Bab 17

1.2K 61 0
                                    

Alula hanya diam saat teman-temannya membantunya membereskan barang-barangnya. Tresa mencabut charger milik Regas yang mengisi baterai handphone nya. Sekarang mana cowok itu? Alula ingin mengembalikan charger pada pemiliknya.

"Ayo La" Ira membantu Alula turun. Tangannya sudah memegang tas sekolah Alula. "Pulang langsung istirahat yah?"

"Gak pamitan dulu?"

Ira menatap Tresa. "Iya. Regas kan yang nolong Alula" jawab Tresa membuat Ira mengangguk. "Yaudah tunggu mereka aja"

"Okelah" Tresa membantu Alula untuk duduk kembali namun hal itu ia urungkan saat melihat Regas, Alvi, dan Rendi berada di ambang pintu. "Pada mau kemana?"

"Pulang lah. Masa mau diem disini mulu" jawaban Ira membuat Alvi bungkam. "Ayo La"

"Makasih ya semuanya. Regas makasih banget udah nolong aku di trotoar"

Walau terkejut karena Alula sudah mengetahuinya, Regas segera menormalkan kembali ekspresi wajahnya."Oke"

Alula tersenyum. "Yaudah aku pamit dulu"

Tresa membantu Alula berjalan begitupun Ira yang menuntunnya di sebelah kiri.

Setelah kepergian tiga cewek itu, Regas dan yang lainnya segera membereskan barang-barangnya juga. Mereka pun akan pulang. Karena yang dijaganya pun sudah pulang.

💃💃💃

Alula membereskan barang-barangnya. Ia mencari handphone nya yang berada di tas untuk menanyakan keberadaan kakak dan ibunya karena Alula tidak menemukan mereka berdua saat pulang kerumah.

Bukan handphone tapi charger milik Regas yang ia temukan. "Ahh lupa kan balikin ke orangnya"

Alula menaruh kembali charger itu di tas miliknya. Ia kembali mencari handphone nya. "Ketemu" Alula tersenyum tipis saat menemukan benda pipih itu. Ia pun segera menelpon kakaknya.

"Halo"

"Aa dimana?"

"Aa lagi jalan-jalan dong sama ibu"

"Ihhh kok ninggalin aku?"

"Kamu aja abis seneng-seneng kan dirumah temen kamu? Gantian dong Aa yang seneng-seneng"

"Ihh curang. Aku kan pengen jalan-jalan juga sama ibu. Gak mau tau pulang gak sekarang"

"Gak mau, wleeee____ Aa kamu seneng banget sih becandain ade kamu"

"Eh itu suara ibu. Aa bohong yah. Ihhh Aa bohong hidungnya panjang loh"

"Iya iya. Aa lagi di pasar sama ibu"

"Hahaha. Kepasar aja bilangnya lagi jalan-jalan. Iya jalan-jalan sama ikan asin"

"Awas yah kamu"

"Awas kemana? Ke kanan? Kekiri?"

Tutt tutt tutt

Alula tertawa terbahak. Mendengar Aa nya berbohong saja terlihat lucu apalagi melihat wajahnya yang diomeli Ibu. Pasti lebih lucu.

💋💋💋

Regas sedang berbaring diatas kasurnya. Handphone nya tinggal 20% dan charger nya masih di Alula.

Suara dering handphone nya membuyarkan suasana. Ia mengangkatnya dan terdengarlah suara pria paruh baya. "Halo?"

"Halo Regas. Ini pak Adi. Bapak sudah menemukan alamat rumah ibu kandung kamu. Kamu mau kesana nak?"

Regas terdiam sesaat. Berita sesederhana ini membuatnya bahagia luar biasa. Mamanya? Ia akan bertemu Mama kandungnya? "I..iya pak. Saya akan menemuinya"

"Yasudah. Bapak akan tulis alamatnya di kertas nanti bapak antarkan kerumahmu. Sekalian bapak menjemput istri tercinta"

"Iya pak. Terima kasih. Terima kasih banyak"

"Sama-sama nak. Yasudah bapak tutup telponnya yah?"

"Iya pak" Regas memutus sambungan telponnya. Beberapa detik kemudian terdengarlah notifikasi pesan yang isinya bahwa pak Adi akan tiba dirumahnya sebentar lagi. Mama, tunggu Regas.

❤❤❤

"Assalamualaikum" Aris membuka pintu rumah namun tidak ada keberadaan adiknya. Dimana adiknya? Bukannya dia sudah pulang.

"Adik kamu mana yah? Biasanya juga udah duduk di depan tv" Asri melepas sendalnya dan memasuki rumahnya. Wanita paruh baya itu berlalu ke dapur sedangkan Aris pergi ke kamar Alula.

Langkahnya berhenti saat sampai di depan pintu kamar adiknya. Dipintu tersebut sudah tertempel kertas yang bertuliskan Istrinya Suho Exo.

Aris mengernyit. Seminggu yang lalu kertas itu tertuliskan Istrinya Lee min ho. Dan sekarang sudah berganti jadi istri orang lain. Apa adiknya itu senang berpoligami?

Ceklek

"Astagfirullah" Aris terperanjat kaget saat pintu tiba-tiba terbuka dan menampakkan wajah Alula yang habis bangun tidur. "Kek setan dih muncul tiba-tiba"

"Apaansih. Ngapain Aa kesini?"

"Tadinya mau suruh kamu turun. Aa bawain es krim"

"Iya?" Mata Alula berbinar. Ia segera melangkahkan kakinya namun Aris tak membiarkan itu. "Kenapa? Katanya tadi suruh turun"

"Itu" Aris menunjuk pintu. "Kok udah ganti?"

Alula mengikuti arah telunjuk Aris. "Ohh itu. Alula lagi nonton dramanya Suho Exo"

"Jadi kalo kamu ganti drama korea, berarti suami kamu juga ganti?"

Alula mengangguk mantap. "Udah ah. Es krim Alula kasian kalo nunggu lama. Dahhh" Alula menghempaskan tangan Aris dan berlalu.

"Wahhh. Bukan adik gue sumpah" Aris menggelengkan kepalanya takjub. Dia yang tidak mengerti apa adiknya yang terlalu mencintai hal yang berbau korea?

Biarlah Tuhan dan Alula saja yang tau.

👓👓👓

Bab 17 selesai. Selamat membaca😊

Salam dari bininya Seokjin❤

Senin, 29 oktober 2018

SAVVY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang