Alula berjalan perlahan meninggalkan kakaknya dengan wajah sebal luar biasa. Apa-apaan katanya wajahnya lebih tampan dari Jungkook? Cih mirip Kiwil sih iya. "Dek?"
Alula mempercepat langkahnya saat mendengar suara kakaknya yang memanggil dirinya. Kakinya terus melangkah hingga berhenti tiba-tiba saat melihat seseorang yang tak asing baginya. "Regas?"
Regas yang tengah menutup pintu, menoleh menatap heran Alula yang kini berada di hadapannya. "Lo?"
Alula tersenyum tipis dan dibalas anggukan oleh Regas. Setelah itu tidak lagi ada interaksi antara mereka. Hanya keheningan yang menemani mereka berdua. Alula menggaruk tengkuknya. Bingung apalagi saat melihat Regas hanya menatapnya dan tidak mengajaknya bicara sama sekali.
"Dek ih. Hobi amat sih ninggalin?" Aris menepuk pundak adiknya. "Tuh kan akhirnya juga nungguin Aa. Aa tau kamu gak bisa jauh-jauh dari__shhh" Aris mengelus pinggangnya yang di sikut oleh Alula. "Apaansih dek! Sakit tau"
Alula tersenyum tipis. Ia menoleh dan menatap kakaknya dengan tatapan tajamnya. "Kenalin kak. Temen aku"
Aris menatap Regas lalu segera meminta maaf kepada adiknya lewat tatapannya. "Ohh.. Temen Alula?"
Regas menghampiri Aris lalu menyalami tangannya. "Iya. Saya temennya"
Aris tersenyum. Tangannya merogoh sakunya saat terdengar dering handphone miliknya. "Bentar yah?"
Aris menjauhi dua remaja itu. Alula hanya menatap punggung Aris yang menjauh dengan wajah kesal. Kenapa kakaknya itu meninggalkan dirinya lagi bersama kecanggungan ini? "Ehem ehem" Alula merasa tenggorokannya kering. Kecanggungan ini sungguh membuatnya dehidrasi.
Tak lama Aris datang. Wajahnya sedikit lebih khawatir dan kesal. "Dek? Kamu pulang sendiri bisa kan? Aa ada tugas kuliah mendadak"
Alula mengangguk. "Iya. Nanti aku pulang naik angkot aja"
"Eh tapi minta tolong ama temen kamu aja. Anterin dia sampe rumah bisa Regas? Gue minta tolong sebagai kakaknya Alula"
"Naik angkot aja. Deket juga"
"Gapapa. Kan Aa gak perlu ngeluarin duit"
Alula menahan emosinya dengan sekuat tenaga. Matanya menatap tajam kakaknya. "Aa.kok.pelit?" Alula menekan setiap kata yang ia ucapkan untuk kakaknya. Rasanya ia ingin mendorong kakaknya itu dilautan hiu agar tubuhnya tercabik-cabik jika saja ia tidak memikirkan betapa langkanya kakaknya itu. Serius! Alula gak bohong.
"Hehehe. Udah ah Aa mau ke kampus. Regas titip Alula yah! Kalo bandel cemplungin aja ke akuarium"
Regas hanya tersenyum tipis dan itu membuat Alula tak enak hati. "Aa ih. Minta uang ongkos"
Aris yang sudah berada sedikit jauh dari Alula hanya mengangkat jempolnya dan itu benar-benar membuatnya meradang. "Sabarr. Orang sabar pacarnya Jungkook" Alula menghela nafas. "Yaudah Regas. Aku pulang yah"
Sebelum benar-benar pergi, tangan Alula sudah di tarik oleh Regas. "Lo pulang sama gue"
"Gak usah. Aku ada ongkos kok jadi naik angkot aja"
"Amanah, Alula" Ucapan Regas membuat Alula diam dan menurut saat tangannya ditarik menuju mobil Regas yang terparkir di parkiran rumah sakit.
🌾🌾🌾
Alula melirik sekilas Regas yang fokus menyetir. Matanya tak betah jika tidak melihat sekelilingnya. "Ihhh.. Ada gantungan Elsa Frozen. Regas suka Elsa?"
Sadar apa yang sudah dilihat Alula, Regas segera menggeleng pelan. "Bukan. Itu punya Alvi"
"Hahaha. Alvi ternyata pecinta Disney juga"

KAMU SEDANG MEMBACA
SAVVY✔
Novela Juvenil[Cerita belum di revisi, tata bahasa masih berantakan] Bagi Alula, Regas adalah sebuah bayangan. Sekuat apapun menggenggam, nyatanya hanya hampa yang terasa. Namun, jauh dari kenyataannya, Regas menginginkan Alula. START : Minggu, 16 September 2018 ...