"Mereka pacaran" "mereka gak pacaran"
"Hah?" Arina menepuk jidatnya. Ia mulai lelah dengan sifat menganehkan dari sahabatnya ini. "Jadi yang bener jawaban siapa?"
"Gue"
"Gue Rin"
"Alvi, Rendi please jangan kayak anak kecil deh. Gue nanya serius"
Rendi menghela nafas. Ia melirik Alvi dan menyuruhnya untuk diam. "Kenapa lo nanya begitu?"
"Ya gapapa. Emang kenapa sih? Susah banget kayaknya buat jawab" Arina berpindah menatap Alvi membuat cowok itu sedikit terkejut. "Alvi.. mereka pacaran apa nggak?"
"Pacaran. Bahkan Alula sempet jadi yang kedua"
"Hah?"
Rendi menggelengkan kepalanya. Kenapa sulit sekali temannya itu untuk menutup mulutnya. Dasar mulut mercon! Gak bisa emang kalo gak diem.
"Ren! Jelasin gak?"
"Gue gak mau"
"Oh oke. Gimana kalo Alvi aja yang jelasin"
"Iya-iya. Alula sama Regas pacaran tapi gak pacaran"
"Apaansih Ren. Yang bener dong ngejelasinnya"
Rendi mengela nafas. Lalu ia mulai menceritakan semuanya. Lengkap tanpa ada yang terlewat.
🍅🍅🍅
"Yang ini dimana?" Regas menatap sekelilingnya. Jujur ia sangat bingung menatap segala produk dari barang hingga makanan tertata di tempat besar. "Kalo yang ini?" Regas menunjuk kertas yang bertuliskan barang-barang wanita.
"Ini disana. Kalo yang tadi disitu. Ayo!" Alula menarik Regas menuju tempat bahan makanan. "Yang pertama apa?"
Regas melihat kertas lalu mencari bahan makanan apa yang tertulis disana. "Daging"
"Ayam apa sapi?"
Regas menggeleng pelan. Ia tidak menemukan penjelasan lebih dari kata 'daging'
Alula tersenyum kecil saat melihat wajah polos Regas. "Mama kamu, Arina, sama kamu sukanya daging apa?
"Apa aja"
Alula mengangguk. "Yaudah beli satu daging ayam sama satu daging sapi" Alula mengambil kedua daging yang terbungkus masing-masing satu dan menaruhnya di troli. "Sekarang kita ke sana" Alula menunjuk tempat barang-barang wanita lalu menarik troli yang didorong Regas agar cepat sampai disana.
"Yang ini aku aja yang cari. Sini kertasnya" Alula meraih kertas ditangan Regas dan mulai mencari apa yang tertulis di sana.
Satu persatu barang dan kebutuhan lainnya mulai berpindah tempat ke troli. Saat dirasa sudah lengkap, Regas dan Alula mendorong troli menuju kasir.
"Ada lagi mbak?" Tanya kasir setelah selesai menghitung harga belanjaan yang dibeli Regas dan Alula.
"Itu aja mbak" Alula tersenyum tipis. "Gak ada lagi kan Regas?"
Regas menggeleng pelan membuat Alula mengangguk paham. "Itu aja mbak"
"Gak sekalian paket rumah tangganya mbak. Lagi ada promo lho" mbak kasir masih dengan penawarannya dan kali ini membuat Alula dan Regas sedikit terkejut.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAVVY✔
Novela Juvenil[Cerita belum di revisi, tata bahasa masih berantakan] Bagi Alula, Regas adalah sebuah bayangan. Sekuat apapun menggenggam, nyatanya hanya hampa yang terasa. Namun, jauh dari kenyataannya, Regas menginginkan Alula. START : Minggu, 16 September 2018 ...