Bab 26

1.1K 54 3
                                    


Baca Note dibawah!

🍄🍄🍄




"Kak Egas" Arina membuka pintu kamar Regas perlahan. Ia melihat sekeliling kamar Regas dan menemukan sang kakak yang sedang terbaring di kasurnya.  "Kak"

"Hmm"

Arina menghampiri kakaknya itu. Ia menduduki pinggir kasur Regas. "Kak bangun napah"

"Apasii??" Gumam Regas masih menutup matanya. "Mau minjem sesuatu?"

"Hehe tau aja. Minjem chargeran dong"

"Gak ada. Belum beli lagi"

"Terus lo pake apa?"

"Minjem chargeran Mama"

"Isss kak bangun dulu ih"

Regas mau tak mau membuka matanya. Ia menyingkirkan selimut dan mengganti posisinya menjadi duduk. "Apaan?"

"Mama lagi gak ada. Pintu kamarnya juga dikunci. Emang dimana sih chargeran lo?"

"Ada di Alula. Dia lupa balikin"

"Wah.. sedeket apa nih hubungan lo sama kak Alula sampe minjemin barang lo gitu?" Arina menyipit curiga. "Kemarin juga lo suruh gue pura-pura ngasih boneka padahal lo yang beli. Kenapa sih?"

"Ucapan terimakasih doang karena udah nemenin lo"

"Alahh bohong banget"

"Anak kecil jangan kepo deh" Regas menoyor kepala Arina membuat cewek itu termundur. "Udah ah mau tidur"

"Cerita atau gue tanya sama kak Rendi?"

"Tanya aja sono. Gak bakal dikasih tau"

"Tuh tuh berarti bener ada rahasia. Hmmm.." Arina tersenyum licik sambil menunjuk-nunjuk Regas. "Pacar lo yah?"

"Udah ah sono"

"Gue mau tidur disini"

"Eitsss.. gak ada tidur-tidur disini"

"Lo cerita dulu makanya"

"Apanya yang harus diceritain Arinaaa??"

"Ya apa kek. Gue yakin lo sama kak Alula ada something"

"Terserah dah" Regas menarik selimutnya dan mulai tidur kembali.

"Kak Egas ihh"

"Huss husss"

Arina mencebik sebal. Ia berbalik dan meninggalkan Regas. Tangannya mengetik nama seseorang di kontak handphone nya. Lalu memulai panggilan.

"Ketemuan di tempat biasa"

👊👊👊

Alula memandang rumah dihadapannya dengan ragu. Tiba-tiba perasaan gugup menyerangnya. Padahal ia hanya ingin mengembalikan barang kepada pemiliknya, tapi kenapa rasanya terlalu gugup untuk berhadapan lagi dengan Regas.

Setelah tarikan nafas yang ketiga kali, Alula akhirnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah Regas.

Ketukan pertama hening.

Ketukan kedua hening juga.

Alula menghela nafas. Jika ketukan ketiga Regas belum muncul, ia akan pulang saja.

Tuk tuk

Pintu terbuka. Tampaklah Regas dengan baju santainya dan rambutnya yang basah. Aroma maskulin langsung menyeruak. Alula pikir Regas baru saja mandi.

SAVVY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang