🕳🕳🕳
"Dia tetep gak mau makan. Dan Arina juga gak mau nemuin kalian" Alula menghampiri Regas dan Rendi yang sedang menunggu di ruang tamu. "Besok mungkin dia udah baik-baik aja"
Regas mengangguk pelan sementara Rendi menghela nafas lega. "Yaudah lo tidur sama Arina aja Al. Udah malem, Regas juga kayaknya cape"
"Gapapa. Aku pulang sendiri aja"
"Lo temenin Arina ya" Regas menatap Alula. Mata tajamnya yang kini berubah sendu menatap lurus Alula membuat cewek itu terdiam.
"Tapi.."
"Gue juga tidur disini kok. Mager pulang kerumah. Hehe" Rendi menyahut berusaha membujuk Alula.
"Yaudah deh. Aku ke kamar Arina ya" Alula segera berbalik dan pergi menuju kamar Arina.
"Gas, gue ke kamar lo ya. Mau rebahan. Badan gue berasa kepelintir semua" Rendi tersenyum kecil bermaksud menggoda namun yang digoda hanya menampakkan wajah datarnya. "Gue gosok makin lempeng tuh muka. Udah ah bay!!"
Setelah kepergian Rendi, Regas memilih untuk pergi ke kamar tamu. Berniat menyendiri. Dan tentunya menghindari cara tidur aneh Rendi.
🛏🛏🛏
Prang
Suara barang dibanting membuat Alula terbangun dari tidurnya. Alula menoleh dan mendapati Arina yang sedang berada di sudut kamar sambil merintih ketakutan.
"Arina!!"
"Kak.. dia.. dia mau perkosa gue kak! Kak tolongin gue"
"Arina..." Alula memeluk Arina yang terus meronta. "Arina.. tenang ya.. sadar Rin. Kamu gapapa"
"Kak.. gue mau diperkosa kak. Tolongin gue"
"Arina.. kamu dirumah. Kamu gapapa, disini ada aku. Kamu gak bakal kenapa-napa"
Alula mengeratkan pelukannya. Berusaha membuat Arina tenang dan kembali kedalam kesadarannya.
Tak lama pintu terbuka dan menampakkan Regas yang panik dan Rendi yang menahan kantuknya.
"Arina. Lo gapapa?"
Tanpa ada yang bisa menahan, Arina seketika langsung mendorong Alula hingga cewek itu membentur ujung nakas. "Lo! Lo jauh-jauh dari gue. Lo pasti mau perkosa gue. Kenapa? Gue gak murahan bangsat! Mentang-mentang lo udah bosen sama gue jadi lo bisa seenaknya jadiin gue barang nafsu lo doang, ha? Mikir bangsat gue cewek dan bukan barang. Pergi lo! Jangan deket-deket gue! PERGI!"
"Arin! Ini gue Regas"
"Semuanya brengsek! Pergi lo semua! Pergi!!"
"Sshhh... Arin.." Alula yang mulai pusing, kembali menghampiri Arina yang terus mengoceh bahwa Regas dan Rendi adalah Rean. "Arina.. sadar. Dia kakak kamu"
"Dia cowok itu kak. Dia mau perkosa gue" Arina terus mengguncang tubuh Alula. Berusaha membuat cewek itu percaya bahwa dihadapannya adalah Rean. Orang yang ingin memperkosanya.
"Arina" Alula berusaha mendekap Arina, mengurangi pergerakannya agar Arina lebih tenang. "Arina. Kamu. Gapapa."
"PERGI!! kak suruh dia pergi kak! Aku gak mau liat dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVVY✔
Teen Fiction[Cerita belum di revisi, tata bahasa masih berantakan] Bagi Alula, Regas adalah sebuah bayangan. Sekuat apapun menggenggam, nyatanya hanya hampa yang terasa. Namun, jauh dari kenyataannya, Regas menginginkan Alula. START : Minggu, 16 September 2018 ...