"Kau boleh meminjamnya tidak perlu membayar" tutur Hana yang tersenyum pada Jin. Jin yang melihat senyum itu entah kenapa dia juga ikut tersenyum.
Setelah itu Jin menghubungi salah satu membernya.
Tut... Tut... Pip
"Halo, siapa?" suara yang berasal dari ponsel
"Yoongi-ah, ini aku jin?" jawab Jin
"Ya! Hyung kau kemana saja? Kami disini khawatir. Kata jungkook kemarin kau pergi ke supermarket tapi kau tidak kembali sampai sekarang. Sejin hyung bingung mencarimu" teriak Yoongi dari ponsel
"Maafkan aku Yoongi-ah, aku kemarin pergi untuk membeli bahan makanan tapi saat diperjalanan ke supermarket, aku dikejar sasaeng dan aku terluka parah sampai pingsan, tapi..." belum selesai Jin bicara Yoongi memotong ucapannya.
"Benarkah!! Sekarang hyung dimana? Apa hyung baik-baik saja? Apa sasaeng itu masih mengejarmu? Apa-apa..."
"Aku baik-baik saja, kenapa kau bicara seperti ngerap, dan tidak biasanya kau cerewet" potong jin
"Itu karena aku mengkhawatirkanmu hyung, kau tiba-tiba hilang kemarin" ucap Yoongi kesal.
Jin yang mendengar ucapan Yoongi menjadi terharu. Dosaengnya satu ini tidak pernah secerewet ini. Biasanya Yoongi hanya bicara seperlunya karena menurutnya banyak bicara itu buang-buang waktu dan tenaga.
"Wah, kau mengkhawatirkanku yoongi-ah" kata jin terharu
"Hm"
"Kau dimana hyung?" tanya Yoongi seadanya
"Aku berada di rumah orang yang menolongku, dia sangat baik" Jin menjawab
"Syukurlah"
"Emm, Yoongi-ah bisa ku menjemputku?" pinta Jin pada dosaengnya.
"Hm, kasih tau alamatnya" jawab Yoongi dari telpon.
"Oh iya, dan bawakan aku pakaian ganti" pinta Jin sekali lagi.
"Hmm"
Tuut... Tut.
"Aishh, anak ini cepat sekali kembali ke sikapnya yang dingin. Tapi itu lebih baik dari pada dia secerewet ini, itu membuatnya sedikit aneh" gumam Jin.
"Hana-ssi ini ponselmu, terima kasih" kata Jin sambil menyodorkan ponsel pada Hana
"Sama-sama" kata Hana
"Aku sudah minta pada dosaengku untuk menjemputku" tutur Jin
"Iya, kau istirahat saja nanti kalau dosaengmu tiba aku akan memberitahumu" tutur Hana
30 menit kemudian
Tok... Tok
"Siapa?!" teriak Hana sambil berjalan ke arah pintu
"Iya siapa?" kata Hana saat membuka pintu
"Haloo, aku Yoongi dan ini dosaengku Jimin" Yoongi menjawab sopan
"Ohh, kalian silahkan masuk. Jin-ssi ada didalam" tutur Hana ke mereka.
Hana mempersilahkan mereka masuk dan menyuruh mereka untuk duduk. Sementara itu, Hana pergi ke kamar untuk memberitahu Jin.
"Jin-ssi, mereka sudah datang" kata Hana sambil membangunkan Jin.
"Benarkah" Hana hanya mengangguk
"Hana-ssi bisa kau membantuku ke depan, kakiku masih sedikit sakit" pinta Jin ke Hana
"Baiklah" Hana mulai membantu jin ke depan
Di ruang tamu.
"Kau sudah datang Yoongi-ah? Dan kenapa jimin ikut" kata jin yang sudah duduk didepan mereka.
"Hm, dia memaksa ingin ikut" Yoongi menjawab malas
"Ya! Hyung aku memaksa ikut karena aku mengkhawatirkan Jin hyung" sergah Jimin sambil cemberut.
Jin hanya terkekeh dan Yoongi mengabaikan ucapan Jimin.
"Terima kasih karena telah menyelamatkan hyung kami, dan siapa namamu?" kata Yoongi
"Sama-sama, namaku Park Hana, Yoongi-ssi" jawab Hana
"Jangan seformal itu Hana, kau bisa memanggilku oppa" kata Yoongi sambil tersenyum
"Iya Yoongi oppa" balas Hana sedikit kikuk
"Kau juga bisa memanggilku oppa" sela Jimin memamerkan eyes smilenya
Hana hanya tertawa "aku lebih tua setahun darimu jimin-ah"
"Benarkah, tapi wajahmu seperti masih 20 tahun" kata jimin yang kaget dan malu.
"Hahaha banyak yang bilang serperti itu padaku"
"Kalau begitu aku akan memanggilmu nuna" balas jimin
"Apa kau tinggal sendiri disini?" tanya Yoongi
"Iya, semua keluargaku di Daegu" jawab Hana
Mereka lama berbincang-bincang. Dan akhirnya mereka pamit pulang pada Hana.
"Terima kasih Hana karena sudah menolongku" kata Jin sebelum pulang.
"Iya oppa, lain kali hati-hati" Jin pun mengangguk.
"Baiklah, kami pamit pulang Hana" kata Jin
"Dahh nunaaa" kata jin sambil melambaikan tangannya.
#############################
Selamat membaca...
Jangan lupa vote and comment:v
Maaf kalo sedikit geje:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Love Story [Kim Seokjin/Jin Bts] [End]
Fanfictiont-tolong..." "to..long..." Dengan mengumpulkan keberaniannya Hana menghampiri suara tersebut. Dan saat hampir sampai ternyata itu seorang laki-laki yang merintih kesakitan, laki-laki itu duduk bersandar di ruko yang sudah tutup. Hana menghampiri lak...