dengan suara lantang memegang bahu Arum
"Ehhhh?" Kaget Arum menoleh pada Megan disampingnya "Ke-kenapa?" Tanya Arum gugup melihat tatapan Megan dan Mirah didepannya begitu lekat memandanginya, Arum tiba-tiba kikuk menggaruk kepalanya yang tak gatal
"Ka-kalian kenapa liatin aku kayak gitu?" Melihat tatapan menyelidik mereka membuat Arum merasa tertangkap melakukan sesuatu yang salah
"Harusnya kami yang nanya kamu kenapa? Dari tadi senyum-senyum mulu malah mukanya merah lagi, kamu mikir yang jorok-jorok ya?!" Hardik Megan menunjuk wajah Arum semakin memerah, Arum menggeleng cepat.
"Ngaku kamu?!"
"Ngaku ap--"
"Udahlah!" Sergah Mirah meminta Megan ke kantin membeli cemilan sementara Mirah dan Arum menunggu di taman. Tak lama kepergian Megan, Mirah menoleh menatap Arum lekat membuat Arum mengernyit melihatnya.
"Kenapa?"
Mirah tersenyum kecil mengalihkan matanya pada danau buatan didepan mereka, ASHS memang memiliki danau buatan di taman belakang sebagai tempat refreshing siswanya setelah belajar sepanjang hari di dalam kelas, seperti Mirah dan Arum. Tak ada guru mereka memutuskan kebelakang untuk mengobrol bersama.
"Rum,"
"Huh?" Arum kini menoleh pada Mirah yang lebih dulu menatapnya, Arum merasa Mirah ingin mengatakan sesuatu yang penting mendengar nada suaranya yang teramat serius "Bibirmu terluka,"
"Apa?"
"Bibir bawahmu terluka, sepertinya udah digigit" Arum mengulum bibir bawahnya dimana Mirah menunjuknya, memang agak sedikit perih, batin Arum.
"It--"
"Ini aku gigit tadi," alasan Arum cepat berharap Mirah tak berpikir macam-macam, Mirah mengangguk mengerti, Arum bernapas lega mengelus dadanya hampir saja jantungnya berhenti berdetak jika Mirah bertanya lagi.
Tak lama berselang Megan datang membawa cemilan, mereka makan bersama hingga mata Megan memicing memperhatikan bibir Arum.
"Kamu abis digigit siapa, Rum? Agresif banget."Uhuk uhuk
Arum cepat-cepat menerima botol air mineral yang Mirah ulurkan, Arum menepuk-nepuk dadanya dengan mata memerah, Mirah mempelototi Megan untuk memintanya mengunci mulutnya itu. Megan mengangguk mengerti.
"I-ini ak--"
"Kamu digigit semut, kan?!" Tebak Megan asal
"Semut?" Ulang Arum tidak mengerti

KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Complex
Ficção Adolescente(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Elang Trinarenra Abraham ingin seorang adik. Bukan adik kandung tapi adik angkat, Elang tau jika mamanya sudah tidak bisa mengandung lagi makanya ia meminta adik angkat pada kedua orang tuanya. Elang tidak memikirkan sama s...