Bagian 26. Oma

25.4K 2.4K 188
                                        

Instagram : unianhar

Isakan dan air mata tak dapat membendung kesedihan Arum. 10 menit yang lalu pesawat menuju Inggris sudah take off dan itu berarti kakaknya benar-benar pergi meninggalkannya sendirian. Satu-satunya orang yang membuat dirinya merasa aman meninggalkan dirinya ditempat yang membuat Arum merasa dalam bahaya. Padahal Arum berharap Elang akan merubah keputusannya untuk tidak pergi tapi memang kakaknya itu tetap pada pendiriannya.

"Ayo kita pulang" ucap Edwin yang diikuti Oma Putri dan Kanaya

Arum melihat punggung ketiganya seakan menjeritnya. Dadanya sesaknya melihat mereka meninggalkannya sendirian di tempat itu. Arum linglung melihat orang-orang yang berlalu lalang disekitanya, entah mengapa Arum merasa diawasi saat ini. Arum melangkah pergi dari sana, saat keluar dari pintu bandara Kanaya sudah berdiri didepannya.

"Ya ampun sayang mama kira kamu hilang loh" ucap Kanaya merengkuh bahu Arum dan memeluknya erat. Kanaya mengelus rambut Arum. Arum memejamkan mata merasakan pelukan hangat kanaya, entahlah tapi Arum berharap jika pelukan itu tidak akan berubah kedepannya.

"Kakakmu akan pulang jadi Arum jangan sedih lagi." Arum mengangguk dalam pelukan Kanaya. Setelah mereka berpelukan Kanaya membawa Arum masuk kemobil dimana suami dan mertuanya menunggu.

Arum menghela napas panjang menatap keluar jendela mobil sesekali mendengar pembicaraan ketiga orang dewasa didekatnya.
"Elang akan belajar tanpa gangguan disana, dia akan lebih fokus kuliah dibanding mengurus bayi besar yang bukan siapa-siapanya." Ucap oma Putri melirik Arum dari kaca depan, oma Putri selama ini sudah jengah dengan perlakuan Elang pada Arum. Arum bukan adikya tapi kenapa harus sesayang dan selembut itu padanya? Padahal Elang tidak pernah melakukanya bahkan pada adik sepupunya sendiri.

Jujur, Oma Putri sedih karena Elang pergi jauh namun bukan berarti ia tidak bahagia karena Elang menuruti pendapatnya. Sempat Elang berpikir untuk tetap tinggal di Indonesia karena Arum, namun oma Putri menolak keras, kenapa hanya demi Arum Elang membuang keinginannya untuk kuliah diluar negeri? Kenapa karena Arum Elang mempertaruhkan masa depannya sendiri? Yang paling membuat oma Putri tak habis pikir adalah saat Elang mengatakan jika ia ingin Arum ikut bersamanya ke Inggris. Apa cucuya itu sudah gila? Elang mau kuliah atau mau jadi baby siter Arum, selain oma Putri kedua orang tua Elang juga menolaknya karena bagaimanapun Elang kesana untuk belajar jadi Elang harus fokus dengan itu. Elang pergi dan Arum akan tetap tinggal. Mereka meminta Elang untuk tidak mengkhawatirkan Arum karena dia akan baik-baik saja.

"Ibu jangan mulai deh!" Seru Edwin melirik ibunya sekilas yang duduk disampingnya sedangkan Kanaya dan Arum duduk dijok belakang. Kanaya tersenyum memegang tangan Arum yang menoleh padanya, Kanaya membisikinya untuk tidak mendengarkan oma Putri. Arum mendengarnya meski ia tidak mengerti sama sekali dengan ucapan oma Putri, baby siter? Entahlah, Arum juga banyak pikiran untuk mencerna ucapan oma Putri.

"Mama papa oma aku masuk ke kamar dulu." Pamit Arum yang diangguki Kanaya

"Kamu istirahat ya sayang" ucap Edwin yang diangguki Arum.
Sebelum pergi dari sana Arum tersenyum pada oma Putri yang mengangguk sekilas padanya. Arum berjalan meninggalkan mereka dengan perasaan berkecamuk. Apa yang harus dilakukannya sekarang? Satu-satunya orang yang menginginkan dirinya di rumah itu sudah pergi.

* * *

"Kembalikan anak itu ketempat asalnya!"

Kanaya dan Edwin langsung menoleh kearah ibunya dengan mata melebar, apa yang barusan ibunya katakan? Mengembalikan Arum? Apa ibunya sudah tidak waras?

"Elang sudah pergi jadi Elang tidak akan mengamuk kalau anak itu tidak ada disini. Lagian kalian juga sudah janji sama ibu untuk mengembalikan Arum ketempatnya." Oma Putri sudah jauh-jauh hari meminta anak dan menantunya untuk mengembalikan Arum jika Elang sudah tidak ada.

Sister Complex Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang