Kamu tidak sendirian, kamu bisa mengandalkanku, kamu bisa bersandar padaku saat kamu merasa lelah.
-You are not alone (Gfriend)-
-
-
-
-
-
📍📍📍Drtt..
Alula mengusap air matanya sebelum mengambil handphone miliknya yang bergetar di atas nakas.
Alula refleks melempar handphone miliknya saat melihat sesuatu yang dikirim kepadanya. Ia begitu terkejut hingga matanya kembali mengeluarkan air mata.
Handphone itu terlempar dan mendarat tepat dihadapan Ira, membuat cewek itu langsung mengambil dan melihat isi dari handphone itu dan ingin tau apa yang membuat sahabatnya terlonjak kaget. "APA-APAAN INI? BANGSAT!"
Tresa yang sedang menenangkan Alula, menoleh. Menatap Ira dengan jengkelnya. "Lo yang apaan bangsat! Jantungan gue dengernya, Toaaaaaa!"
Ira berdecih lalu memberi handphone Alula pada Tresa.
Setelah ikut memeriksa, Tresa langsung berdiri dengan wajah terkejut luar biasa. Matanya membulat dengan mulut yang menganga. "Wah! Si cabe rawit ngajak perang sama kita!"
Ira mengangguk pelan. "Sialan tuh dia! Mau manas-manasin kita niatnya, eh beneran panas gue liatnya" Ira bergidik saat kembali membayangkan video dengan durasi 5 detik yang dikirim Terra kepada Alula. Disana Ira benar-benar bisa melihat Terra yang mencium pipi Regas dengan santainya dan yang tidak bisa ia bayangkan adalah dibalik selimut itu. Apa Regas dan Terra benar-benar tidak memakai pakaian sama sekali?
"Ra, Ira!" Tresa heboh sendiri. Tangannya melayang-layang, memerintah Ira agar segera menghampiri dirinya. "Ra liat lagi deh videonya"
"Ngapain anjir?!"
"Sini dulu buruan, bangke!"
Ira segera menghampiri Tresa begitupun Alula yang mendekati Tresa. "Apaan?"
"Nih lo liat, kamarnya"
Ira menatap video itu dengan intens. Tak peduli lagi betapa jijik nya ia melihat video jenis seperti itu. "Eh, eh iya! Kok kayak kenal kamarnya"
"Lo emang kenal markonah! Liat, itu kamarnya kayak kamar di klub yang pernah kita datengin gak sih?"
"Iya iya! Itu ada logo khas klub itu. Bener! Gue inget sekarang"
Tresa menatap Alula dan tersenyum licik. Alula yang melihat itu hanya diam. Ia bingung sendiri dengan tingkah temannya satu ini. Namun saat pandangannya ia alihkan pada Ira, reaksi cewek itu sama dengan Tresa. "Kalian kenapa sih?"
"Permainan yang sebenarnya akan dimulai"
📍📍📍
Arina menghela nafas kasar. Kesal dengan pemandangan yang ia lihat saat ini.
Semua sedang berkumpul di ruang keluarga. Ada Rendi, Alvi, Regas, Devina, dan Terra. Arina benar-benar jengkel saat melihat wajah cewek dihadapannya ini yang memasang tampang sok polos.
Dan yang lebih membuatnya kesal bukan main adalah dimana cewek itu benar-benar tidak pulang kerumahnya. Arina pikir besok ia bisa tenang memikirkan rencana dan strategi untuk menghancurkan rencana busuk yang dimainkan cewek itu, namun saat melihat keberadaannya yang masih berada dirumahnya, itu benar-benar membuatnya muak. "Heh! Lo gak punya rumah apa gimana? Betah amat numpang"

KAMU SEDANG MEMBACA
SAVVY✔
Ficção Adolescente[Cerita belum di revisi, tata bahasa masih berantakan] Bagi Alula, Regas adalah sebuah bayangan. Sekuat apapun menggenggam, nyatanya hanya hampa yang terasa. Namun, jauh dari kenyataannya, Regas menginginkan Alula. START : Minggu, 16 September 2018 ...