Jin yang mendengarnya hanya tersenyum. Setidaknya ada para dongsaengnya yang masih peduli dan menghiburnya. Walaupun di hatinya masih sakit.
-
-
-
3 hari kemudianSudah beberapa hari berlalu, sikap Jin masih murung. Dia tidak seceria dulu, dia memang tersenyum tapi di hatinya masih terasa sakit.
Hari ini, Jin akan bertemu lagi dengan Hana untuk syuting iklan. Entah apa dia sanggup melihat Hana.
"Ayo, semua sudah siap?" tanya RM
"Iya, hyung semua barang sudah dikemas dan ditaruh di bagasi" ucap Taehyung. RM pun mengangguk
Saat akan ke dalam mobil, RM melihata Jin yang terlihat murung. Dia tahu, hyung pasti masih patah hati.
"Semuanya pasti baik-baik saja hyung, percayalah" ucap RM menguatkan hyungnya.
"Iya, semoga saja" balas Jin menghelah nafas dan masuk ke mobil
Mereka telah sampai di tempat syuting, disana banyak orang yang sibuk berlalu lalang. Dan tidak sengaja mereka bertemu Hana.
"Haloo" sapa Hana pada mereka
"Haloo" ucap mereka.
Saat Hana melihat ke arah jin, Hana melihat Jin yang murung.
"Oppa, apa kau sakit?" tanya Hana cemas
"Tidak" jawab Jin dan langsung meninggalkan Hana dan BTS.
Hana melihat sikap Jin yang seperti itu bingung " Jin oppa kenapa?" tanya Hana pada member BTS.
Mereka bingung menjawab pertanyaan Hana, tidak mungkin mereka bilang kalau Jin patah hati karenanya.
"Dia sedang banyak pikiran, jadi dia bersikap seperti itu" ucap bohong Hoseok. Dan Hana mengangguk.
"Yasudah, kalau begitu aku pergi dulu yaa" pamit Hana.
Syuting berjalan lancar, saat ini semua orang sedang istirahat makan siang. Member BTS sedang makan siang di cafetaria yang ada di tempat syuting. Mereka berada di meja panjang yang ada di pojok cafetaria.
Saat itu, Hana juga makan siang di sana. Tapi tempatnya semua penuh hanya ada tempat, yaitu di meja pojok cafetaria. Hana pun kesana.
"Haloo, boleh aku gabung. Tempatnya semua penuh, jadi aku bingung mau makan dimana. Bolehkan?" tanya Hana.
Member BTS menatap ke arah Jin, tapi Jin hanya memalingkan muka.
"Duduklah nuna" ucap Jungkook tersenyum menampilkan gigi kelincinya.
Hana pun duduk di samping Jungkook yang tepat depannya itu Jin.
"Haloo, Jin oppa" sapa Hana sambil tersenyum, tapi Jin mengabaikannya. Hana pun menundukkan kepalanya dan merasa Jin sikapnya mulai berbeda.
"Aku selesai" ucap Jin yang langsung meninggalkan meja. Hana yang melihat itu heran.
"Aku selesai" ucap Hana lalu mengejar Jin. Dia merasa ada yang berbeda dengan sikap Jin hari ini.
-
-
Jin saat ini berada di rooftop dan Hana menghampirinya
"Oppa" ucap Hana tapi Jin hanya diam.
"Oppa, kau kenapa? Kenapa kau berubah, kau mengabaikanku. Apa telah membuat kesalahan padamu?" tanya Hana sedih
Kau tidak salah Hana, akulah yang salah, telah menyukaimu. Padahal kau sudah punya kekasih,batin Jin.
"Oppa jawab, jangan diam saja" ucap Hana
"Bisa kau pergi" ucap Jin datar
"Tapi kenapa?" tanya Hana sedih
"Aku tidak ingin melihatmu saat ini" ucao Jin malas.
"Tapi apa salahku, kenapa kau menyuruhku pergi?" tanya Hana bingung denga sikap Jin.
"YA!! APA KAU TIDAK DENGAR, KU BILANG PERGI YA PERGI!!" bentak Jin dan itu membuat Hana terkejut dan air mata meluncur di pipi Hana. Hana tidak suka di bentak.
"O-oh, b-baiklah jika itu bisa buat oppa lebih baik, aku akan pergi. Maaf membuatmu marah" ucap Hana dengan mata Berair.
Jin melihat Hana menangis, merasa kecewa dengan dirinya sendiri. Dia telah membuat orang yang dicintainya menangis. Kau bodoh Jin, kau tidak pantas untuknya. Kau telah membuat Hana menangis, bagaimana jika Hana benar pergi darimu?,batin Jin.
Sementara itu, Hana turun dari rooftop sambil menangis. Saat itu dia tidak sengaja berpapasan dengan Jimin.
"Nunna kenapa kau menangis? Siapa yang membuatmu menangis" tanya jimin yang terkejut. Tapi Hana tiba-tiba memeluk Jimin.
"Hikss aku telah membuat Jin oppa marah hikss" ucap Hana yang suaranya teredam di pelukan Jimin, Jimin mendengar ucapan Han kaget bagaimana bisa Jin hyung membentak. Jimin bingung bagaimana cara untuk menenangkan Hana.
"Menangislah sepuasmu nuna" ucap jimin sambil menepuk punggung Hana untuk menenangkan Hana.
Beberapa saat kemudian, Hana sudah berhenti menangis. "Nuna, kau ingin cerita?" tanya Jimin lembut. Dan Hana mengannguk
"Aku tidak tau, kenapa Jin oppa tiba-tiba berubah. Saat aku menghampirinya dan bertanya kenapa dengannya, dia menyuruhku pergi. Aku terus menanyainya dan sampai akhirnya Jin oppa marah dan membentakku. Aku telah membuat kesalahan padanya, Jimin-ah" jelas Hana
"Itu bukan salahmu nuna, Jin hyung saat ini sedang banyak pikiran. Jadi sikap seperti itu, dia butuh sendiri untuk menenangkan pikirannya. Jadi maafkan Jin hyung, dia tidak bermaksud membentakmu" tutur Jimin lembut. Hana pun mulai mengerti kenapa sikap Jin berbeda hari ini.
"Terima kasih Jimin-ah kau mau mendengarkan masalahku" ucap Hana tersenyum
"Tenang saja, aku sudah menganggapmu seperti nunaku sendiri. Kau bisa menceritakan semua masalahmu padaku, nuna" ucap Jimin dengan eyes smile
"Aku senang memiliki adik manis sepertimu" senyum Hana sambil mencubit pipi Jimin dan ditanggapi Jimin dengan senyum manis.
"Sudah jangan menangis lagi, liat nunaku seperti zombie" ucap Jimin terkekeh
"Ya! Aku bukan zombie" kata Hana kesal, namun beberapa saat kemudian mereka tertawa bersama.
###########################
Hai hai balik lagi nih dengan author
Lama gk updet ya..
Authornya lagi sibuk guys apalagi mau UAS
Oke guys happy reading
Jangan lupa vote and comment
See you next part 😘✋✋
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Love Story [Kim Seokjin/Jin Bts] [End]
Fanfictiont-tolong..." "to..long..." Dengan mengumpulkan keberaniannya Hana menghampiri suara tersebut. Dan saat hampir sampai ternyata itu seorang laki-laki yang merintih kesakitan, laki-laki itu duduk bersandar di ruko yang sudah tutup. Hana menghampiri lak...