Bab 4

1.7K 85 5
                                    

"Gas, gue mau nagih janji lo nih. Lo kan kalah mobile legend kemarin"

"Masih inget aja lo. Salut gue" Alvi menggelengkan kepalanya. takjub dengan sifat luar biasa Rendi.

"Lo mau apa?" Tanya Regas kalem. Matanya masih fokus ke layar handphone nya.

"Lo jadian sama cewek onoh. Noh noh" telunjuk Rendi mendarat ke arah tiga cewek yang sedang menikmati makanannya di dekat pintu kantin.

"Yang mana nyet?" Kepala Alvi tak henti-hentinya menoleh. Ia jadi penasaran siapa yang dimaksud Rendi.

"Itu tuh. Yang rambutnya pake jepitan biru. Masa lo gak liat" Rendi memberi petunjuk.

"Oh oh gue liat" ucap Alvi antusias. "Imut bet dah. Pengen gue kantongin jadinya"

"Etssss.. calonnya Regas tuh. Jangan dicolong"

"Maksud lo gue harus jadian sama cewek itu, dan jadiin cewek itu yang kedua?" Tanya Regas.

"Ya kalo bisa mah jadiin yang pertama"

Alvi melotot ke arah Rendi. Ucapannya kini sedikit kejam menurutnya. "Rendi becandanya kadang kelewatan. Suka deh, hmm"

"Lo tau kan gue udah punya pacar?"

"Yaelahh, anjing jalanan juga tau lo pacarnya si Terra"

Alvi makin melotot. Parah sih parah. Ini udah bukan Rendi. Sumpah.

"Lo kok ngomongnya gitu sih? Gue tau lo gak suka gue sama Terra. Tapi cara lo sekarang tuh kampungan tau gak?!"

"Turutin aja sih Gas, bukan pengecut kan?"
Rendi menatap sinis Regas. Ia yakin cowok itu akan tersulut emosinya dan menuruti perintahnya.

"Oke" Regas menatap Rendi tak kalah sinis. Kakinya mulai melangkah, mendekati tiga cewek itu.

🦁🦁🦁

"Eh serius! Si Munah masa hamil lagi? Padahal gue gak liat tuh si Alex ngehamilin si Munah?" Ira memasukkan kentang goreng kedalam mulutnya. Otaknya kembali berfikir. Kasian si Alex.

"Etdaahh kucing lo mah emang demen kawin. Kucing jalanan aja di embat sama dia. Jablay emang tuh si Munah" tak disangka Tresa menimpali ucapan Ira.

"Kasian yah Alex. Dikhianati" Alula ikut nimbrung.

Ira mengangguk setuju. Ia berjanji akan membelikan kucing paling bohay untuk Alex, kucingnya yang sedang patah hati.

"Ehemm"

Deheman seseorang membuyarkan suasana. Ira, Tresa dan Alula kompak menoleh kesumber suara. Seketika mata mereka membulat sempurna. "Re..Regas?" Ucap Ira tak percaya.

"Lo!" Regas menunjuk Alula. "Bangun!"

Alula yang bingung hanya menurut. Matanya menatap sekeliling dan ternyata semua orang sudah memperhatikan dirinya.

"Mulai sekarang lo jadi pacar gue"

Kantin mulai ramai. Bisikan dan pekikan kaget sudah memenuhi seluruh penjuru kantin.

Tresa yang mulai tersadar dari pesona Regas, ikut berdiri. "Apa-apaan lo? Lo lupa udah punya pacar? Ngapain ngajak Alula pacaran?"

Regas hanya diam. Matanya menatap tajam Alula.

Tresa menatap Alula yang masih kaget. Tangannya pun gemetar. "Alula mending kita balik aja kekelas"

Sebelum tangannya menarik Alula, tangannya sudah terlebih dahulu ditarik seseorang. "Apaan sih?"

"Lo ikut gue aja!" Alvi menarik tangan Tresa menjauhi Alula, Regas dan Ira.

Ira yang melihat Tresa menjauh, langkahnya mulai mendekati Regas. "Eh Regas. Mentang-mentang muka lo kek Oppa-Oppa korea bukan berarti gue ngijinin Alula jadi simpenan lo yah?!"

Regas menatap Alula intens. Alisnya terangkat saat tidak melihat pergerakan apapun dari Alula. "Diem lo itu gue anggap sebagai jawaban iya" Regas tersenyum miring lalu mulai melangkahkan kakinya keluar kantin meninggalkan Alula yang tetap diam dan Ira yang dongkol.

🐖🐖🐖


"Haii guyss.. hari ini gue ngeVlog nya tentang temen gue yang lagi galau dan merana. Dia adalah Alula" Ira mengarahkan kameranya kearah Alula dan gadis itu hanya tersenyum singkat.

"Yah gitu deh gaesss muka Alula sekarang. Sebenernya dia cakep kok. Tapi belum ngelebihin gue sih jadi tenang aja"

Alula menghela nafas. Ingin marah tapi gak mungkin. NgeVlog adalah salah satu hobi Ira. Satu hari ia bisa buat satu kali Vlog dan viewers nya tidak main-main. Sudah sekitar sembilan ratus ribu. Tak jarang Ira mendapat tawaran endorse berbagai jenis barang maupun makanan.

Ira mematikan handphone nya. Tatapannya kosong dan helaan nafasnya makin berat. "Kenapa sih Regas tiba-tiba ngomong gitu. Dia lagi mabok kali yah?"

Alula menunduk. Menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya. Ira melihat itu makin benci dengan yang namanya Regas. "Pokoknya kalo dia cuma main-main, muka dia gak bakal ganteng lagi. Gue sumpahin!"

Alula memejamkan matanya dan seketika air mata turun di pipinya. Dan itu hanya Tuhan dan dirinyalah yang tau.

🐃🐃🐃

Bab 4 selesai. Selamat membaca😊

Salam dari bininya Seokjin❤

Selasa, 25 September 2018

SAVVY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang