Find me on instgram : unianhar
Dengan langkah kecilnya sosok gadis berambut panjang itu berjalan dibelakang pria yang berwajah masam. Saking masamnya buah belimbing kalah dari raut wajahnya yang tampak menahan kekesalan. Rahangnya mengeras dan giginya sesekali bergemelatuk menahan perasaannya yang siap meledak sekarang juga.
Memasuki kediamannya, tak jarang pelayan yang berpapasan dengan mereka menyapanya namun pria itu berjalan seolah mereka tak ada berbeda dengan gadis cantik itu yang membalas sapaan mereka dengan berlari kecil untuk mengikuti sang kakak angkat.
"Ehhh anak-anak mama udah pulang," suara itu berhasil menghentikan langkah Arum berbeda dengan Elang yang langsung nyelenong menaiki tangga tanpa berbalik melihat raut wajah kebingungan sang mama.
"Kakakmu kenapa, Rum?" Arum mengikuti arah pandang mamanya lalu melihat mamanya yang mengerutkan kening, Arum tidak tau apa yang terjadi pada kakaknya itu, di mobil dia cuma diam dengan raut wajah yang masam.
Arum menggeleng, Kanaya mengangguk meminta Arum ganti baju dan istirahat. Arum menaiki tangga dengan pikiran yang masih berkecamuk, kenapa kakaknya tiba-tiba jadi seperti itu?
BUUKKK
Arum terlonjak kaget mendengar suaran hentaman pintu, ia menoleh kearah kamar Elang yang baru saja tertutup. Arum salah apa? Batin Arum ingin meraih handle pintunya namun suara pintu dari seberang kembali terbuka, Elang keluar dari sana dengan rambut acak-acak.
Arum meneguk salivanya susah dengan hati mencelos, ia pikir Elang menghampirinya ternyata pria itu melewatinya tanpa menoleh padanya. Arum berbalik menatap punggung kekarnya dengan pandangan meredup. Arum yakin jika kali ini ia membuat kesalahan yang besar.
Arum tidak boleh diam saja, Arum harus menanyakan salahnya dimana. Dengan langkah cepat, Arum mengejar Elang yang keluar dari rumah. Arum berlari untuk mengejarnya namun Elang lebih dulu masuk kedalam mobil dan menjalankan mobilnya sebelum Arum sampai disana.
"Kak Elang!" Teriaknya berharap Elang mendengarnya namun mobil kakaknya itu sudah keluar dari area Abraham. Arum menunduk lesu, mata bulatnya menerawang kemana kakaknya itu akan pergi di saat seperti ini?
Arum kembali ke kamarnya dengan langkah tanpa tenaga, ia memasuki kamar mandinya untuk membersihkan diri dan keluar menggunakan piyama, ia membaringkan dirinya disana sambil bermain ponselnya hingga pesan chat masuk dari Mirah.
Mirah
Kak Elang ada disini, kenapa kamu gak ikut?
Arum melihat pesan yang baru saja Mirah kirim. Kedua ibu jarinya mengetik pesan balasan untuk menanyakan keberadaan kakaknya itu.
Mirah
Di rumah kak Ben. Kamu tau, kak Ben ngundang cewek-cewek seksi ke rumahnya, seandainya aku tau aku gak bakal ikut saat diajak abang.
Arum masih membalas pesan Mirah dengan sikap tenang seolah meminta Mirah menikmatinya, disaat mereka asik chatingan Mirah mengirim gambar dimana sosok kakaknya duduk memegang gelas yang berisi cairan putih disampingnya seorang cewek seksi menempel padanya.
Mirah
Sepertinya sebentar lagi kamu akan punya kakak ipar
Kakak ipar? Kakaknya bersama perempaun lain? Arum menggeleng memegang dadanya, tidak boleh!Arum buru-buru bangkit dari ranjang dan mengganti piyamanya dengan gaun selutut berwarna silver tanpa lengan, sneakers putih, rambut panjangnya sengaja ia gerai dan tas selempang ia pasang di bahunya. Arum harus segera sampai disana.
* * *
"Kekasihmu mana? Kok barusan gak bawa?" Hasa meletakkan segelas anggurnya di meja lalu mengedikkan bahunya tak ingin menjawab Ben

KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Complex
Jugendliteratur(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Elang Trinarenra Abraham ingin seorang adik. Bukan adik kandung tapi adik angkat, Elang tau jika mamanya sudah tidak bisa mengandung lagi makanya ia meminta adik angkat pada kedua orang tuanya. Elang tidak memikirkan sama s...