Instagram : unianhar
"Mereka mau ke rumah?"
Arum mengangguk tak enak, pasti kakaknya itu berpikir jika Arum tidak tau malu karena membawa temannya ke rumah padahal Arum sendiri cuma anak angkat yang numpang hidup bersama mereka."Yaudah, mereka punya kendaraan sendirikan?"
"Mirah ikut kak Elang aja ya?!" Seru Mirah yang dapat teguran dari Ruth
"Rah, bukannya kamu mau ikut sama kami?!"
Kata Diana, sebelumnya mereka memutuskan untuk ikut dimobil Ruth yang kebetulan punya sopir yang selalu mengantar jemput dirinya"Iya tap,"
"Kalau gitu kamu ikut kami aja!" Ucap Arum tak tega melihat wajah sedih Mirah
"Benarkah?" Tanya Mirah sumringah
"Nggak! Kamu lupa ya Rum kalau mobil kita cuma muat dua orang?!" Ujar Elang mengingatkan Arum jika mobilnya cuma khusus 2 orang, dan itupun yang boleh menaikinya cuma Arum.
"Oh iya, kalau gitu aku ikut sama Ruth aja, Mirah sama kakak gimana?"
"Kalau kakak bilang nggak ya nggak!" Kesal Elang yang langsung dapat tatapan takut dari Ruth, Diana, Megan dan terakhir Arum. Kecuali Mirah yang menatapnya dengan tatapan memuji.
Elang menghembuskan napas kasar lalu menarik Arum kearahnya."Maaf, kakak nggak bermaksud."
Arum mengangguk sembari menyunggingkan senyum tipisnya. Kakaknya tidak salah, Arum yang salah karena memaksanya. Kalau kakaknya bilang tidak berarti tidak.
"Aku yang salah kak, maaf." Ucap Arum penuh sesal
"Nggak sayang. Adiknya kakak nggak salah" Elang mengusap pucuk kepala Arum "Kita pulang ya sekarang" Arum mengangguk membiarkan Elang membawanya masuk kemobil.
"Mirah ikut sama mereka aja!" Ucap Elang sebelum menaiki mobilnya. Mirah mengangguk lesu mengikuti teman-temannya naik ke mobil Ruth.
* * *
Arum tersenyum mendengar ocehan Megan tentang ketiga orang didepannya. Yang namanya belajar kelompok ya begini, 1 atau 2 orang yang bekerja dan yang lainnya cuma datang membicarakan hal-hal yang tidak penting menurutnya.
"Nyebelin" gerutu Megan melempar bolpoinnya kearah ketiga temannya. Namun mereka tidak merasa terganggu dengan apa yang dilakukan Megan, malahan mereka semakin heboh membicarakan idola masing-masing.
"Si Alien cakep banget, kan?"
"Sehun oppa nggak kalah cakep kok"
"Hanbin juga kok!"
Megan menutup matanya lalu mengepalkan kedua tangannya diatas meja. Beberapa jam yang lalu mereka memutuskan untuk mengerjakan tugas tapi bukannya mulai menyelesaikannya, Si Diana langsung berteriak histeris saat mengetahui idolanya akan datang ke Indonesia. Sejak saat itu ketiganya malah sibuk membicarakan idolanya tanpa melihat ekpresi Megan yang menahan kekesalan dan Arum yang cuma bisa menggaruk tengkuknya.
"Arum bukannya suka June ya?"
"YAA DIANA BEKICOT!!!"
Teriak Megan menatap Diana tajam. Diana cekekikan melihat ekpresi Megan dan meminta temannya itu untuk tenang. Bukannya malas atau bagaimana, Diana, Mirah dan Ruth merasa pusing melihat soal matematika didepannya. Daripada pingsan, mereka bertiga lebih memilih membicarakan sesuatu yang bisa membuatnya semangat."Jadi gimana?! Aku juga nggak bisa" ucap Megan berdiri menuju kasur Arum, lebih baik tidur daripada memandangi soal-soal yang tak bisa ia kerjakan.
"Arum bisa kerja?" Tanya Ruth yang digelengi Arum. "Bukannya kamu bisa pelajaran matematika? Kamu kan sering ngerjain soal didepan"
Ruth pikir Arum sangat cerdas karena dia selalu menjawab pertanyaan yang guru berikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Complex
Подростковая литература(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Elang Trinarenra Abraham ingin seorang adik. Bukan adik kandung tapi adik angkat, Elang tau jika mamanya sudah tidak bisa mengandung lagi makanya ia meminta adik angkat pada kedua orang tuanya. Elang tidak memikirkan sama s...