Bab 35

1K 48 4
                                    

Regas membuka matanya. Keadaan pertama yang ia lihat, ruangan rumah sakit dan gelap. Ia menoleh ke jendela dan melihat langit sudah gelap. Ia pun beralih ke jam dinding dihadapannya yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

Lalu saat ia menoleh ke samping, ia bisa melihat Alula sedang tidur dengan bertumpu pada tangannya. Ia juga melihat di sofa tak jauh darinya, ada Alvi, Rendi dan Arina yang tertidur dan bersandar di bahu Rendi.

Tatapannya kembali jatuh pada Alula. Ternyata usahanya untuk menjauhkan Alula dari kehidupannya sia-sia saja. Alula yang seharusnya tidur dirumah dengan nyaman, cewek itu malah tidur disini dan menemaninya.

Memang, sesuatu yang dipaksakan pergi, akan tetap kembali. Itu adalah Alula. Mungkin perasaannya kini malah membebaninya. Regas merasa makin bersalah. Apa dia harus menjauhi Alula? Atau ia harus pergi dari kehidupan sehari-hari cewek itu?

Pergerakan Alula membuat Regas tersadar dari lamunannya. Ia mengangkat tangannya dan mengelus puncak kepala Alula agar cewek itu nyenyak kembali. "Kayaknya dengan tidur, lo terbebas dari gue"

Tangan Regas masih mengusap kepala Alula. Bahkan jika Alula sudah kembali pada mimpinya, ia tidak berniat untuk mengangkat tangannya.

Alula, maaf. Kalau semua perlakuan gue buat lo ngerasa sakit. Gue janji gak akan nyakitin lo lagi.

✨✨✨

"Yang lain kemana?"

Alula mengambil bubur di atas nakas dan mengaduknya. Sesuai pesan Arina, ia menambahkan kecap ke dalam bubur. "Rendi sama Alvi sekolah. Arina pulang mau lanjut tidur katanya"

"Lo?"

Alula berhenti mengaduk. Matanya menyipit sinis. "Menurut kamu?"

Regas tersenyum kecil. "Iya-iya. Makasih ya Alula"

Alula menggelengkan kepalanya pelan. Tangannya mengangkat sendok yang berisi bubur. "Aaaa.."

Regas memegang tangan Alula yang memegang sendok dan menariknya pelan lalu memakan buburnya. "Kurang deket"

Alula berdecih. "Sejak kapan kamu modus gini?"

"Gue gak mo__"

"Bener emang kata Alvi kalo kamu__"

"Kamu apa? Hah? Alvi cerita apa sama lo?"

Alula menjadi gugup. Pasalnya Alvi mengatakan jika Regas pacaran, ia akan sedikit alay, manja, modus. Alula tidak mungkin mengatakan itu kepada Regas. Memangnya mereka berdua sedang pacaran.

Alula menghelan nafas lega saat Regas tidak membahasnya lagi. Cowok itu malah sedang mencari sesuatu. "Handphone gue mana ya?"

Alula menyadari sesuatu. "Ah ini" Alula mengambil handphone Regas yang berada di saku bajunya. "Lupa ngasih"

Regas mengambil Handphone miliknya ditangan Alula. "Gak lo bajak kan?"

"Iss aku bukan orang iseng ya Regas!"

Regas mengangguk pelan. Bibirnya tak bisa berhenti untuk tersenyum. "Oke gue percaya"

Regas terlihat memainkan handphone nya. Tak lama terdengar suara perempuan yang berbicara dengan lantangnya. 'Welcome to mobile legend'

Regas main game?!

"Regas! Kamu main game?"

"Iya. Ada yang ngajakin mabar"

"Siapa?"

"Rendi sama Alvi"

Alula memutar bola matanya. Jika Rendi dan Alvi pulang, ia akan menendang mereka ke negara tetangga. Bisa-bisanya ia membuat seperti patung disini setelah memohon-mohon untuk menemani Regas.

SAVVY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang